Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kota Tua : Pilihan Wisata Singkat di Jakarta



Stasiun Jakarta Kota yang khas bangunan ala kolonial 
Anda punya waktu yang singkat di Jakarta, namun tetap ingin berwisata ? jangan khawatir tidak bisa karena mikir objek wisata di Jakarta jauh dan harus butuh banyak waktu. Objek wisata Kota Tua, Jakarta bisa menjadi pilihan Anda. Di sini Anda cukup butuh waktu 3-4 jam sebelum menuju Bandara Soekarno Hatta untuk kembali ke daerah. Daripada cuma golek golek di kamar hotel atau cuci mata di mall, mending berwisata singkat ke sini.
Jika ngebolang gini harus pake ransel, jangan pake koper ya :) 
Ini pengalaman saya waktu berwisata singkat di Kota Tua, Jakarta, pada 8 Maret 2017 lalu, sebelum kembali ke Kota Tanjungpinang dengan penerbangan terakhir pukul 17.30 WIB.

Pada tanggal 6-8 Maret 2017 lalu saya mengikuti kegiatan yang diadakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Bekasi. Penginnya sih kembali pada tanggal 9 atau 10 Maret. Tapi mengingat cuti yang terbatas, jadi saya tetap ikut jadwal yang ditentukan panitia.

Dalam jadwal hari ketiga atau tanggal 8 Maret hanya penyelesaian administrasi. Tapi mengingat banyak peserta yang harus naik pesawat pagi, panitia menyelesaikan administrasi pada malam penutupan. Sehingga pagi harinya peserta sudah leluasa untuk menuju Bandara Soekarno Hatta. 
murah meriah naik commuter line

Saya yang mengambil jadwal sore atau pesawat terakhir memutuskan untuk berwisata ke Kota Tua Jakarta. Bersama rekannya saya Citra, kami menaiki commuter line dari Bekasi ke Stasiun Jakarta Kota. 

Sebelumnya dari hotel kami naik Gocar ke Stasiun Bekasi. Gampang banget memesannya dengan aplikasi di smartphone dan tarifnya juga murah hanya Rp 20 ribu. Perjalanan dari hotel ke stasiun sekitar 15 menit.

Usai antri membeli tiket kami langsung naik commuter line yang selalu ada setiap 10 menit. Tarifnya murah banget hanya Rp 4 ribu ! Kami menaiki gerbong wanita. Penumpang waktu itu tidak terlalu padat meski ada yang berdiri. mungkin karena bukan jam sibuk. Kami naik commuter line sekitar pukul 9.30 WIB.
tiket commuter line yang cuma 4 ribu dari Bekasi ke Jakarta Kota

Setelah melewati beberapa stasiun, communter line berhenti di Stasiun Jakarta Kota atau pemberhentian terakhir. Kurang lebih sekitar 30 menit jarak antara Bekasi ke Stasiun Jakarta Kota. Berada di stasiun ini berarti Anda sudah berada di kawasan Kota Tua.

Oh ya, kawasan Kota Tua ini berdasarkan info dari om wikipedia seluas 1,3 hektar melintasi kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Stasiun ini adalah bangunan tua namun masih kokoh dengan arsitektur khas bangunan tempo dulu. Kami keluar melalui pintu sebelah kanan dan kemudian menuju Museum Bank Mandiri sebagai tujuan pertama.
di salah satu ruang pajang di Museum Bank Mandiri

Museum ini persis berada di sebelah stasiun. Cukup menyeberang jalan, Anda akan sampai. Sebelum masuk diwajibkan menitipkan barang bawaan di loker. Tiketnya sangat murah hanya Rp 5 ribu untuk umum. Untuk pelajar dan nasabah Bank Mandiri hanya Rp 2 ribu. Kemudian untuk turis mancanegara Ro 10 ribu. Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin mulai pukul 09.00- 15.30 WIB . 

Saya tidak akan detil menceritakan kondisi dalam museum karena nanti akan saya cerita di dalam tulisan lain. Yang jelas di museum ini kita akan dibawa tentang sejarah bank mandiri, tentang sejarah bank pada masa zaman Belanda, tentang cara menabung, tentang perkebunan dan kaitannya dengan uang. Kemudian ada ruang pajang yang berkaitan dengan peralatan bank, seperti buku besar, alat hitung, stempel hingga brankas.

Dari Musem Bank Mandiri kami melanjutkan ke Museum Bank Indonesia yang letaknya bersebelahan. Dengan berjalan kaki sekitar 50 meter kami memasuki area museum yang berwarna putih itu. 
Museum Bank Indonesia

di Museum Bank Indonesia ini kami harus melewati pemeriksaan x-ray. Kemudian barang dititip di loker. Jika di Museum Bank Mandiri boleh membawa tas kecil, di sini tidak boleh. Hanya kamera dan Hp yang boleh dibawa. 
Tiket Museum Bank Indonesia

Tiket masuknya juga Rp 5 ribu. Bangunan Museum Bank Indonesia ini lebih megah dari Museum Bank Mandiri. Gedungnya ala Belanda dengan langit-langit tinggi dengan cat putih terang.
Salah satu diorama di Museum Bank Indonesia

Kami memulai dari sayap sebelah kanan, melewati ruangan demi ruangan yang menceritakan tentang kondisi negara Indonesia dari masa penjajahan. Ada diorama tentang perjuangan bangsa Indonesia yang dipercantik dengan lampu dan laser. Jadi di sini kamera HP dilarang menggunakan blitz. 
Uang kertas zaman dahulu

Kemudian terus melewati ruangan yang menceritakan tentang kondisi ekonomi bangsa Indonesia, dari masa penjajahan hingga krisis moneter yang melanda negara ini. Semua diceritakan dalam bentuk diorama dan tv display. Penjelasan di Museum Bank Indonesia ini lebih canggih dan melibatkan teknologi digital dibanding Museum Bank Mandiri.
Ruang pajang emas batangan

Kami juga memasuki ruang pajang uang dari masa ke masa, baik uang koin hingga uang kertas. Di museum ini saya baru mengetahui jika ada uang KR atau uang khusus Kepulauan Riau yang sengaja diterbitkan pada tahun 1963 untuk mengurangi pemakaian uang dollar himalaya. Kemudian setelah itu baru uang rupiah diberlakukan di Kepulauan Riau.
salah satu bangunan tua di kawasan Kota Tua yang dijadikan cafe dan instagramable

Dari Museum Bank Indonesia kami melanjutkan ke alun-alun Kota Tua yang letaknya sekitar 500 meter dari Museum Bank Indonesia. Cukup berjalan sekitar 10 menit kemudian sudah sampai di alun-alun yang dikeliling sejumlah bangunan bersejarah, seperti Museum Wayang, Museum Fatahillah, Museum Keramik, Gedung Jasindo, Pos Indonesia dan bangunan tua lainnya bahkan ada yang dijadikan cafe.
Silahkan berfoto dan membayar seikhlasnua

Sepanjang jalan menuju alun alun ada seniman yang memajang karya mereka dalam bentuk lukisan dan kerajinan. Ada juga yang menjadi manusia berbalur cat emas dan none Belanda. Jika ingin berfoto cukup memberi uang seikhlasnya dengan mereka.

Alun alun Kota Tua 
Di sini tersedia juga sepeda ontel yang dilengkapi dengan topi warna warni. Saya jadi keingat teman Blogger Kepri, Choty yang jika ke sini tentu bakal suka berfoto sambil naik ontel dengan topi lebar warna pink ala selebgram.

Kami memasuki Museum Fatahillah. Bangunan ini juga bangunan tua dengan display foto-foto tentang perjuangan Fatahillah atau Falatehan melawan Belanda. Foto perlengkapan perang juga dipajang di sini seperti tombak dan pedang
Museum Fatahillah

Selanjutnya kami memasuki Museum Wayang. Di sini juga hanya dikenakan Rp 5 ribu untuk masuk. Museum Wayang ini juga bangunan lama yang terdapat di samping kiri alun alun atau lapangan Fatahillah. Untuk masuk kami juga hanya membayar Rp 5 ribu. Murah meriah banget untuk bisa melihat dan mengeksplore museum ini.

Salah satu koleksi Museum Wayang

Museum ini ada dua lantai. Di sini dipajang berbagai wayang, baik wayang kulit dan wayang golek dari berbagai indonesia. Bahkan wayang wayang dari negara lain seperti Rusia. Ada juga dipajang alat-alat yang mendukung seni pertunjukan wayang. 

Jam menunjukan pukul dua. Berarti sudah lebih kurang 4 jam kami di sini. Tapi belum semua tempat diekspolore. Tapi ratusan foto sudah tersimpan di hp. Tidak kebayang jika semua kawasan kota tua kami explore. Mungkin bisa penuh memory card hehehe.  

Saya dan Citra sepakat berpisah di Museum Wayang. Ia akan menuju tempat temannya karena harus menginap dua malam untuk suatu urusan. Saya memutuskan naik Gocar untuk menuju Bandara Soekarno Hatta dari niat semula naik DAMRI di Gambir. Tapi petugas museum bilang lebih dekat dari kawasan itu langsung ke bandara daripada harus ke Gambir. 

Pusat Informasi Kota Tua, membantu banget

Ternyata benar, saya pesan Gocar yang bekerjasama dengan Blue Bird dengan tarif Rp 75 ribu. Sambil menunggu sopir datang, saya memutuskan mengunjungi Pusat Informasi Kota Tua. Ternyata ada buku tentang Jakarta dan pamflet yang boleh diambil pengunjung. 

Saya juga mengamati sekeliling alun alun yang makin ramai pengunjung. Meski cuaca lumayan panas, tapi tetap saja ada yang menaiki sepeda ontel dan berselfie ria di tengah-tengahnya. Banyak juga pedagang yang berjualan di pinggir jalan atau samping Museum Fatahillah.


Mengeksplore empat museum di Kota Tua Jakarta sangat menyenangkan dan menambah wawasan. Selain itu juga melelahkan apalagi saya belum makan siang. Ingin mencoba makanan di cafe yang ada di dalam kawasan itu tapi khawatir keburu di jemput taksi dan akhirnya saya memutuskan untuk nanti makan di bandara.

Akhirnya taksi datang dan melaju ke bandara. Lumayan macet namun saya tetap tenang karena sudah check in online. Dalam perjalanan sempat tertidur dan ternyata sudah sampai di terminal 2 sekitar pukul 15.30 sore. Saya memutuskan untuk makan siang di sebuah restoran fast food dan setelah itu masih sempat cuci mata di sejumlah toko. Pukul 16.30 saya menuju gate 4 menunggu pesawat dan pukul 17.00 pesawat datang. 

Kekhawatiran teman dari daerah lain yang sempat saya ajak untuk berwisata singkat ke Kota Tua ini tidak terjadi. Mereka khawatir ketinggalan pesawat. Padahal jadwalnya cuma beda 1,5 jam dari jadwal pesawat saya. Ternyata berwisata singkat di Jakarta juga bisa kok sambil memanfaatkan waktu sebelum ke bandara

Bagi kamu yang ingin berwisata ke Kota Tua Jakarta gampang kok. Kawasan ini bisa dijangkau oleh kereta Jabodetabek dan turun di Stasiun Jakarta Kota. Rute mikrolet juga banyak melewati kawasan ini. Jika bingung ya googling aja. Sekarang gampang mau nyari informasi via internet hehehe. 

Bagaimana ? Anda tertarik kan berwisata ke Kota Tua Jakarta ? tentu donk. Pokoknya murah meriah berwisata ke sini. Jadi, daripada cuma mutar mutar di mall mending ke sini saja. Yuuk. 










34 komentar untuk "Kota Tua : Pilihan Wisata Singkat di Jakarta "

  1. piknik manja di ibukota bersama ibu dewan

    BalasHapus
  2. Dari dulu punya impian pengen kesini, tapi smpe skrg blm kesampaian

    BalasHapus
  3. sangat menaarik.... piknik syantik

    BalasHapus
  4. satu kali kesini tapi rasa-rasanya pengen kesini, karena belum puas muter-muternya dan fotonya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya .Sy msh penasaran dgn tempat lain yg blm sempat diekdplore

      Hapus
  5. Tertarik banget uni..
    Utk napak tilas masa pacaran ayah-ibu saya dulu.
    Tp kalau daei foto2 skrg kota tua lebih terawat

    BalasHapus
  6. Tentang kota tua ini, sering muncul di tv jadi pengen eksis kesana juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya..Saya tertarik karena baca dan lihat di tv

      Hapus
  7. Tentang kota tua ini, sering muncul di tv jadi pengen eksis kesana juga.

    BalasHapus
  8. tiap ke Jakarta belum pernah sekalipun mampir ke tempat ini. Uh kapan-kapan harus disempatkan nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal gampang banget ke sini..Sy aja msh penasaran tuk eksplore tempat lain

      Hapus
  9. Kapan gitu bisa main ke sana...

    BalasHapus
  10. Aku gak pernah bosen ke kota tua uni.. :D Museum paling keren menurutku museum BI..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes. BI keren banget . Modern. Banget ya.

      Hapus
  11. info menarik uni, btw udah cocok jadi model

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Soleh...Dah cocok donk GW jd selebgram...Eh

      Hapus
  12. Waah.. lengkap bangeet laporannya. Ngeliat emas batangan itu looh.. *emakmatre 😍😍

    nice.. i like it 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengin bawa pulang aja tuh emas ha-ha-ha

      Hapus
  13. Nice info kak..... saya bolah-balik ke Jakarta malah belum pernah ke sini... Semoga bias ah next time....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes .Sempetin lah.. gampang banget aksesnya..Kereta dan busway ada

      Hapus
  14. Setiap ke Jakarta, gak pernah kesampaian ke kota tua ini. Padahal kota tua di negara lain udah pernah saya jelajahi :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah bang uma tu tak aci...padahal kemarin dah sampe jakarta...hehehe

      Hapus
  15. Kalau ke kota tua pas malam, bisa sambil coba jajanan lokal di sekitar sana nih :D

    BalasHapus
  16. aku yang deket malah belum pernah, duh ngerayu anak lanang susah banget

    BalasHapus
  17. Duh rajin kali lah uni nih nge bolang nya, emak emak traveler sejati engga bisa liat waktu kosong ya langsung cus kemana gitu, recomended deh nih klo lagi dijakarta ntr hehe

    BalasHapus
  18. yuk ajak aku kekota tua...yakin deh bakalan enjoy kalo jalan ama emak happy ...hehehhe

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  20. Iya seru emang jalan-jalan ke kota tua ya maaaak. Murce dan asik. Cobain naik bus tingkatnya deh maaaak. Lebih seru lagiiii. Eheheheee

    BalasHapus
  21. Commuterline emang andalan buat jalan-jalan menghabiskan weekend murah meriah ya. Seruuu

    BalasHapus