Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017 : Menggaet Wisman di Musim Utara



Latar Belakang 

Provinsi Kepulauan Riau yang berada di antara tiga negara, Malaysia, Singapura dan Vietnam, mempunyai luas wilayah yang 95 persen berupa perairan seluas 241.251,30 km2 serta terdiri dari gugusan kepulauan sebanyak 1.062 pulau. 

Mengingat provinsi ini berada di antara Laut Cina Selatan, Selat Malaka dan Selat Karimata, provinsi ini harus melewati empat musim angin yakni musim utara, selatan, timur dan barat, yang masing-masing berlangsung selama tiga bulan. 

Musim utara ditandai dengan hujan, angin dan gelombang tinggi di wilayah perairan Laut Cina Selatan khususnya. Pada musim angin utara ini, kondisi cuaca kurang bersahabat bagi nelayan karena bisa membahayakan keselamatan mereka saat melaut khususnya menggunakan kapal bertonase kecil.

Sedangkan musin angin selatan ditandai dengan angin yang teduh dan biasanya disukai oleh para nelayan untuk mencari ikan. Kemudian ada musim timur yang pergerakannya serba lambat, seperti air pasang yang bisa membutuhkan waktu hingga empat jam sampai ke bibir pantai.

Sementara musim angin barat atau biasa disebut sebagai awal dari musim angin, juga perlu diwaspadai karena anginnya cukup kencang. Angin musim barat bisa dikatakan sama dengan angin musim utara dengan kondisi angin yang dihindari para nelayan.

Namun, musim angin utara bukanlah sebuah momok yang menakutkan. Angin utara dengan potensi angin kencang punya potensi lain untuk kegiatan pariwisata. Beberapa kegiatan yang rutin digelar di Provinsi Kepri saat masuk angin utara hingga puncaknya adalah Dragon Boat Race Tanjungpinang, Festival Jong dan Nongsa Regatta.

Ya, Nongsa Resort melirik potensi besar dari angin utara yang melewati Provinsi Kepri. Jika selama puluhan tahun negara tetangga yang memanfaatkan kekuatan angin utara di perairan Nongsa sebagai lokasi lomba perahu layar Internasional Singapore Strait Regatta, mengapa tidak Kepri atau Batam sendiri yang menghandelnya untuk kepentingan daerah ini serta Indonesia khususnya.

Karena itu pada tahun 2016 lalu, Mike Wiluan, Presiden Direktur Nongsa Resorts menjadi inisiator dalam melaksanakan 1st Nongsa Regatta 2016. Nongsa Resorts sendiri adalah induk dari sejumlah resort yang ada di sekitar perairan Nongsa, Batam, seperti Nongsa Point Marina and Resort, Turi Beach Resort and Taman Indah Nongsa Village.

Usaha Mike mendapat respon positif dari pemerintah khususnya Kementrian Pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Kepri dan Dinas Pariwisata Batam yang mendukung pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada 27-31 Januari 2016 dengan memasukan dalam kalender pariwisata.

Pada penyelenggaraan 1st Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2016, Nongsa Point Marina (NPM) and Resort terpilih sebagai lokasi penyelenggaraan. Alasannya karena resort ini punya marina bertaraf internasional yang bisa menjadi tempat parkir puluhan yacht peserta dari mancanegara. Selain itu peserta juga bisa sekaligus menginap dan menikmati keindahan resort yang bergaya ala mediterania tersebut.

Event yang pertama itu sukses mendatangkan 300 peserta lokal dan mancanegara. Tahun ini untuk kedua kalinya NPM kembali dipilih menjadi lokasi 2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017. 

Lomba perahu layar bertaraf internasional memang sengaja dipilih pada puncak Munsoon atau puncak angin utara karena sangat ideal untuk perlombaan kapal modern bertenaga mesin. Tahun ini kegiatan digelar pada 20 -22 Januari 2017. 

Ketua Panitia 2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017 Prakash Reddy, mengatakan event itu adalah kebanggaan tersendiri karena event tersebut berkelas internasional sekaligus punya tantangan sendiri dalam menyiapkan berbagai hal mengingat peserta berasal dari berbagai negara. 

Prakash yang juga sebagai Marina and Watersport Manager Nongsa Point Marina and Resort menjelaskan, tahun 2017 ini perlombaan dibagi menjadi tiga kategori yakni Yacht, Dinghy dan Radio Control Sailboats. 

Perlombaan Yacht diikuti oleh 9 tim yang pesertanya berasal dari Singapura, Selandia Baru, Amerika dan Italia. Sementara Dinghy yang terdiri dari laser dan optimist diikuti oleh 20 peserta junior yang berasal dari Kepulauan Riau dan Banten. Sedangkan untuk perlombaan untuk kategori Radio Control Sailboat yang diikuti oleh 6 orang yang berasal dari Australia, Belanda dan Inggris. 

Untuk teknis perlombaan yacht ini dipandu oleh Choy Yi Hong sebagai chief race officer dan tim dari Changi Sailing Club. Sedangkan untuk juri terdiri dari tiga orang juri internasional dari Singapura dan Indonesia yaitu Lock Hong Kit, Tan Tee Suan dan IwanNgantung (Porlasi).

Tarian Boaters Bersama Angin Utara
Senang sekali ketika saya bisa berkesempatan menyaksikan langsung lomba Yacht dan Dinghy pada Sabtu, 21 Januari 2017. Bersama lima orang blogger lainnya, Menix, Roy, Mas Bams, Akut dan Jike serta didampingi Mba Yossie Christy Thenu, selaku Junior Marketing Communications & Public Relations Executive NPM & Resort, kami menuju kapal yang akan membawa kami ke tengah laut Perairan Nongsa yang berbatasan langsung dengan Selat Singapura siang itu.

Cuaca cerah merekah siang itu. Angin bertiup kencang mengibaskan jilbab saya. Meski sudah dua kali ke sini tapi saya selalu terpesona melihat keindahan resort tersebut. Apalagi yacth-yacht yang bersandar cantik di marina makin memanjakan mata sambil mengkhayal bisa berpose cantik ala model di atasnya. Tak sia-sia jauh-jauh dari Tanjungpinang ke sini untuk bisa menikmati keindahannya.

Lamunan saya buyar karena kami harus bergegas menaiki kapal yang sudah menunggu di ujung marina. Selain kami blogger juga ada beberapa panitia yang ikut, salah satunnya adalah Prakash Reddy, sang ketua panitia. Kapal yang akan membawa kami ini terdiri dari dua lantai. Nahkodanya mengemudikan kapal dari lantai dua, yang mana ada tempat duduk letter U dan meja.

Kami memilih duduk di lantai dua karena bisa lebih leluasa melihat ke sekeliling lautan dan menjepret peserta lomba yacth. Tanpa menunggu lama kapal berangkat menuju utara atau arah Selat Singapura. Di sekitar kami 9 tim dengan masing-masing yacth beraneka nama juga menuju lokasi start di sebuah titik yang sudah ditentukan di tengah laut. Selain itu juga ada kapal panitia yang memandu perlombaan dan kapal speedboat kecil yang mengawasi bouy (alat berupa pelambung untuk penanda) sebagai titik start dan finish.

Prakash menjelaskan, untuk start peserta akan dipandu oleh aba-aba dari kapal panitia berupa bunyi terompet dan bendera. Terompet pertama di lima menit sebelum start adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua peserta mencari posisi di titik start yang berada di belakang dua bouy merah yang jarak keduanya sekitar 100 meter. 

Saat itu bendera tanda perlombaan akan dimulai dinaikan. Kemudian di satu menit terakhir terompet kedua kembali dibunyikan untuk memberikan kesempatan peserta bersiaga untuk start dan ketika bunyi terompet ketiga bergema, semua peserta harus memacu yacht masing-masing menuju titik finish sekitar 2 mil. 

Jarak 2 mil tersebut adalah untuk 2 putaran yang harus diselesaikan peserta. Jadi saat berada di tititk 1 mil peserta harus kembali berputar menuju garis finish yang mana lokasinya sama, hanya dibedakan dengan bouy warna kuning.

Angin yang bertiup kencang mengembangkan layar yacth. Mendorong ke arah selatan atau perairan depan NPM. Seringkali ombak kuat meningkahi sehingga yacth oleng ke kiri atau ke kanan. Tak ayal boater  yang berada di atasnya harus mengimbangi. Ketika kapal oleng ke kanan, mereka berpindah ke kiri dan begitu juga sebaliknya. Ada yang bertugas menarik tali dan semacam kayu pengendali layar.

Kerjasama dan kekompakan tim di dalam setiap yacth yang rata-rata terdiri 6-8 orang begitu indah dipandang. Mereka bagaikan penari yang harus mengikuti alunan musik. Mereka sudah hafal gerak, rentak yang seiring dengan musik. Mereka tampak terlatih untuk mengimbangi rentak nyanyian alam khususnya di puncak musim utara.

Kami sebagai penonton sangat menikmatinya, khususnya saya yang kagum dengan peserta yang ebagian besar masih muda, bahkan ada wanita. Tak jarang pekik saya tertahan ketika ada yacth yang oleng nyaris seperti hendak terbalik, tapi kemudian cepat kembali ke posisi semula .

Di putaran kedua menuju titik finish, semua tim harus menurunkan satu layar dan menaikan layar lain yang berbentuk lebih lebar. Kata Prakash, layar itu berfungsi untuk memberikan daya dorong lebih cepat kepada yacth. 

Apa yang dikatakan Prakash benar, ketika ada satu tim yang telat dan mengalami kendala saat menaikan layar lebar itu, kapalnya tidak bisa melaju dan stagnan. Sementara yacht di belakangnya yang sudah berhasil menaikan layar lebar berhasil menyusul. 

Saat tujuh peserta sudah hampir mencapai finis tapi ada dua yacht berukuran kecil masih berada di belakang. Kata Prakash itu tidak masalah yang penting mereka bisa mencapai finish. Karena penentuan pemenang bukan dari yacht yang pertama mencapai finish, namun berdasarkan pada jenis kapal yang memiliki handicap berbeda. 

Makin siang angin makin kencang, perut saya mulai tak enak, selain karena masuk angin,penyakit maag saya kambuh, saya mencoba berbaring sambil mengkhayal ala konglomerat liburan. Tapi, hanya sesaat karena pemandangan di sekitar Selat Singapura sayang dilewatkan. Saya memperhatikan kapal-kapal yang melintasi perairan internasional tersebut, ada kapal penumpang, kapal pesiar hingga kapal tongkang. Samar-samar gedung pencakar langit di Singapura juga terlihat.

Kapal kami mengubah haluan menuju perairan depan marina NPM. Di sana akan berlangsung perlombaan Dinghy yang diikuti peserta dari kalangan pelajar. Dinghy ini adalah sejenis kapal boat kecil yang terbuat dari karet dan digerakan oleh layar. Satu boat diisi oleh satu orang peserta. Sesuai kategori lombanya, laser dan optimist dibedakan dari ukuran dan bentuk boat. 

Ada kekaguman tersendiri melihat boater junior putra dan putri tersebut saat berlaga. Mereka lihai mengikuti alunan ombak dan dorongan angin. Dua tongkat yang terhubung dengan tali ke layar menjadi pengendali kapal. Ketika angin mendorong ke samping kanan mereka harus berpindah cepat ke samping kiri dan sebaliknya sambil mengendalikan boat.

Kecepatan dan ketepatan gerak harus dimiliki peserta, karena terlambat sedetik bisa membuat boat terbalik. Seperti salah seorang peserta yang boatnya terbalik, namun ia berhasil kembali membalikan boat tanpa bantuan panitia.

Mengingat ada rombongan kedua blogger yang juga akan ikut menyaksikan perlombaan yacth, kami harus segera turun. Apalagi saya harus segera mengejar kapal ke Tanjungpinang. 
 
Sebenarnya ingin menyaksikan satu kategori lagi yang akan berlangsung esok harinya, Minggu, 22 Januari 2017 yakni Control Sailboats yang merupakan kategori baru yang diadakan tahun ini. Tapi karena sudah rindu dengan anak akhirnya saya memutuskan tetap kembali ke Tanjungpinang. 
 
Semoga tahun depan bisa kembali menyaksikan dan ikut keseruan event keren ini. Semoga tahun depan peserta bisa lebih banyak bahkan ada yang berasal dari Indonesia khususnya untuk kategori yacht
 
Oh ya, penasaran dengan pemenangnya, ternyata ada kiriman rilis dari panitia tentang hasil lomba. Pemenang kategori Yacht juaranya adalah :
  • Juara 1 tim Discover Sailing Asia Getaway Ichi
  • Juara 2 tim Quarterdeck
  • Juara 3 tim Waka Tere
Pemenang untuk kategori Dinghy adalah : 
  •  Jerry untuk optimist putra
  • Dilla Safitri untuk optimist putri
  • Andini Setya untuk kategori laser
Ketiga pemenang ini merupakan remaja binaan dari Riau Yacht Club, Nongsa. 
 
Pemenang untuk kategori Radio Control Sailboats adalah :
  • Juara 1 Geoff Shepherd
  • Juara 2 Bart Ouwerling
  • Juara 3 Mark Biggs
 
 



 



 


24 komentar untuk "2nd Wonderful Indonesia Nongsa Regatta 2017 : Menggaet Wisman di Musim Utara "

  1. Panjang latar belakangngnya ya Uni... Hehehe... Keren y eventnya... Bangga sbg org kepri ada event ginian...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha-ha-ha sepanjang jalan dari Turi ke npm

      Hapus
  2. Iyah kerenn abiz acaranya ya uni, gk sia sia datang dari pinang asyekk, semoga taon depan kita bisa menyaksikannya lagi uniii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyesss..moga tahun depan bisa ikut lomba yacht ..eh

      Hapus
  3. Seru banget liat lomba kapalnyaa..salut pesertanya ada yang wanita jugaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia...kagum banget melihat mereka.berani dan tangguh

      Hapus
  4. Seru ya kak acaranya, semoga tahun depan acaranya lebih rame lagi ^-^.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia..moga lebih rame..banyak yang ikut dan penontonnya juga lebih banyak

      Hapus
  5. Seru ya kak acaranya, semoga tahun depan acaranya lebih meriah ^-^.

    BalasHapus
  6. Kereeen! pengen banget bisa sampai Kepri.. dulu sering diiming2 sama sahabat yang asalnya dari pulau Bintan, tapi sampai sekarang belum berkesempatan ke sana ;(

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo mba ke kepri..banyak lho tempat dan event yg bisa diliat...ke kalau ke bintan hubungi saya aja

      Hapus
  7. Wah keren nih jauh2 dari Tanjungpinang demi Nongsa Regatta. Seru banget acaranya ya, uni..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia...capek dan penat terbayar dengan serunya melihat
      event ini

      Hapus
  8. Angin utara ini seru juga ya kalau ada lomba jong sekalian di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya teh..moga tahun depan ada lomba tradisional seperti jong, sekaligus melestarikan permainan tradisional

      Hapus
  9. bagus banget acaranya, baru tahu kalau ada lomba-lomba seperti ini .. wah semoga nanti bisa main ke kepri,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia mba..di kepri itu banyak event tentang bahari..ayo mba ke kepri..dekat kok..1 jam dari jakarta :)

      Hapus
  10. Eventnya oke bangeet mba.. semoga pesertanya ramai dan gaungnya global ya. sukses!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ia mba. Harus terus digaungkan..biar tiap tahun pesertanya makin banyak baik dari lokal maupun mancanegara

      Hapus
  11. Ka Inna keren banget ini. Aku kalo pulang ke kampung suami kita mesti meet up nih biar aku diajakin jalan2 ke tempat bagus. Ulasannya bikin aku pengen ke sana. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. kepri memang kereen..banyak tempat wisata2 yg bagus..yuk ke sini nti kita NPM, turi dll...bakal nagih deh klu ke sini

      Hapus
  12. Wah kayak gini ini, yang bikin saya mupeng mbak e, Meliput sambil terkena desiran angin pantai hahaha. Ikutan menghayal ala konglomerat ah, sambil rebahan juga #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia mba...asyik banget...seru liat peserta menaklukan angin utara yg kencang...serseran liat kapalnya oleng kiri kanan hehehe....untung inces syahrini eh cuma duduk manis di kapal meski goyang2 juga hihihi

      Hapus
  13. Rame ya. Dulu ke Nongsa kalau ada gathering perusahaan saja.

    BalasHapus