Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cijaringao Hejo Udjo : Menikmati Suasana Damai Desa di Tengah Kota Bandung

Pasar Cijaringao
Batang bambu yang disusun sedemikian rupa jadi spot foto instagramable
Kota Bandung yang saya kunjungi pertamakali tahun 2000 lalu tidak lagi seperti dulu. Ibukota Jawa Barat ini makin berkembang pesat. Dari tahun 2000 sampai sekarang sudah beberapa kali saya berkunjung ke kota ini, pembangunannya makin pesat dan kotanya makin padat. Tapi ternyata di tengah pesatnya pembangunan masih ada tempat yang begitu adem dan  khas desa. Tempat itu bernama Cijaringao Hejo Udjo.

Pasar Cijaringao
Matasora World Music Festival


Cijaringao Hejo Udjo adalah sebuah ecoland yang dikelola Saung Udjo. Pasti tahu kan dengan Saung Udjo ?  tidak tahu ? Cuss ke Bandung hehehe. Nah, lokasi ini sebelumnya saya juga tidak tahu atau belum pernah saya baca. Saya mengetahui lokasi ini ketika menjadi tim Generasi Pesona Indonesia untuk liputan acara Matasora World Music Festival (MWMF)yang diadakan di sini akhir Juli lalu.
Amphiteater. Pic by IG ruangkolaborasa
Penasaran dengan lokasi yang kurang familiar, saya mencoba googling dan ternyata memang sedikit informasi yang menggambarkan lokasi ini. Tapi dari searching di sosial media khususnya instagram saya mendapatkan sedikit gambaran tentang Cijaringao Hejo Udjo yang ternyata adalah ecoland berupa hutan bambu. Ada sejumlah foto netizen yang bisa memberikan gambaran pada saya.

Kegiatan  MWMF yang rencana berlangsung tiga hari, ternyata cuma dua hari. Jadi hari pertama yang ditunda kami bisa eksplore lokasi kegiatan, yakni Cijaringao Hejo Ujdo yang berlokasi di Cimeunyan, Kabupaten Bandung.
Keren banget saat senja. Pic by IG ruangkolaborasa
Mencapai lokasi ini sekitar 30 menit dari hotel kami menginap di Jl. Lengkong Kecil yang berada di pusat kota atau sekitar alun-alun Kota Bandung. Patokannya, jika sudah mencapai Saung Udjo, tinggal lurus aja menuju Jalan Padasuka.

Jalan menuju lokasi ada dua, yakni melewati perkampungan  penduduk dan komplek perumahan. Hari pertama kami melewati perkampungan yang lumayan padat. Jalannya yang memang bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua terasa kecil karena padatnya arus kendaraan.

Kontur tanah yang berbukit membuat sopir harus lihai apalagi di pinggir jalan banyak anak-anak yang melintas dan bermain. Ada tanjakan dan turunan serta tikungan yang membuat pengendara harus fokus.
Jalan melewati perkampungan
Nah jika melewati jalur satu lagi atau melalui komplek perumahan mewah, jalannya lumayan bagus dan tidak terlalu banyak kendaraan. Namun tikungan dan belokan tajam akan tetap ditemui karena itu sudah berada di dekat lokasi.

Suasana khas alam desa yang kental  sangat terasa ketika turun dari mobil di parkiran tanah. Ada aroma tahi  kambing dan aroma tanah yang lembab. Di depan kami terbentang hutan bambu yang  yang mencolok diantara tanaman lainnya.
Jalur sepeda
Kawasan Cijaringao Hejo Udjo ini memang berada di lembah namun kontur tanahnya tetap berbukit. Untuk mencapai lokasi acara kami harus berjalan kaki melewati hutan bambu yang ditanam sedemikian rupa. Kemudian undakan atau tangga-tangga tempat pejalan kaki juga didesain sedemikian rupa.
Pasar Cijaringao
Jalan menanjak menuju kedai kopi
Ada sejumlah bangunan khas Jawa Barat yang dibuat dari bambu, kolam ikan dan kebun yang ditanami sejumlah tanaman. Batang-batang bambu yang disusun sedemikian rupa menciptakan kesan etnik dan instagramable.
Lokasi acara
Sebagai emak-emak yang jarang banget olahraga saya sempat kerepotan menyusul teman-teman yang udah jalan di depan. Maklum, nafas saya ngos-ngosan naik tangga. Tapi saya tetap semangat dan berjalan pelan-pelan bersama seorang teman lain yang tampak juga mulai lelah hehehe.
Panggung musik di tengah hutan tapi tetap keren
Akhirnya kami mencapai dataran yang mana sejumlah panitia sedang bekerja. Lokasinya semacam teater alam dengan lapangan luas dan ada tempat duduk penonton yang juga terbuat dari tanah berundak. Pokoknya seperti teater, namun di sini alami semua.

Namun kami tidak stop di sini, ternyata harus naik bukit lagi tempat saung yang mana di sana ada café dan tempat panitia lain berkumpul. Bukitnya tidak terlalu tinggi, tapi yang namanya emak-emak jarang olahraga tetap aja ngos-ngosan hahaha.
Jembatan bambu spot foto
Saung ini berbentuk bangunan kayu dan bertingkat. Bagian atasnya diperuntukan untuk tempat pertemuan dan bagian bawahnya sebagai kafe yang bernama Warung Kopi Udjo. Kopinya diolah langsung dari biji kopi yang tersedia. Karena tidak boleh mengkonsumsi kopi karena penyakit lambung, saya tidak berani mencoba. Namun ada minuman dingin yang bisa dinikmati.
Meracik kopi. Pic by IG Warungkopi_udjo
Di sebelahnya juga ada bangunan lain sepertinya untuk kegiatan pengrajin. Ada kamar mandi di sebelahnya dan kandang domba yang bikin gemes liat tanduknya yang melengkung. Di depan saung ditanam sejumlah tanaman sayuran. Sedangkan lahan di pebukitan atas ditanami papaya dan tanaman lainnya.

Sesuai papan petunjuk, di lokasi ini ada Camping Area, Bukit Panahan, Kandang Domba, Amphi Teater, Saung Pengrajin dan Jalur Sepeda.

Kebun pepaya dan lokasi menuju tempat panahan
Duduk di  Kedai Kopi Udjo sambil memandang ke bawah terasa nyaman banget. Angin yang bertiup sepoi-sepoi dan hijaunya tanaman serta suara ternak seakan saya berada di kampung halaman. Ingatan melayang ke masa lalu saat kecil sering pergi ke kebun yang di sana juga ada pondok milik nenek dan kami sering menghabiskan liburan sambil menunggu buah durian jatuh.
Damai banget menikmati suasanya

Suasana desa yang begitu kental membuat saya betah. Saya lupa jika sedang berada di Kota Bandung yang sudah berkembang pesat. Berada di sini setidaknya melupakan kesibukan kota di luar sana. Ah…andai saya ada waktu lebih pengin rasanya kemping di sini.
Domba dan tanaman sayuran 

Nah, bagi kamu yang berada di Bandung atau Jawa Barat atau ingin berlibur ke sini, di Cijaringao Hejo Udjo ini baru-baru ini ada yang terbaru lho. Tepatnya, hari Minggu, 12 Desember 2018, ada Pasar Cijaringao yang launching.
Tiap minggu ada Pasar Cijaringao. Pic by IG YourBandung

Pasar ini adalah destinasi digital yang dikelola oleh anak-anak volunteer pariwisata Generasi Pesona (GenPi) Jawa Barat. Di sini setiap minggu bakal adal bazaar kuliner dan kerajinan, permainan tradisional, pertunjukan seni dan budaya, music alam dan ketangkasan domba.

Makin penasaran kan ? Kuy ke Cijaringao Hejo Udjo. Untuk transportasi kamu bisa menggunakan jasa Dirgantaracarrental.com. Apalagi jika kamu rombongan atau bersama keluarga, tentu menywa mobil lebih hemat. Soal profesionalitas jangan khawatir, rental mobil yang sudah berusia 30 tahun ini siap memberikan pelayanan prima.

11 komentar untuk "Cijaringao Hejo Udjo : Menikmati Suasana Damai Desa di Tengah Kota Bandung"

  1. Adem + kopi itu = nikmat tiada tara...
    Mantap ya...

    BalasHapus
  2. baru dengar juga cijaringao Hejo Udjo, dari namanya udah susah banget ya nyebutnya.. Semoga tetap eksis pasar nya setidaknya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat disana juga kan ?

    BalasHapus
  3. wah asik banget tempatnya mbak. terus kopinya menggiurkan. pengen nyobain.

    BalasHapus
  4. Memang asing ni namanya, sempat salah baca "jaringan hijau", hehe

    Bandung dari doeloe sudah dikenal kreatif, kreasi-kreasinya juga selalu memukau. Boleh nih masuk keranjang destinasi kalau liburan ke bandung...

    BalasHapus
  5. Asyik ya ada taman bambu di tengah kepadatan kota Bandung. Saya ke sana terakhir sekitar tahun 2008. Kang Udjo dengan Saung Udjo memang banyak memberikan sumbangsih untuk seni budaya, dan pelestarian angklung. Baru tahu juga kalau dia punya tempat "pelarian" ini dan kebun bambunya apik tenan... BTW banyak nyamuk gak kak?

    BalasHapus
  6. Unii udah di Bandung aja. Keren tempatnya.. Bandung memang punya banyak koleksi tempat asyik yaa, Uni..

    BalasHapus
  7. Wa saya baru tahu ada pasar ini lokasinya juga keren ya ini bisa jadi wisata alam sekaligus wisata kuliner

    BalasHapus
  8. Lokasinya instagramable bgt ya. Sejuk gitu keliatannya, nampaknya konsepnya memang di dominasi bambu ya ?

    BalasHapus
  9. Tempatnya cantik tambah kopinya nikmat itu surga dunia :)

    BalasHapus
  10. Tempatnya asik dan nyaman kyak dipedesaan banget ya mbak. Di tengah kota yang super sibuk emang butuh banget tempat beginian biar bisa refreshing saat lagi suntuk dengan kerjaan.

    BalasHapus
  11. nyaman dan udaranya juga masih bersih banget ya, enak kalo bikin acara di sana, bisa buat kemping ga yaa

    BalasHapus