Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kiat Saya sebagai Ibu Bekerja Tetap Dekat dengan Anak


Saya seorang wanita yang bekerja sejak sebelum menikah. Jadi ketika sudah punya anak saya tetap bekerja. Memang sih sempat vakum selama tiga tahun sejak anak umur 0 hingga usia tiga tahun. Kemudian saya kembali bekerja.
Bisa dibayangkan gimana perasaan saya yang selama tiga tahun tidak pernah pisah seharipun dengan anak, kemudian harus meninggalkannya seharian. Rasanya campur aduk, yang jelas penuh perasaan rindu dan ingin cepat pulang ke rumah bertemu buah hati.
Meski saya meninggalkan anak di rumah mertua, namun anak tetap butuh sosok saya sebagai ibunya. Tak jarang ia merengek dan merajuk saat akan diantar ke rumah neneknya. Tak jarang juga ia minta ikut ke kantor. Mau tak mau saya kadang harus membawa ke kantor dan untungnya ruangan saya sendiri, sehingga tidak mengganggu aktifitas karyawan lainnya.
Saya sendiri bekerja enam hari seminggu atau senin sampai sabtu. Sementara suami bekerja lima hari seminggu atau senin sampai jumat. Biasanya ketika dititip di rumah neneknya, anak saya- Pipi panggilan akrabnya - akan dijemput oleh suami karena jam pulang kantornya lebih cepat 1 jam daripada saya.
Biasanya usai dijemput, anak saya akan minta main ke taman bermain atau ke arena permainan anak. Jelang magrib baru pulang ke rumah. Sementara saya sesampai di rumah jelang magrib sampai isya, sibuk dengan urusan dosmetik, seperti memasak untuk makan malam dan mengurus rumah. Biasanya jam segitu anak masih dihandel ayahnya.
Nah, waktu efektif saya untuk anak adalah ketika siap isya hingga menjelang tidur. Biasanya saya akan mengajak bermain atau mengikuti kemauannya bermain apa. Seperti menggambar, main masak-masakan atau menemaninya bermain games serta belajar alphabet, angka dan huruf hijaiyah yang ditempel di dinding kamar.

Sambil bermain itulah biasanya saya mengungkapkan rasa sayang, dengan ucapan dan belaian. Saya memang membiasakan memanggil anak sejak bayi dengan panggilan “ sayang bunda, cinta bunda, anak cantik, anak soleha, anak hebat, anak pintar dll”
Mungkin bagi orang yang tidak biasa mendengar akan mengatakan saya lebay atau terlalu berlebihan. Namun bagi saya, ungkapan  melalui panggilan itu adalah bentuk saya mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayang. Selain itu ungkapan yang baik adalah doa untuk anak.
Tidak hanya dengan ucapan yang baik dan mengandung doa, sering membelikan hadiah meski sederhana. Bahkan meski itu hanya berupa makanan kesukaan dia. Biasanya saya menyebutnya “ Taraaa”
Nah ketika sampai di rumah dan mengucapkan salam, saya akan mengatakan ada Taraaa dan Pipi akan langsung berlari menyambut dengan wajah sumringah. Kemudian akan mengucapkan terimakasih sambil memeluk dan mencium saya.
Supaya tetap bisa dekat dengan anak, setiap hari minggu saya jadikan sebagai hari anak. Seharian penuh adalah milik dia bersama saya dan suami. Biasanya kami akan menuruti kemauan dia mau kemana. Misalnya pergi main ke arena bermain, jalan jalan, berenang atau tinggal di rumah seharian bersamanya.

Saat ini Pipi sudah sekolah TK B. Sepulang sekolah ia akan langsung ke tempat penitipan di yayasan sekolah. Di penitipan selain tidur siang dan bermain ia juga mengaji bersama umi pengasuh. Bisa dikatakan Pipi full day sekolahnya.
Nah terkadang cuaca tak menentu membuat Pipi demam. Pernah saat pergi sekolah ia masih ceria, eh saat pulang ke rumah ia tampak lesu dan badannya panas. Seperti biasanya saya selalu menyimpan obat penurun panas di rumah, Tempra Syrup.
Mengapa saya memilih Tempra Syrup ? yang jelas karena rasanya sesuai dengan kesukaan Pipi, yakni rasa anggur. Jadi saat meminumkannya, Pipi dengan gampang minum tanpa harus dipaksa. Selain itu Tempra Syrup punya tiga hal penting :
◦      Aman di lambung, sebab tidak menyebabkan iritasi lambung
◦      Tidak perlu dikocok, larut 100%. Jadi tidak seperti obat penurun panas lainnya yang harus dikocok dulu. 
◦      Dosis tepat (tidak menimbulkan over dosis atau kurang dosis). Setiap 5  ml Tempra Syrup mengandung 160 mg paracetamol, yang bekerja sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit
Biasanya usai minum obat dan istirahat, suhu tubuhnya kembali normal. Bahkan esok paginya sudah ceria kembali. Namun untuk berjaga jaga, saya tetap membekali Tempra Syrup di tas Pipi, sehingga jika suhu tubuhnya kembali naik di sekolah atau penitipan, umi pengasuh bisa memberikan obatnya.
Namun jika suhu tubuhnya masih belum stabil, kadang saya izin tidak masuk kerja dan memilih menemani Pipi di rumah. Biasanya dia akan sangat senang karena full seharian bersama saya. Biasanya juga demamnya juga cepat sembuh setelah ditemani seharian di rumah.

Jadi, itulah kiat kiat saya sebagai ibu bekerja supaya tetap dengan dengan anak. Meski bekerja namun tetap penuh cinta dan perhatian kepada anak. Bagaimana dengan ibu-ibu yang lainnya ? share donk.

****Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra.

10 komentar untuk "Kiat Saya sebagai Ibu Bekerja Tetap Dekat dengan Anak "

  1. Sosok Ibu emang penting banget untuk perkembangan anak. Eh, btw, Taraa..masih TK B dah bongsor kayak gitu ya uni.

    BalasHapus
  2. Saat anak saya belum sekolah juga saya kerap ijin gak kerja juga untuk menemaninya selama sakit, karena selain obat yang manjur..kehadiran seorang ibu juga punya peranan penting utk kesembuhannya.

    BalasHapus
  3. Y
    Yes, yes, yes...Tempra Syrup penyelamat disamping kehaduran Mom tercinta dikala anak sakit. Cucu2 bunda ketika kecil andalannya juga tempra syrup.

    BalasHapus
  4. Rasa bahagia saat bersama anak rasanya tak terlukiskan dengan kata-kata ya.. :)

    BalasHapus
  5. Jadi ibu bekerja itu kerasa banget ya kurangnya waktu bersama anak, uni... Lebih sedih lagi pas tiba2 anak sakit. Ngeliat dia yg biasanya ceria trus tiba2 lemes karena demam tuh rasanya sediiiiiih banget. Untung uni udah ketemu obat yang cocok buat Pipi yaa..

    BalasHapus
  6. Walau belerja ibu tetap bisa dekat dengan anak ya Mba', salut. :)
    Sehat selalu sekeluarga ya Mba'. Sukses lombanya. :)

    BalasHapus
  7. Saya suka salut dengan ibu bekerja mba yang begitu pandainya membagi waktu terutama untuk mengurus keperluan anak. Bagaimanapun anak adalah prioritas utama yang harus kita perhatikan ya mba agar terjalin ikatan batin serta kedekatan antara ibu dan anak

    BalasHapus
  8. Memang tidak mudah tapi pasti bisa tetap menjaga perhatian dan rasa sayang terhadap anak-anak ya mba. Aku pun begitu. Kadang walaupun capek, tapi tetap ada energi untuk mereka :)

    BalasHapus
  9. Semangat terus mbaa, juga untuk adek.. sehat selalu ya...

    BalasHapus