Cerita Fitry Ikut Pawai Sambut Ramadhan
Memperingati Hari Pendidikan Nasional di Kota Tanjungpinang ada sejumlah kegiatan, salah satunya pawai murid TK. Biasanya pawai yang diikuti seluruh TK se Kota Tanjungpinang itu akan menampilkan berbagai atraksi murid TK, seperti pawai baju adat nusantara, pakaian profesi, sepeda hias dan drumband.
Kemarin itu dijadwalkan tanggal 6 Mei 2018, namun akhirnya
maju hari Sabtu 5 Mei dan itu bentrok dengan wisuda di TK Fitry. Pihak sekolah
meminta pendapat orang tua apakah tetap ikut atau tidak. Sebagian besar orang tua memilih tidak ikut
ambil bagian dalam pawai itu, dengan pertimbangan kasihan pada anak yang harus
beraktifitas sepanjang hari dari pagi hingga sore.
Saya juga termasuk yang menolak ikut pawai tingkat kota,
karena membayangkan saja sudah capek. Pagi sampe siang acara wisuda dan jam 2
siang sampai sore lanjut pawai. Duh…saya tidak sanggup ! Bisa teler saya dengan
Fitry kecapekan hehehe
Alhamdulillah sekolah mengamini dengan sepakat tidak ikut
ambil bagian di acara pawai tingkat kota. Ada sejumlah orang tua yang
sepertinya kecewa karena berharap anak mereka yang sudah latihan drumband
ternyata tidak jadi tampil. Tapi ternyata ada kabar baik, jika yayasan sekolah
Fitry akan ambil bagian di acara Pawai Sambut Ramadhan Jaringan Sekolah Islam Terpadu
(JSIT) pada Senin, 14 Mei 2018.
Pawai JSIT ini memang rutin dilakukan menjelang ramadhan.
Jadi orang tua yang semula kecewa akhirnya bisa tersenyum. Saya sendiri mulai
mikir baju apa yang cocok untuk Fitry saat pawai nanti ? Gurunya memang
menyarankan memakai baju profesi dan bisa disewa di sekolah. Namun ternyata
tidak cukup dan sejumlah anak menggunakan baju pakaian adat nusantara.
Mengingat Fitry bertubuh mungil seperti saya, jadilah saya
memutuskan menyewa baju adat nusantara
di luar sekolah. Gurunya mengizinkan dan saya juga senang karena bisa
memilih pakaian yang pas dengan ukuran badan Fitry. Bukan tidak percaya dengan
pilihan gurunya, namun saya ingin anak saya tampil cantik dengan pakaian yang
pas di tubuhnya dan makeup yang cantik hehehe. Jiwa mamah muda yang ingin
terbaik untuk anaknya tidak bisa dibohongi.
Akhirnya saya mendapatkan baju adat Melayu berwarna ungu.
Kebetulan sekali Fitry sedang demennya dengan warna unggu. Ukurannya juga pas
dengan tubuhnya. Untuk hiasan kepalanya adalah sunting melayu.
Mengingat Pawai Ramadhan ini berlangsung pagi dan pukul 07.30 WIB harus sudah berada di
lokasi, saya sudah mewanti-wanti untuk bangun lebih pagi. Karena proses makeup
dan berpakaian kurang lebih 30-45 menit . Fitry yang sudah tak sabar untuk
berpakaian Melayu dan disunting semangat mengiyakan.
Hari H pun datang. Ternyata Fitry tidak bangun sesuai jam
yang saya tetapkan. Ia baru bangun jam 6. Setelah mandi, saya langsung bawa ke
tempat sewa pakaian. Ternyata di sana sudah ada seorang temannya yang sedang
dimakeup. Kami menunggu sambil mengobrol ngalor ngidul dan Fitry tampak tidak
sabaran untuk ikut dimakeup.
Jam 7 giliran Fitry dimakeup. Mungkin karena baru
pertamakali dimakeup tebal ia agak gimana gitu ketika wajahnya dikasi bedak
padat dan alis dll. Namun, tante yang merias wajahnya pandai mengambil hatinya
dan saya juga memujinya sehingga ia bisa nyaman.
Pukul 07.30 wib, ada telepon dari salah seorang wali murid
jika acara akan dimulai. Fitry masih dipasangi pakaian dan sunting. Tapi saya
tetap santai, karena tahu acara akan dimulai jam 8 teng. Setelah selesai
berpakaian dan sunting, Fitry difoto oleh tante itu. Kebetulan di sana juga
studio foto dan memang ada bonus foto gratis bagi yang menyewa pakaian dan
dimakeup di sana.
Saya juga mengabadikan Fitry dengan smartphone supaya bisa
diposting di sosmed hehehe. Dan akhirnya kami menuju lokasi acara yang berjarak
sekitar 10 menit. Sesampai di sana sudah ramai dan sedang berlangsung acara
persiapan pelepasan pawai. Saya memasukan Fitry dalam barisan kelasnya.
Sekitar 10 menit kemudian, pawaipun di lepas diawali dengan
rombongan drum band. Rombongan sekolah Fitry menyusul di belakang dan sekolah
lainnya yang berada dalam JSIT. Lumayan rame juga yang ikut namun tidak seramai
pawai tingkat kota.
Saya mensyukuri kondisi seperti ini, karena anak-anak yang
ikut tidak capek sebab rute pawai sangat dekat dan tidak banyak peserta yang
memakan banyak waktu. Namun saya tidak bisa mengiringi Fitry berjalan hingga
sekolahnya, karena ada pekerjaan lain dari bigboss untuk persiapan acara yang
tidak bisa ditunda. Untung ayahnya bisa
menunggunya dan tugas mengurus Fitry saya serahkan ke ayahnya serta yang paling penting dia enjoy alias tidak ada drama merajuk hehehe
Ada yang anaknya ikut acaras sekolah ? share donk gimana
persiapan dan rempong rempong bergembiranya.
Seperti biasa, gua juga orang yang malas ikutan pawai hehe, tapi keren juga acaranya hehe
BalasHapusaku belum punya anak mbak, hahaha
BalasHapusUuuuu fitry lucu sekaliiii
harusnya ada foto close up nya Fitry niiih
biar cantiknya terlihat lebih detail, hehe
��
Btw, aku gagal fokus sama kata "disunting"
kaaan... aku yo pengen disunting jugaaa, hahaha
Kalau saya sih pernah lihat saja, keponakan di tanjung balai waktu kecilnya aja pernah ikut. Tapi mungkin yg terpenting kesan buat anak dan fotonya itu bisa jadi kenangannya waktu dia dewasa. Ceritanya menarik.
BalasHapusWaktu Kartinian kemarin anakku juga ikut acara seperti ini mbak.
BalasHapusTapi lebih ke acara fashion show baju daerah aja.
Seperti biasa, gak perlu sewa baju sih hehehe.
Karena di rumah banyak kain ulos, jadi cukup emaknya buka2 youtuben aja.
lumayanlah hasilnya (",)
heii,, cantiknyaa Fitry
BalasHapusseru yaa anak kecil seakan ikut bangga menggunakan pakaian adatnya.
yang pawai anaknya ....yang ribet emak sama gurunya......itu pengalaman saya
BalasHapusWaktu Echa TK juga pernah ikutan pawai pakai pakaian adat. Ya Allah, rempongnya. Pagi-pagi harus berdandan ke salon dan antree...Rute pawai pun panjang. Alhamdulillah, adeknya sekolah di TKIT yang super simpel nggak pakai pawai-pawai. Bahkan perpisahan pun cuma di sekolah. Hehehe...
BalasHapusLala paling semangat kalo ikut pawai atau acara2 kayak gini.. Beberapa hari sebelum hari H udah sibuk menghitung hari. Trus kemaren ngeyel minta beli lipstick warna merah. Gak mau pake lipstick bundanya, soalnya lipstick bunda gak ada warnanya hahaha
BalasHapusAlhamdulillah masih ada pawai yang lain yaaa buat jadi obat kuciwa gagal ikut pawai tingkat kota.
BalasHapusDi sekolah Rayya, keponakan saya, juga ada beberapa pawai yang diselenggarakan. Cuma keliling kampung aja sih. Karena pemberitahuannya selalu mendadak, pakaiannya gamis aja deh... hehe
Wah seru ya, anak dah besar Dan cantiknya pakai pakaian.. rutenya lumayan juga hihi buat emak rempong
BalasHapusSusah banget komen di sini ya. Komennya ketutup nama kita sendiri.
BalasHapusBtw Fitry cantik banget pakai pakaian ada gitu.
Bagus juga ya In tempat make up itu menyediakan foto gratis, cantik Pipi pakai baju melayu warna ungu tu.
BalasHapusCantiknye Pipi sungguh menggoda (untuk kasih kiss).... Berat ya mak kerja and pengin urus anak full attention, semoga bisa terus mendampingi pipi di momen2 spesial ya...
BalasHapusseru banget nih bisa ikut pawai untuk sambutan dalam bulan ramadhan, jaman aku kecil biasa nya selalu rajin untuk bisa ikut pawai
BalasHapuslucu ya kumpulan anak2 pawai kayak gini. hihi
BalasHapusuntung aja Fitry mau dimakeup, biasanya ada juga anak yg gamau pake bajunya juga. haha
Mbaaaak, aku udah baca dan udah komentar sebelumnyaaa, hehehe
BalasHapus💕
Pasti rempongnya menyenangkan banget ya nyiapin anak buat pawai itu. Yang penting anaknya gak merajuk itu uda goal banget dah. Hehehe
BalasHapusFitry cantik sekali pakai baju adat. Senneg kalau lihat anak2 kecil karnaval/pawai ya. Gemes lihatnya.
BalasHapusImut banget ib adek Fitry, make upnya jg nggak berat keliatannya. Aku paling dulu adik sih yg pawai2 gitu dan yang rempong dan heboh malah emak sendiri XD
BalasHapusDi TK a Akku juga ada pawai Ramadhan, tapi nggak ikut deh akhirnya. Karena kesiangan bangunnya
BalasHapusItulah bedanya Kids Jaman Now, sejak TK sudah wisuda, masa-masa Bapak dan Mamkanya duku hanya bisa merasakan wisuda hanya waktu kuliah saja.
BalasHapusOh iya, lumyan oke juga persiapannya mbak dengan cara memilih tempat mack up yang tdk jauh dari tempat acara.
Semoga perjuangan seorang Ibu semakin smangat, Salam Buat Fitry nya mbak.
Liat anak-anak pakai baju adat ini antara gemes sama keinget lelahnya sih hhehehee.. Gemes karena mereka cantik-cantik dan lucu. Trus jadi mikir capek karena dulu pernah nyaksiin acara hari kartini di sebuah TK, banyak anak2 yang badmood dan terlihat nggak nyaman sama pakaian/dandanan mereka.
BalasHapusTapi kalau anaknya enjoy kayak fitri ya asik dong ya, kita liatnya ikutan seneng.
Jujur.. aku sudah beberapa kali ngikut pawai dari waktu SD sampai ngikut pawai takbiran pas KKN tahun lalu. Aku ngerasanya bosen banget dan cukup melelahkan. Udah tau ga menang lagi, hehe. Ya gapapa sih, terkadang prosesnya juga perlu dihargai.
BalasHapusBetewe, pakaian si Fitry bagus juga itu, sepadan dengan makeupnya. Ada hasilnya ga? Apa cuma buat seru-seruan pawainya itu?
Cantikmya fitrhy. Anak2 kecil kalo pakai baju adat begini memang menggemaskan. Untunglah masih bisa ikut pawai ya mbak, meski sebelumnya bentrok hari dg acara wisuda.
BalasHapusCantiknya Fitry memakai pakaian adat warna ungu, Fitry kepanasan ga pas ikut pawai?
BalasHapusFitry jadi paling cantik ya dengan baju sewaan dari luar sekolah. Hihihi.
BalasHapusKalau anak saya yg pernah ikut pawai baru si sulung yg kebetulan cowok. Jadi enggak serempong anak cewek sih dandannya :)
Aih... Fitry cantik sekali dengan pakaian adatnya.
BalasHapusKalau ada acara seperti ini, memang biasanya yang rempong itu emaknya. Anaknya biasanya malah santai hihihi...
Saya juga dulu gitu, ikutan rempong mempersiapkan segalanya.
Keren banget bajunya Fitry...
BalasHapusMashaAllah...cantik niaan.
Sekolah anak-anak hanya dandan saat akan foto akhir tahun ajaran. Biasanya siih...di pas-pas in sama Kartini's Day.
Jadi nyambung temanya.
Kalau pawai, biasanya meramaikan Tahun Baru Islam.
Seluruh Raudhatul Athfal kumpul di masjid Pusdai Bandung dan pawai keliling Pusdai aja.
Lumayan jauh dan ramai kendaraan.
Tapi senang...
ada pengalaman baru di sana.