Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

13 Tahun Indscript Creative dan Perjuangan Wanita Tangguh Indari Mastuti



Saya sudah lama mendengar tentang Indscript Creative. Ya, sekedar tahu gitu aja. Tapi, ternyata ketika saya mendengarkan cerita pengalaman dan perjuangan pendirinya sekaligus ownernya Mba Indari Mastuti di sebuah grup telegram  yakni Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN), saya jadi kagum banget.

Perjalanan 13 tahun mendirikan, mengelola, jatuh, bangkit dan melahirkan berbagai inovasi serta meraih berbagai penghargaaan adalah bukti perjuangan dan dedikasinya di bidang agency penulisan.

Bahkan saat ini Indscript Creative telah menjelma sebagai wadah perempuan, khususnya bagi IRT, yang ingin menjadi penulis dan atau pebisnis. Begitu juga seiring dengan kebutuhan konsumen, Indscript Creative berkembang menjadi Indscript Copywriting dan Indscript Training Center.



Mental Mba Indira menurut saya sangat tangguh dan sekuat baja. Hal ini sesuai dengan kalimat bijak yang terpampang di website Indscript bahwa “ MENTAL adalah MODAL terbesar dibandingkan berapa jumlah uang yang Anda miliki saat ini “. TOP banget deh kalimat tersebut dan secara tidak langsung membuat saya menjadi termotivasi.

Pasti penasaran kan bagaimana proses perjuangan Mba Indari Mastuti hingga bisa sukses sampai saat ini mengelola Indscript Creative ? Baiklah akan saya sarikan dari hasil “curhat” Mba Indari di grup Telegram IIDN.

Awal Mula Indiscript Creative
Tahun 2004 adalah awal mula Mba Indari menjadi penulis. Bahkan saat akan menikah di tahun 2007 ia memilih untuk total berprofesi sebagai seorang penulis. Ia rela loh melepaskan karir di dunia telekomunikasi !

Indscript Creative sendiri berdiri tahun 2007 dan saat itu hanya Mba Indari sendiri yang menulis. Namun seiring waktu karena banyak tawaran dan ia tidak bisa mengerjakan sebab tidak sesuai dengan backgroundnya, Mba Indari menawarkan kepada penulis lain yakni Bang Aswi yang saat ini aktif sebagai blogger Bandung. Kemudian disusul dua penulis lainnya bergabung, Anton dan Tati.

Sebuah awal yang tidak mudah mencari penulis pada masa itu, sebab pada saat itu masih banyak yang  awam dengan yang namanya agensi naskah. Bahkan penulis-penulis yang memang sudah ada di Indonesia pada masa itu, lebih memilih untuk langsung ke Penerbit dibandingkan melalui agency naskah.

Meskipun begitu Mba Indari tetap semangat untuk mengembangkan Indscript ini menjadi sebuah agensi penulis professional. Ia terus dan terus mencari penulis bahkan waktu masih sangat terbatas sosial media.  

Meski sering dianggap aneh, karena dianggap menabrak pola pengajuan naskah ke penerbit yang mana jika biasanya ke penerbit itu harus mengirimkan naskah full, tapi di Indiscript malah cukup dengan mengajukan ratusan judul buku. Jadi dianggap sangat aneh dan bahkan disinyalir penerbit akan melakukan “ transaksi membeli kucing dalam karung”.

Tapi meski sempat dianggap aneh, namun konsep Indscript menjadi sangat menarik buat penerbit yang mana mereka tidak memiliki SDM dalam jumlah besar untuk membuat pra cetak buku hingga terbit. Saat itulah Indscript hadir menjadi angin segar untuk mereka dengan konsep all-in-one.

Cobaan Itu Datang
Setiap perjalanan tentu ada cobaan. Begitu juga dengan Indscript. Di saat baru dua tahun merasakan kebanjiran order, namun cobaan itu datang di akhir tahun 2009.

Jadi waktu itu Indscript yang sedang booming hingga begitu banyak  mendapat pesanan, rata-rata dalam satu bulan bisa mengerjakan 60-100 naskah buku, ternyata dalam hal marketing dan produksi itu tidak matching. Sehingga akhirnya pembuatan naskah buku yang jumlahnya banyak terjadi lost control atau bisa dibilang quality controlnya sangat kurang sehingga akhirnya harus rela kehilangan banyak pelanggan.

Ya, tahun 2009 itu Mba Indari mengakui Indscrip mengecewakan begitu banyak penerbit. Sehingga ia  kehilangan klien dan mengakibatkan perusahaan mengalami kemunduran yang luar biasa ! Tapi satu yang tetap disyukurinya adalah tidak kehilangan semangat.

Mba Indari berusaha tetap menyelematkan perusahaan meski terpaksa memberhentikan sejumlah karyawan dan hanya memilih mereka yang memang benar-benar qualified untuk tetap bekerja di Indcsript.

Bangkit Kembali
Guru terbaik adalah pengalaman dan hal itu menjadikan Mba Indari berpikir untuk lebih banyak belajar lagi tentang bisnis. Ia mendapatkan pelajaran bahwa bisnis bukan hanya sekedar mengambil order yang banyak, tapi bagaimana mendeliver kebutuhan pelanggan dengan maksimal dan juga menjaga kepuasan mereka sehingga akhirnya terus menjadi pelanggan kami atau menjadi pelanggan loyal.

Meski ada pelanggan yang pergi namun tetap ada pelanggan yang bertahan. Kepada  pelanggan yang bertahan inilah ia memperbaiki kualitas pelayanan, mulai dari permintaan maaf kemudian juga tambahan diskon. Akhirnya Indscript  bisa menemukan kembali kepercayaan dari pelanggan tersebut.

Setelah kembali mendapatkan kepercayaan, Mba Indari juga mulai berpikir untuk bisa lebih baik sebagai seorang pebisnis dan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam bisnis. Jadi pada saat pelanggan-pelanggan Indscript yang masih ada masih membutuhkan naskah yang cukup banyak, pada saat itu ia mulai berpikir kira-kira siapa yang akan saya ajak menjadi seorang penulis.

Dari hasil merenung dan berpikir itulah ia mendapatkan inspirasi untuk memberdayakan dan menggali potensi Ibu Rumah Tangga. Hal itu hasil berkaca pada dirinya yang merupakan seorang penulis sekaligus ibu rumah tangga.


Hasilnya pada 24 Mei 2010 ia mendirikan sebuah komunitas  yang diberi nama Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN). Visinya bisa menelurkan penulis-penulis baru di kalangan ibu rumah tangga. Bisa dikatakan Ibu-ibu Doyan Nulis menjadi pelengkap ketik ia merasa kehilangan pada masa itu.

Ketika bisa bangkit dari keterpurukan dengan memberikan manfaat pada lebih banyak orang, dalam hal ini perempuan Mba Indari merasa jiwanya lebih terisi karena bertemu dengan sesama IRT dengan minat yang sama: MENULIS

Akhirnya Indscript bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi perempuan yaitu dengan menghadirkan mereka di dunia penulisan. Hingga kini lebih dari 4.000 karya para penulis tersebar di berbagai penerbit besar di Indonesia mulai dari Gramedia Pustaka Utama, Elex Media, Penebar, dan berbagai penerbit lainnya.

Satu lagi yang dipelajari Mba Indari dari kebangkrutan di tahun akhir 2009 itu adalah tentang kesederhanaan. Ia bersyukur dan merasa diselamatkan oleh Allah untuk kembali ke jalan yang lurus. Ia semakin menyakini sebesar apapun bisnis yang dimiliki, gaya hidup tak perlu makin meninggi. Gaya hidup sederhana adalah pilihan yang tepat.

Membangun Branding
Branding pertama ia lakukan dengan menerima tawaran menjadi penulis buku biografi seorang pengusaha Brownies Amanda. Meski belum berpengalaman untuk menulis buku biografi tapi Mba Indari tertantang untuk menerimanya !

Siapa yang menduga bahwa profil penulis yang ia pajang di belakang halaman buku biografi akan membawanya menjadi penulis biografi saat ini yang bisa menuliskan berbagai tokoh, pengusaha, hingga public figure yang ada. Mulai dari buku teh Ninih, Ibu Atalia, Ibu Siti Oded, hingga pengusaha-pengusaha kelas kakap bahkan guru besar bisa ia tulis. Semua berasal dari keberaniannya menerima peluang yang belum pernah dijalankan sebelumnya di tahun 2009.

Branding juga dilakukan Mba Indari dengan mengikuti berbagai kompetisi. Luar biasanya ia bisa masuk berbagai kompetisi bisnis sejak tahun 2010 hingga 2012 dan 10 penghargaan didapatkan dalam kurun waktu tersebut.

Kompetisi pertama yang Mba Indari ikuti adalah perempuan inspiratif Nova 2010. Itulah awal dan memotivasi untuk terus berani mengikuti berbagai kompetisi kompetisi lainnya dalam kurun waktu 2 tahun  dari 2010-2012 tersebut.

Memenangkan berbagai kompetisi membuat Mba Indari dicari oleh banyak media massa dan Indscript terangkat dengan sangat baik.  Setelah diliput oleh media-media itu mulailah Mba Indira makin dikenal dan mulailah ia mendapatkan dari satu client ke client yang lainnya seperti dari perusahaan swasta hingga BUMN. 

Dari mengikuti berbagai kompetisi itu juga Mba Indari mulai mengenai mentor bisnis, karena di setiap kompetisi itu penyelenggara menyediakan mentor atau coach yang akan membantu para pemenang ataupun finalis-finalis di kompetisi tersebut meningkatkan kapasitas bisnisnya.

Hal itu sangat disyukuri Mba Indari karena bisa belajar dari satu coach dan coach lainnya, dari satu mentor ke mentor yang lainnya. Dari belajar itu kemudian tumbuh ide-ide barunya untuk melakukan yang namanya perbaikan ataupun bagaimana melejitkan Indscript dengan inovasi-inovasi baru.

Terus Berinovasi
Berawal dari agensi naskah kemudian menjadi jasa penulisan biografi dan selanjutnya mulai bergerak ke bisnis yang lainnya dengan inovasi-inovasi yang tidak pernah berhenti sampai sekarang, itulah Indscript Creative saat ini.

Apa saja inovasi-inovasi tersebut ? Berikut jabarannya :
1.       Sekolah Perempuan
Inovasi pertama Indscript di tahun 2013 adalah mendirikan Sekolah Perempuan, sekaligus juga meresmikan Indscript Personal Branding.
Indscript Personal Branding merupakan layanan membranding diri para pengusaha di berbagai media sehingga mampu meningkatkan bisnisnya.  Klien yang Indscript dapatkan mulai dari pengusaha muda hingga senior pengusaha dan tidak jarang klien mereka bisa tampil di media bergengsi Indonesia.
2.       Indscript Direct Selling
Tahun 2014 Mba Indari menelurkan  Indscript Direct Selling. Pada lini perusahaan ini iamengeluarkan produk baru penulisan. Biasanya menulis itu untuk buku, namun ia menulis board. Sebuah alat bantu konsistenti di bidang apa saja, ia  menyebutnya METRIK dan DREAMBOARD.
3.       Indscript Training Center
Tahun 2016 Indscript Direct Selling ia padukan dengan dunia mengajar maka berubah menjadi Indscript Training Center. Menjadi mentor di dunia online yang lebih banyak sharing bagaimana membangun bisnis dari rumah. Apa yang ia ajarkan adalah berdasarkan pengalaman sendiri yang bagaimana bisa bangkit dari kebangkrutan.Total alumni Indscript Training Center sekitar 10.000an hingga saat ini.
4.       Emak Pintar
Tahun 2011 Mba Indari membangun Ibu-ibu Doyan Bisnis dan tahun 2015 ia membangun Komunitas Emak Pintar. Awalnya tujuan komunitas itu akan menjadi komunitas yang akan menyatukan antara penulis dan ibu pebisnis. Namun dalam perjalanannya Emak Pintar pun menjadi komunitas tersendiri dengan kekhasan berbeda diantara komunitas sebelumnya.
5.       Bisnis Indblack
Tahun 2017 memasuki usia ke 10 tahun Mba Indari membuat bisnis Indblack yang bergerak di dunia fashion dengan pilihan bidang produsen handsock. Dari bisnis itu ia bisa memberdayakan ibu-ibu yang di sekitar rumah untuk menjadi pengrajin pengrajin handmade desain handsock.
Tahun 2020 tepatnya 1 April 2020 ia kembali menutup Indblack dan fokus Kembali pada Indscript, bidang penulisan yang sangat ia cintai.
6.       Guidance Book
Tahun 2018 Mba Indari mulai melakukan inovasi di bidang penulisan dengan alasan menulis itu tidak selalu harus berbentuk buku. Karena itu menciptakan hasil penulisan dalam banyak versi, mulai dari workbook, agenda, minibook, hingga di tahun 2019 menelurkan rangkaian guidance book.

Sambutan pasar sangat luar bisa, jualan buku selaris kacang goreng. Indscript bisa menjual buku dalam satu hari 250an buku. Tak jarang dalam dua hari bisa membukukan penjualan buku hingga 2.000an eksemplar. Inovation is worked !
7.       Founder Kunikita
Reparasi Bisnis membuka jalan Mba Indari menjadi co founder Kunikita. Awalnya di tahun 2018 foundernya mengikuti kelas Reparasi Bisnis grup kemudian berlanjut pada kelas-kelas lainnya hingga ke private. Hingga akhirnya ia didapuk menjadi co foundernya setelah Kunikita terus bergerak cepat. Bayangkan saja dari karyawan 5 orang kini memiliki team sebanyak 50an orang.

Kunikita adalah bisnis ritel yang menjual berbagai kebutuhan Muslimah. Memiliki lebih dari 4.000 jaringan pemasaran di Indonesia dengan produk unggulannya CIOMY, bakso aci khas Garut yang bisa terjual ribuan pcs per hari.

Di tahun itu juga ia mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Bandung sebagai perempuan penggerak perempuan dan sebagai Penulis Perempuan.

8.       Program BUKUIN Aja
Tahun 2019 Mba Indari melaunching program BUKUIN aja! Sebuah program penerbitan indie yang dilengkapi dengan training sebelum menerbitkan buku. Sudah ada 4 angkatan buku antologi dengan grup khusus lainnya dengan total penerbitan buku indie sekitar hampir 40 judul buku !

Di tahun itu juga ia mengubah nama Indscript Training Center menjadi Indscript Businesswomen University sebagai penguat bahwa program kami 3000% untuk perempuan.

Indiscript Menuju 13 Tahun
Pada tahun 2020 ini Indiscript menuju usia 13. Karena itu Mba Indari bertekat akan terus berinovasi. Pusat pelayanannya berada pada icon icon yang ia bangun, seperti Miss Indscript, Miss Love, Miss Cunik, Miss Writing. Icon-icon itu merupakan inovasi di dunia jasa, yang mana Indscript memiliki kekhasan dalam pelayanan dengan menghadirkan icon yang ramah dan sangat friendly.

Indscript Writing yang agensi naskah pun makin menguat dengan membuka training khusus di bidang kepenulisan untuk menjebol penerbit mayor. Dalam dua angkatan yang dibuat, jebol ke penerbit mayor hingga puluhan naskah, hal ini yang membuat Mba Indari optimis melanjutkan pola training dengan out put jebol penerbit di Indscript Writing. Ia menghadirkan kelas-kelas seperti 7 HARI NULIS BUKU, SEKALI NULIS JEBOL PENERBIT, MENULIS TANPA BAKAT, dll

Menuju usia 13 tahun dan di usia 13 tahun ini Mba Indari merasa bahwa Indscript bukan lagi bisnis yang main-main dan ia harus benar-benar fokus. Ia bertekat harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya.

Karena itulah mulai di tahun ke-10 bisnisnya berdiri, Indiscript mulai membangun CSR (Coorporate Social Responsibility) dengan pembebasan riba, pemberian hibah modal usaha, donasi lansia, dan berbagai kegiatan donasi lainnya yang kami ambil dari 10% dari omzet.

Bicara tentang mimpi, Mba Indari berharap dengan adanya Indscript dan Kunikita, semakin banyak peluang bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya baik dalam sisi kepenulisan ataupun dalam sisi bisnis.

Di tahun 2024 ia berharap memiliki 15.000 jaringan pemasaran, yang mereka itu berasal dari para perempuan khususnya ibu rumah tangga dan mereka bisa menghasilkan dan sangat produktif hanya dari rumah saja.

Luar biasa banget kan perjalanan Mba Indari dalam membangun Inscript Creative ? Semoga kita semua terinspirasi dan termotivasi. Sukses selalu ya mba dan semua mimpinya terwujud. Aamiin YRA.




12 komentar untuk "13 Tahun Indscript Creative dan Perjuangan Wanita Tangguh Indari Mastuti"

  1. Masya Allaj keren banget semangatnya teh indari ya mbak. Semangatnya luar biasa, selain itu jiwa pembelajarnya juga patut diacungi jempol. Sukses buat indscript, semoga semakin maju dan bermanfaat bagi ummat.

    BalasHapus
  2. Teh Indari ini menjadi salah satu motivatorku dalam menulis. Terpecut banget deh membaca kisah perjalanan bisnis kepenulisan beliau. Aku kadang malu, baru rugi sedikit, sudah menyerah. Padahal, rasa malasnya lebih besar dari kerugian materi. Memang betul sih, modal mental itu mutlak dimiliki.

    BalasHapus
  3. Motonya luar biasa♥️ Mental adalah modal terbesar dibandingan jumlah uang yang anda punya. Kagum dengan semangat Teh Indari ♥️ Sosok Kartini masa kini bagi saya

    BalasHapus
  4. Kagum dengan teh Indari, sudah jadi inspirasi saya buat jadi wanita maju meski sudah berkeluarga. Keren deh. Thanks mba sharingnya

    BalasHapus
  5. Panutan ibu2 ya Bu Indari ini, sangat menginspirasi loh. Salut dan kagum dgn semua kerja kerasnya, baik hati pulak mau berbagi kisah serta tips2'y ke kita semua..

    BalasHapus
  6. Wah... 13 tahun! Bravo Indscript! Bravo Teh Ind. Salah satu rolemodel-ku dalam dunia penulisan nih.... :)

    BalasHapus
  7. Luar biasa banget perjalanan bisnisnya mbak Indari. Benar-benar penuh warna

    BalasHapus
  8. Teh Indari ini memang luar biasa semangat dan komitmennya membangun bisnis di bidang yang dia cintai. Hebatnya lagi, dengan bisnisnya ini beliau ikut memberdayakan perempuan Indonesia. Sosok yang inspiratif.

    BalasHapus
  9. MENTAL adalah MODAL terbesar dibandingkan berapa jumlah uang yang Anda miliki saat ini . dalem banget ya. masyaAllah aku jadi semakin tahu nih dgn sosok beliau

    BalasHapus
  10. Luar biasa ya semangat Mb Indari, setelah sempat terpuruk masih bersemangat untuk bangkit kembali dan bisa sesukses sekarang. Salut dengan semangatnya untuk memberdayakan para perempuan Indonesia.

    BalasHapus
  11. Ah teh indari ini emang sangat inspiratif ya mbak..
    Menulis untuk memberdayakan

    BalasHapus
  12. Masya Allah kiprahnya Teh Indari memang luar biasa ya Mba. Energinya juga. Patut dicontoh dan juga jadi motivasi supaya bisa terus produktif berkarya seperti beliau

    BalasHapus