Santai Sore dan Mencicipi Kuliner Laut di Taman Vihara Dharma Sasana Senggarang
Vihara Dharma Sasana, Senggarang Tanjungpinang |
Minggu lalu saya mengajak Fitry
jalan sore ke Taman Vihara Dharma Sasana, Senggarang Kota Tanjungpinang. Saya dulu udah
beberapa kali pergi, namun sejak punya anak ini untuk pertamakalinya membawa
Fitry ke sini.
Kami menggunakan jalur darat
dengan perjalanan lebih kurang 30 menit. Dari rumah kami di kawasan Batu Sembilan,
menuju lokasi ini harus melewati jalan raya dengan kontur naik turun. Jalanan
ini hanya ramai di jam kerja karena merupakan jalur menuju pusat pemerintah
Kota Tanjungpinang serta Kampus Umrah.
Jadi jika libur, jalanan ini tergolong
sepi. Namun begitu harus tetap waspada, karena kadang ada pengendara motor suka
seenak hati keluar dari gang atau dari persimpangan yang tanpa lampu merah.
Sesekali saya harus mengingatkan suami untuk membunyikan klason mobil.
Gerbang dengan warna yang mencolok |
Lokasi taman vihara ini berada di
tepi laut atau ujung Senggarang, tepatnya dekat SD dan lapangan basket. Gerbang
tinggi berwarna merah mencolok dengan huruf mandarin menyambut pengunjung. Kemudian kami
parkir di lahan parkir yang sangat luas. Masuk ke taman ini tidak membayar
alias gratis.
Ada deretan kios kios pedagang
yang berjualan aneka makanan dan seafood laut serta kelapa muda di dekat
parkiran. Selain itu pedagang gerobak juga tampak mangkal di sekitar situ.
Menariknya lokasi ini sangat bersih karena memang masalah kebersihan sangat diperhatikan oleh
pengelola.
Bersih banget dan pedagang serta pengunjung wajib menjaga kebersihan |
Lokasi taman berada di sebelah
kanan yang ditandai dengan pohon pohon yang rimbun dengan sejumlah bangunan
Vihara dengan warna mencolok merah dan kuning. Ada 2 kolam ikan di depannya
dengan batu batu besar dan patung patung yang menarik perhatian anak-anaknya.
Sejumlah patung budha |
Selain itu ada meja meja dari
tembok untuk bersantai. Di bagian depannya ada panggung besar untuk acara
keagamaan. Sedangkan memasuki area belakang terdapat patung patung Budha dan
terkait agama Budha, seperti patung naga, kuda dan dewa.
Taman yang adem banget |
Struktur tanah yang berbukti
membuat taman ini makin cantik karena untuk mencapainya harus menaiki tangga
tangga. Di setiap patung ada peringatan untuk tidak menginjak dan menaikinya.
Rimbunnya pepohonan membuat suasana di sini sangat adem.
Penat mengeliling taman kami
singgah di kios makanan. Saya memesan air kelapa, gorengan dan seafood yakni
ketam goreng. Ketam goreng ini juara banget karena rasanya sangat enak sebab
dibuat dari ketam segar yang diambil langsung dari nelayan yang menombak di
laut yang surut. Jika ingin makanan lain ada bakso, soto dan jajanan lainnya.
Menyantap seafood dan kelapa muda |
Untuk harga sangat terjangkau
atau jika ingin memastikan bisa ditanyakan saat hendak memesan. Untuk ketam
goreng cuma 5 ribu per ekor dan air kelapa 15 ribu per buah. Gorengan hanya
1000 rupiah.
Usai menikmati makanan, kami
menuju dermaga. Ya, taman ini persis berada di tepi laut. Jadi dermaga dan
taman pinggir lautnya sangat bagus untuk berfoto foto dengan latar belakang
kota tanjungpinang. Malam hari pemandangan ke arah pusat Kota Tanjungpinang lebih
keren karena lampu lampu memberikan nuansa yang eksotis.
Kota Tanjungpinang dilihat dari dermaga vihara. |
Nah bagi Anda yang ingin
berkunjung ke sini, sebaiknya siang hari menjelang sore. Jalur paling dekat
melalui jalan laut menggunakan pompong atau perahu mesin ukuran kecil sekitar
5-10 menit.
Pelabuhan pompong menuju Vihara
Dharma Sasana Senggarang ini ada di Pelantar 1. Lokasi pelantar atau pelabuhan
ini berada di belakang Pasar Tanjungpinang tepatnya sebelah Bintan Mall. Untuk
mencapainya, dari Pelabuhan Sri Bintan Pura, cukup berjalan kaki ke arah Bintan
Mall sekitar lima menit. Persis di sebelah mall ini ada lorong Pelantar 1. Jika
Anda ragu silahkan bertanya ke pedagang atau petugas parkir lokasi Pelantar 1
ini. Ongkos Pompong sekitar Rp 5 ribuan.
Oh ya, tidak hanya Taman Vihara
Dharma Sasana ini yang bisa dikunjungi. Di dekat Pasar Senggarang ada Kelenteng Beringin yang sudah berusia ratusan tahun. Cukup berjalan sekitar 5 menit Anda bisa
melihat vihara yang ditumbuhi pohon beringin besar. Jika ragu, silahkan
bertanya ke warga setempat dan mereka tentu dengan senang hati akan membantu.
Ayo ke Tanjungpinang. Jika Anda dari Pulau Jawa bisa mencapai Kota Tanjungpinang dengan pesawat. Ada 3 kali penerbangan tiap hari ke Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang dengan jarak tempuh sekitar 1,5. Masih banyak lokasi wisata yang bisa Anda kunjungi di Ibukota Provinsi Kepulauan Riau ini. Yuk rencanakan perjalanan Anda ke Kota Tanjungpinang.
Baca juga tentang destinasi wisata lain di Tanjungpinang:
Otw Tanjung Pinang
BalasHapusaku suka berkunjung ke destinasi ginian.
BalasHapusIni tempat religi kayaknya ya mbak? Gapapa nih kita main-main ke sana?
BalasHapuswew. wisata gini enak juga mbak, mengenal perkembangan budaya tionghoa. ga kaku juga kesannya karena ada tempat makan kan, jadi lebih santai. Indonesia negara dengan buaanyak budaya & suku & agama, Ini juga yang membuat nya menarik untuk ditelusuri.
BalasHapusaku belum pernah ke Tanjung Pinang. Duh kelapanya menggoda. Destinasinya mirip di Thailand atau Vietnam ya kayaknya
BalasHapusKalau hari2 keagamaan apa tetap dibuka untuk umum?
BalasHapusTempatnya adem, bikin betah kalau jalan2 kesana ya. Di Madiun ada klenteng di tengah Kota. Panasnya kebangetan
Aku blm pernah ke Vihara
BalasHapusMenurutku ngajak anak2 ke tempat ibadah agama lain itu seru. Kita bs ngenalin agama A, B, C. Gak cuma materi aja kaya di sekolah
Habis wisata sejarah, makan2 murah. Asyik deh
wah kmrin aku juga sempat main ke klenteng gitu di jakarta, kayanya disana lebih besar bangunannya. aku blm pernah main ke tj pinang semoga suatu hari bisa main kesana, aku penasaran sama daerah2 disana. makasih infonya mba.
BalasHapusWah, tempatnya unik ya. Beberapa destinasi wisata tergabung dalam lokasi yang berdekatan. Gak rugi kalau ke sini. Aku paling tertarik ke Kelenteng Beringinnya dan nyobain seafood yang katanya rasanya juara. Murah lagi.
BalasHapusPengen banget bisa main ke Vihara, kalau di Bandung kayaknya Vihara itu tertutup tapi memang belum sengajain main sih, pernah pas masih kuliah berkunjung ke Vihara di Banten, seneng banget bertemu dengan biksu yang welcome banget
BalasHapusviharanya disana terawat dengan baik ya patung patungnya juga terlihat bersih banget. cocok nih buat wisata budaya keagamaan mengenal lebih lanjut vihara tersebut dan ada makanan makanan lagi bisa santai sejenak setelah berkeliling vihara
BalasHapusVigaranya yerbuka untuk umim ya kak. Dan sepertinya karena luas dan menarik sekalian dijadikan tempat wisata juga. Selama ngga mengganggu umat yang berdoa sih sah sah aja ya kak.
BalasHapusPersis seperti wisata Kenjeran, Surabaya...rasanya.
BalasHapusUnik.
Sekaligus asiik..
Tamann yang bagussss..
BalasHapusBanyak makanan pula. Tempat asikk buat me yendiri inii hehehhw..
Pengen banvet ke Tanjung pinang. Bagus banget ya Mbak.
BalasHapusAlami dan asri. Adem juga di mata.
Semoga bisa ke Senggarang dan menikmati senja. Aamiin
Dari dulu pwngen banget bisa main ke vihara begitu mba, di Tangerang jg ada beberapa vihara tapi sampai sekarang belim terlaksana hehe.. lihat bangunan-bangunannya bikin adem ya
BalasHapusKapan ya ke tempat seperti itu.
BalasHapusmasukin lagi dalam list siapa bisa kesana
BalasHapusUdah lama banget mau main ke Senggarang tapi batal kadang lupa pas udah sampai di Tanjungpinang.
BalasHapusWaaah, saya jadi penasaran sama ketam gorengnya, belum pernah soalnya...
BalasHapusBelum pernah cobain ketam goreng. Penasaran kayak gimana!
BalasHapus