Tips Self-Love dan Self-Care Tanpa Harus Boros
Beruntung mengikuti webinar yang diadakan oleh FWD Insurance
Pernahkah Anda ketika sedih seperti bermasalah dengan
pasangan seperti bertengkar, kecewa atau sedih, lalu melarikan diri pada
belanja, makan atau melakukan sesuatu yang menurut Anda itu memuaskan diri sendiri
?!
Jujur saya sendiri pernah melakukannya khususnya di awal menikah 17 tahun lalu. Padahal jika dipikir itu hanya masalah sepele dan miss komunikasi, tapi karena saya menanggapi berlebihan, timbulnya marah dan kecewa. Endingnya, saya melampiaskannya dengan pergi ke tempat yang menurut saya menyenangkan seperti ke mall, belanja sesuka hati, makan sepuasnya dan pulang dengan hati puas tapi rekening menipis.
Makin menguatkan dan memotivasi saya
Mengapa saya melakukan hal tersebut ? karena saya menganggap
hanya diri saya yang bisa menyenangkan diri saya sendiri. Jadi pelarian pada
belanja itu menurut saya adalah sebuah bentuk saya harus bisa membuat saya
bahagia dan melupakan masalah yang ternyata sepele itu.
Namun tidak hanya saat sedih, saat bahagia pun ternyata saya kadang
melakukan hal-hal dengan alasan untuk menyenangkan diri atau memberikan reward
pada diri sendiri. Misalnya ketika saya sudah bekerja keras dan fokus pada
sebuah pekerjaan serta memberikan hasil lebih, saya lantas memberikan reward
pada diri sendiri dengan alasan self-care seperti treatment ke spa, belanja
pakaian, makan-makan dan jalan-jalan sepuasnya.
Ternyata sikap saya di atas itu bisa menjadi cara yang salah
dalam mencintai diri sendiri atau istilahnya self-care serta menyikapi self-care atau merawat diri. Memang sih
tidak salah besar, sebab melakukan hal yang kita sukai saat sedih demi
melupakan rasa itu adalah wajar. Begitu juga ketika memberikan reward pada diri
sendiri ketika bahagia juga tidak salah. Namun menjadi salah jika kita terjebak
dalam memaknai mencintai diri sendiri atau self-care tersebut.
Untungnya saya cepat menyadari dan tidak lagi mengulangi hal
konyol khususnya saat sedih tersebut. Sedangkan memberikan reward pada diri
sendiri masih ada dilakukan, tapi porsinya lebih wajar dan tidak selalu dilakukan.
Mengapa ? karena saya menyadari ketika saya melakukan hal-hal
yang berlebihan demi alasan self-love dan self-care malah berimbas tidak baik
pada keuangan saya. Saya menjadi boros, tabungan tidak bertambah dan aset juga
stagnan.
Beruntungnya saya sejak lama menyadari hal tersebut dan bisa
lebih baik lagi dalam menyikapi self-love dan self-care, khususnya yang terkait
dengan keuangan. Nah pada moment peringatan Hari Kartini 21 April 2022 lalu,
saat mengikuti webinar yang diadakan oleh FWD Insurance saya makin menyadari
jika apa yang saya lakukan dulu salah dan apa yang sudah saya perbaiki itu
ternyata sesuai dengan apa yang disarakan oleh narasumber yang sangat kompeten.
Saya juga banyak mendapatkan wawasan baru, pencerahan dan inspirasi usai
mengikuti webinar via zoom tersebut.
Webinar FWD Bebas Berbagi saat itu mengangkat tema Pentingnya
Self-Love, Self Care Tanpa Harus Boros. Menghadirikan dua narasumber yang
sangat kompeten, yakni Muara Makarim, seorang Self-Love and Purpose Life Coach
dan Mada Arya Nugraha, Financial Consultant, Co-Founder & CEO @Sipundi.id
Tips Self-Love dan
Self-Care
Mba Muara Makarim keren banget. Inspiratif dan memotivasi
Mbak Muara Makarim memberikan banyak sekali memberikan tips
yang bisa dilakukan sebagai bentuk self-love dan self care. Berikut diantaranya
yang bisa saya rangkum :
·
Setiap
pagi melakukan gratitude list atau membuat list apa yang membuat kita bersyukur
pada pagi itu. Misalnya bersyukur karena telah menjadi orang baik, telah
menjadi orang yang suka memberikan dan hal-hal positif lainnya.
Mba Muara menyarankan agar kita menuliskan
tiga hal setiap pagi tentang apa yang membuat kita berterima kasih pada diri
sendiri serta memuji diri sendiri.
·
Meditasi
sekaligus visualisasi atau membayangkan apa yang akan dilakukan.
·
Membuat
sebuah target kecil yang bisa kita selesaikan setiap hari dan ketika
menyelesaikan akan membuat bahagia. Misalnya tentang olahraga jalan kaki setiap
pagi dengan target tertentu yang ketika kita mampu selesaikan akan membuat kita
bahagia.
Nah mengapa Mba Muara menyarankan
menulis, karena saat kita menulis di kertas akan menyambung langsung ke sel
otak. Nah ketika dilakukan itu setiap hari dan berulang terus, apa yang kita
tulis bisa tercapai.
·
Membuat
daftar pencapaian dalam enam bulan ke depan.
·
Membuat
jurnal tentang apa yang sudah dilakukan
·
Membaca
buku, karena bagus untuk mental dan otak.
·
Menyatu
dengan alam, seperti setiap pagi keluar rumah tanpa alas kaki. Dengan cara ini
tubuh atau fisik kita langsung menyatu dengan alam dan mengontrol hormon,
seperti sinar matahari akan membuat badan sehat dan segar. Kebahagiaan juga
tergantung dari kondisi fisik.
·
Mencukupi
nutrisi tubuh untuk kesehatan tubuh. Karena mental yang sehat juga datang atau
berpengaruh dari gaya hidup.
Semua hal di atas menurut Mba Muara Makarim bisa dilakukan
asal ada niat dan kemauan untuk mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik
dalam menyikapi self-love dan self-care.
Self reward boleh tapi siapkan proteksi diri dan keluarga juga penting
Apa yang disampaikan oleh Mba Muara, makin dipertegas dengan
penyampaikan materi oleh Mas Mada Arya Nugraha, selaku Financial Consultant.
Menurutnya mencintai diri sendiri dan mengapresiasi diri bisa dilakukan tanpa
harus membuang materi berlebihan.
Kondisi yang banyak terjadi khususnya saat sekarang adalah
banyak orang salah menyikapi self-love dan self-care tadi. Sehingga ketika itu
terjadi mereka menjadi boros dan pendapatan hanya habis untuk memenuhi gaya
hidup yang bertameng demi self-love dan self-care.
Mas Mada mengatakan, sebuah kewajaran melakukan sesuatu
sebagai wujud apresiasi diri, namun tidak boleh berlebihan apalagi itu
dilakukan terus menerus. Mengapa? Sebab kita tidak hidup hanya untuk hari ini.
Suatu saat yang lajang akan menikah, berkeluarga punya anak dan tanggungjawab
pada keluarga dan masa depan mereka.
Tanggungjawab pada keluarga tidak hanya urusan makan semata,
tapi banyak hal hal lain yang harus dipenuhi seperti pendidikan, kesehatan dan
masa tua. Menyiapkan masa depan bisa dilakukan dengan menyisihkan pendapatan
untuk menabung dan investasi.
Selain menabung dan investasi, juga bisa disiapkan proteksi
dalam bentuk membeli polis asuransi kesehatan. Mengapa ? sebab dengan adanya
polis asuransi kesehatan akan bisa menghindari masalah financial jika suatu saat sakit
karena sudah ada ditanggung oleh asuransi.
Begitu juga dengan asuransi jiwa juga bisa menjadi proteksi bagi
keluarga jika suatu saat kepala keluarga meninggal dunia, keluarga yang
ditinggalkan masih bisa survive.
Mas Mada menegaskan, setiap pribadi manusia harus punya
pondasi keuangan yang kuat, baik itu saat masih lajang apalagi menikah. Karena
itu sangat penting dalam mengelola keuangan dan tetap memikirkan masa depan.
Self love dan self care ini memang perlu sih ya Uni.
BalasHapusKarena dampaknya ke psikis diri kitanya juga, sehingga bisa berbahagia selalu