Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bincang Buku dan Memotivasi Minat Baca Generasi Milenial Kota Tanjungpinang


Riawani Elyta (tengah di depan) bersama panitia acara dan peserta



Bagaimana sih minat baca khususnya generasi milenial di Kota Tanjungpinang ? Apakah mereka punya minat yang besar dalam membaca dan selanjutnya juga ingin menulis serta menghasilkan karya ? Nah, guna mendapatkan jawaban tersebut Forum Taman Bacaan Masyarakat ( FTBM ) Kota Tanjungpinang mengadakan acara Bincang Buku, Sabtu, 8 Februari 2020 di Breaktime Coffee Tanjungpinang.


Bincang Buku yang menghadirkan narasumber penulis dan novelis Riawani Elyta juga membahas buku novel karya Ketua FTBM Kepri tersebut, The Secret of Room 403. Buku tersebut adalah satu dari 27 buku yang sudah ditulis oleh Riawani yang juga seorang ASN Pemkab Bintan ini. Acara sendiri dimoderatori oleh Akbar Prasetyo, yang juga ketua FTBM Kota Tanjungpinang. 


Jawaban dari pertanyaan di atas, menurut Akbar memang masih perlu ditingkatkan minat baca generasi milenial di kota ini. Tapi pemuda energik ini merasa tetap terus semangat guna memotivasi generasi milenial untuk gemar membaca dan bisa termotivasi menulis.


Karena itu ia bersama pegiat literasi di FTBM Tanjungpinang rutin mengadakan berbagai kegiatan seperti lapak buku di Laman Taman Boenda dan Taman Batu 10 serta bincang buku yang diadakan hari itu.


“ Kalau melihat yang hadir hari ini saya merasa minat baca generasi muda memang harus terus ditingkatkan,” tuturnya.


Namun, meski yang datang tidak melimpah tapi kegiatan bincang buku hari itu berlangsung seru. Karena pesertanya mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Ada pelajar, mahasiswa, pengelola taman baca, blogger, jurnalis, masyarakat umum serta perwakilan dari Kantor Bahasa Kepri.


Keseruan juga didukung dengan kemampuan Akbar yang bisa memancing dan menggali pertanyaan-pertanyaan serta kepiawaian Kak Ria dalam menjawab pertanyaan dengan memaparkan secara runut, jelas dan tentu tetap dalam suasana santai. 
Pegiat literasi di Tanjungpinang

 Ya, kegiatan bincang buku tersebut tidak hanya membahas tentang Buku The Secret of Room 403 yang bercerita tentang Aliff yang sedang menulis novel biografis tentang sosok militer, ayah dari salah satu bakal calon presiden yang akan berlaga di pilpres mendatang tapi juga mendapatkan kiat menulis fiksi dari Kak Ria


Ya, nama Riawani yang akrab saya panggil Kak Ria,  dalam dunia kepenulisan di Indonesia sudah tidak asing lagi. Beberapa karyanya pernah mendapat penghargaan seperti menjadi Pemenang harapan Lomba Menulis Novel Inspiratif Indiva tahun 2014 dan finalis Islamic Book Fair (IBF). Buku-bukunya juga terpajang di toko-toko buku besar se Indonesia dan banyak juga secara online.


Sejumlah pertanyaan dilontarkan peserta seperti bagaimana awal Kak Ria memulai menulis buku, mengatasi stagnan dalam menulis, bagaimana cara bisa menerbitkan sebuah buku, bagaimana memilih tema tulisan serta kiat-kiat lainnya.


“ Saya baru belajar menulis, tapi masih sepotong-potong semacam nukilan dari peristiwa yang terjadi hari ini dan saya tulis intisarinya. Apakah jenis tulisan seperti itu nantinya bisa dijadikan menjadi buku ? “ tanya Ibu Eva, seorang pengurus taman baca. 


Kak Ria mengatakan, itu bisa diterbitkan menjadi sebuah buku semacam buku motivasi. Karena ia sendiri sudah menerbitkan beberapa buku sejenis yang berasal dari perenungan pribadi dari peristiwa dan pengalaman hidupnya. Selain itu buku seperti itu bisa diperkuat dengan memasukan unsur hadist dan potongan ayat alquran yang sesuai dengan setiap judul dalam buku tersebut. 


Berbeda dengan Ibu Eva, Bapak Rauf yang juga seorang ASN yang mulanya menulis karena kewajibannya sebagai staf di kantor, mengaku ingin menulis buku yang lebih banyak lagi dan kalau bisa menyamai jumlah buku yang dihasilkan oleh Kak Ria meski buku yang diterbitkannya selama ini masih melalui penerbit indie.


“ Sebelum mengirimkan naskah buku kita ke sebuah penerbit, kita harus pelajari genre apa yang banyak diterbitkan di penerbit itu. Maka tulis dan kirimkanlah. Selain itu rajinlah ikut lomba, karena itu juga bisa memotivasi kita mencapai target dalam menulis,” tutur Kak Ria.
Bertabur hadiah buku


Banyak kiat dan motivasi yang didapat peserta dalam acara yang berlangsung kurang empat jam tersebut. Keseruan itu ditambah dengan kuis dan hadiah yang dibagikan. Intinya semua peserta yang hadir pulang membawa ilmu, motivasi, semangat baru dalam menulis serta buku-buku bermanfaat yang bisa menambah pengetahuan. 


Sukses untuk FTBM Tanjungpinang, semoga tetap semangat menularkan semangat membaca dan memotivasi generasi milenial Tanjungpinang untuk bisa menulis.






1 komentar untuk "Bincang Buku dan Memotivasi Minat Baca Generasi Milenial Kota Tanjungpinang"

  1. Empat jaaam pasti kerasanya tetep sebentar nih karena ilmunya daging dan bisa langsung diaplikasikan atau praktek yak XD aih seru bangeet, mau dapet doorprizenya juga dungs

    BalasHapus