Hari Inspirasi 3 Kelas Inspirasi Tanjungpinang : Pengalaman 90 Menit Jadi Relawan Pengajar
Akhirnya mimpi saya kesampaian menjadi Relawan Kelas Inspirasi |
Relawan pengajar, fasilitator dan dokumentator kelompok 1 |
Hari Inspirasi 3 yang diadakan Kelas Inspirasi Tanjungpinang
ada empat tempat. Salah satunya ada di SDN 008 Dompak Seberang, Kecamatan Bukit
Bestari, Kota Tanjungpinang, tempat saya menjadi relawan pengajar bersama 13
orang lainnya yang ada menjadi relawan fasilitator dan dokumentator.
Total relawan untuk Hari Insipirasi 3 ini sekitar 60 orang.
Selain berasal dari Kota Tanjungpinang, ternyata juga ada berasal dari luar
kota seperti Batam dan Jakarta. Mereka mempunyai profesi yang beragam, seperti
teknisi, pegawai bank, guru, dosen, presenter, reporter, pengusaha, admin,
wirausaha, blogger, penulis, wartawan, fotographer, penyuluh hukum, analis dll.
SDN 008 Dompak Seberang |
Oh ya mengapa relawan pengajar khususnya harus beragam
profesi, hal ini terkait dengan tujuan Kelas
Inspirasi yakni kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk
ikut serta berkontribusi pada misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Para
profesional yang disebut relawan
pengajar akan berinteraksi di sekolah
untuk berbagi cerita dan pengalaman kerja dan memberi motivasi untuk meraih
cita-cita bagi para siswa. Jika mau tahu apa itu sejarah Kelas Inspirasi, bisa klik di SINI ya.
Saya mendaftar sebagai Blogger dan Penulis. Sebenarnya pekerjaan utama saya bukan blogger, melain admin di sebuah kantor swasta. Tapi saya ingin mengenalkan profesi yang yang juga keren saat ini dan bisa dikerjakan sekaligus dengan pekerjaan utama dan menghasilkan uang sampingan.
Sebelum hari H, kami semua relawan dikumpulkan untuk mendapatkan briefing dari “Kepala Sekolah” Kakak Ade Jamil pada tanggal 4 Februari 2018. Pada kesempatan itu semua relawan wajib hadir kecuali yang berada di luar kota, karena saat itulah disatukan persepsi dan berbagai hal terkait pada Hari Inspirasi.
Sebelum hari H, kami semua relawan dikumpulkan untuk mendapatkan briefing dari “Kepala Sekolah” Kakak Ade Jamil pada tanggal 4 Februari 2018. Pada kesempatan itu semua relawan wajib hadir kecuali yang berada di luar kota, karena saat itulah disatukan persepsi dan berbagai hal terkait pada Hari Inspirasi.
Saat pembagian kelompok, saya berada di kelompok 1 yang
terdiri dari 9 orang relawan pengajar
dan 4 fasilitator dan dokumentator. Tiga orang relawan pengajar di kelompok
saya berasal dari luar kota, Jakarta dan Karimun. Namun jelang hari H, satu orang relawan dari luar
kota mengundurkan diri karena bentrok dengan acara keluarga.
Relawan pengajar di kelompok 1 adalah :
-
Ruziana alias saya sendiri profesi blogger dan
penulis
-
Agus Santika profesi presenter
-
Setra profesi insinyur
-
Intan Nasution profesi wirausaha
-
Titik Hakim profesi dosen
-
Katmiati profesi guru
-
Olive
profesi penyiar radio
- Effendi profesi kameraman tv dan sedangkan untuk fasilitator dan dokumentator ada : Samsidar, Melly, Baiq Desi dan Galuh.
-
Fasilitator ini bertugas mempersiapkan kegiatan Hari
Inspirasi dari sebelum hingga selama acara bersama panitia lokal Kelas Inspirasi Tanjungpinang. Mereka yang mengurus administrasi
atau menghubungi pihak sekolah dan mempersiapkan keperluan untuk hari H. Jadi
peran panitia lokal dan fasilitator ini sangat penting demi suksesnya kegiatan. Sedangkan
dokumentator mendokumentasikan kegiatan selama hari H baik foto dan video.
Oh ya, perlu ditegaskan Kelas Inspirasi dan Hari Inspirasi ini bukan program dinas pendidikan lho ya. Ini murni dari relawan dan panitia lokal. Semua bahu membahu baik tenaga, pikiran dan dana untuk suksesnya program pengabdian ini. Tapi tetap terimakasih atas dukungan dinas pendidikan yang bekerjasama mengarahkan panitia lokal merekomendasikan sekolah yang akan dikunjungi.
Oh ya, perlu ditegaskan Kelas Inspirasi dan Hari Inspirasi ini bukan program dinas pendidikan lho ya. Ini murni dari relawan dan panitia lokal. Semua bahu membahu baik tenaga, pikiran dan dana untuk suksesnya program pengabdian ini. Tapi tetap terimakasih atas dukungan dinas pendidikan yang bekerjasama mengarahkan panitia lokal merekomendasikan sekolah yang akan dikunjungi.
Persiapan dan koordinasi dilakukan lebih banyak via grup whatsapp. Meski
kadang disela keseriusan diselingi ngalor ngidul dan bercanda namun semuanya
bersemangat untuk bisa mensukseskan Hari Inspirasi 3 Tanjungpinang.
Hingga hari H datang dan sesuai yang sudah disepakati, semua relawan bertemu di lokasi sekolah jam 7 pagi. Sebenarnya jika dikatakan jauh tidak juga karena toh dekat dengan pusat pemerintahan di Dompak. Namun karena lokasi ini tidak dekat dengan pusat kota, ya terasa jauh bahkan ada yang kesasar...eh
Dengan mengendarai sepeda motor saya menuju lokasi sekolah. Saya beruntung bertemu seorang ibu yang sedang mengantarkan anak sekolah dengan sepeda motor. Jadi bisa ikut di belakang karena sebelumnya sempat ragu karena ada jalan bercabang saat sudah dekat ke lokasi sekolah.
Sampai di lokasi sekolah, anak-anak belum masuk. Ada yang masih di luar pagar, di warung dan main di halaman. Di halaman sekolah terlihat relawan lainnya sudah datang dan saya bergabung dengan mereka.
Tak lama lonceng berbunyi dan murid berbaris di halaman. Ada pengantar dari salah seorang guru piket tentang kedatangan dan kegiatan yang akan kami lakukan. Kemudian acara di serahkan kepada kami dan dibuka oleh MC, Olive. Setelah sambutan singkat dari kepala sekolah, koordinator kelompok 1, Kakak Agus Santika dan perkenalan semua relawan.
Setiap relawan pengajar mendapatkan kesempatan mengajar di kelas selama 45 menit. Rata rata mendapatkan dua kelas, yakni untuk jam pertama dan jam kedua. Pada jam pertama saya mengajar di kelas 2 dan jam ke dua di kelas 5.
Sumpah, saya nervous banget awalnya ketika hendak masuk kelas. Hasil briefing dan apa yang saya lihat di sejumlah youtube dan baca tentang pengalaman mereka yang pernah jadi relawan pengajar seperti menguap. Namun setelah berdoa dan menarik nafas, saya pun siap. Apalagi melihat wajah wajah lugu dan lucu murid kelas 2 yang sudah duduk manis di bangku masing-masing .
Manis ? iya. Karena ada guru wali kelas mereka yang awalnya berada di kelas. Ketika sang guru mengalihkan kepada saya mulainya mereka bereaksi. Mungkin penasaran dengan saya yang kok santai banget masuk kelas seperti orang mau piknik hehehe.
Memang saya tidak menggunakan pakaian formal layaknya guru. Karena saat briefing diminta semua relawan menggunakan pakaian sesuai profesi. Mengingat saya blogger, jadilah saya pakaian santai. Celana jeans, kaos dan sepatu.
Saya menyapa mereka dengan salam, lalu memperkenalkan diri. Suara sengaja saya besarkan supaya mereka bersemangat. Ketika hendak menuliskan nama di papan tulis, ternyata spidolnya tidak ada dan ada salah seorang murid yang berinistiatif minta ke ruang guru. Pintar banget.
Nah..ketika saya menuliskan pekerjaan saya sebagai blogger, mereka tampak kebingungan. Wajah wajah lugu mereka makin lucu ketika mengeja tulisan blogger hehehe. Biar mereka tidak lama kebingungan, saya lalu menuliskan kata lain yakni penulis. Mereka mulai ngeh.
" Ooo...saya tahu. Penulis itu yang menulis cerita...puisi dan pantun," kata seorang murid yang duduk di depan.
Terus ada yang bertanya mengapa harus memanggil kakak kepada saya, karena harusnya ibu. Saya menjawab " karena kakak masih muda dan imut," dengan gaya sok alay dan mereka heboh tertawa.
Bicara tentang pantun, ternyata murid-murid di sini pintar banget berpantun. Tanpa diminta mereka ingin tampil ke depan kelas untuk berpantun. Tapi saya hanya memberikan kesempatan kepada 3 orang karena jika semua waktunya bisa habis hehehe. Saluuut dan jempol untuk kepintaran mereka. Tapi maaf pantunnya tidak bisa saya tulis di sini karena tidak saya catat hehehe...
Suasana "rusuh" pun dimulai. Ada yang minta izin keluar untuk ke kamar mandi. Ada yang bilang haus dan ada yang ngobrol dan tertawa tawa bercanda. Akhirnya saya mengeluarkan jurus tepuk diam. Mereka semangat melakukan yel yel tepuk diam dan kemudian duduk manis. Legaaa.
Saya melanjutkan perkenalan tentang profesi blogger. Saya mencontohkan blogger itu dengan menunjukan gambar laptop dari kertas yang sudah saya persiapkan. Mereka serentak menjawab itu adalah laptop. Jadi biar mereka paham, saya menyebutkan jika blogger adalah penulis yang menuliskan berbagai hal di laptop atau komputer dan bisa dibaca dengan akses internet. Tentu saya harus menjelaskan dengan bahasa yang gampang dicerna daripada bahasa ilmiah yang membuat mereka bosan.
Ketika menyebut internet mereka antusias mengatakan jika tahu internet. Namun rata-rata mengatakan internet untuk main games..hiks hiks hiks dan saya hanya bisa tertawa. Akhirnya saya menjelaskan tentang hal yang positif bisa dilakukan dengan media internet salah satunya membaca tulisan yang bermanfaat, seperti cerita dan ilmu pengetahuan.
Ketika saya tanya apakah mereka suka membaca, semua mengangkat tangan. Katanya mereka membaca buku di perpustakaan sekolah. Rata-rata suka membaca buku cerita dan ilmu pengetahuan .
Oh ya, sebelumnya saya juga menanyakan cita-cita mereka. Rata-rata mau menjadi tentara, polisi, guru dan ada yang mau jadi pemain bola. Ketika ditanya alasannya, rata-rata mengatakan pokoknya mau jadi itu aja hehehe.
Selain tepuk diam, tepuk semangat juga adalah jurus ketika suasana mulai " rusuh". Nah, sesuai dengan nilai nilai dalam kelas inspirasi yang harus disebarkan, yakni kejujuran, kerja keras, kemandirian dan pantang menyerah, saya lalu menceritakan bagaimana proses saya dalam mencapai cita-cita.
Tentu dengan gaya bahasa yang mereka mengerti dan memberikan contoh contoh yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari. Seperti jika nilai rapor belum bagus, harus kerja keras belajar dan tidak pantang menyerah. Begitu juga jika ujian, tidak boleh mencontek karena itu tidak jujur. Serta contoh contoh lainnya.
Selama proses ini saya menikmatinya meski kerongkongan saya mulai terasa sakit. Entah karena saya terlalu bersemangat atau kurang minum. Untung saya membawa air mineral dan meminta izin untuk meminumnya di kelas.
Saat asyik berinteraksi dengan mereka, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Bapak Dadang HZ besera sejumlah staf masuk ke kelas saya. Sebelum memperkenalkan diri, ternyata murid-murid lugu penasaran.
" Bapak siapa dan darimana ?" tanya seorang murid dengan lugu.
Pak Dadang beserta staf dan relawan yang hadiri tertawa mendengar pertanyaan itu. Pak Dadang tidak menyebutkan namanya namun menyuruh mereka untuk menerka. Akhirnya ada satu murid yang tahu dan mendapatkan pujian.
Setelah rombongan Pak Dadang keluar, saya kembali melanjutkan namun sudah dikode oleh fasilitator jika waktunya sudah mau habis. Sesi terakhir ini saya manfaatkan dengan menunjukan buku kumpulan cerita anak karya saya. Saya memotivasi mereka untuk terus membaca karena dengan membaca akan terinspirasi untuk menulis juga. Sehingga nantinya mereka juga bisa menulis buku.
Diakhir sesi saya memberikan hadiah satu buku cerita anak kepada murid yang hobi membaca selain di perpustakaan juga di rumah dengan membaca majalah dan buku cerita. Akhirnya saya pamitan dan legaaaa karena tugas pertama sudah selesai.
Nah, ternyata langsung lanjut jam kedua di kelas 5. Saya pikir sempat istirahat sebentar untuk sarapan karena perut mulai perih tidak sempat sarapan hehehe. Mengajar di kelas 5 ini lebih tenang dibandingkan kelas 2 bahkan murid muridnya terkesan jaim hehehe.
Metodenya tetap seperti yang saya lakukan di kelas dua, perkenalan nama dan profesi serta menanyakan cita-cita mereka serta menjelaskan tentang profesi saya melalui alat-alat peraga. Namun mengingat mereka yang sepertinya jauh lebih paham tentang penggunaan internet, saya lebih menekankan tentang penggunaan internet positif serta mengkaitkan dengan nilai nilai dari kelas inspirasi, yakni kejujuran.
Saya menekankan mereka untuk menjauhi situs situs negatif yang bisa merusak pikiran bahkan berdosa karena meski orang tua atau guru tidak melihat, namun Tuhan melihat apa yang mereka lakukan. .
Di kelas ini saya sangat jarang meminta tepuk diam karena murid-muridnya tidak seheboh di kelas dua. Mereka tampak lebih fokus meski tetap ada yang berbisik bisik bercanda.
Di akhir sesi, saya juga memberikan buku kepada salah seorang murid yang ternyata punya hobi menulis buku harian. Saya senang banget karena ada bibit penulis dan mensupportnya untuk terus menulis.
Jam kedua selesai dan semua kelas berakhir dan istirahat 15 menit yang berbarengan dengan jam istirahat murid. Usai istirahat dilanjutkan dengan penutupan di halaman sekolah. Namun ada ice breaking dulu dengan senam pinguin yang dipimpin Kakak Setra yang heboh. Ada juga games menggambar dan pantun yang disambut heboh murid murid.
Acara diakhiri dengan penutup dari pihak ketua kelompok dan pemberian simbolis piagam hari inspirasi ke sekolah dan perwakilan murid.
Cuaca terik di siang yang menunjukan pukul 11 itu membuat kepala saya sakit. Apalagi perih di lambung makin terasa. Sebenarnya ada hidangan soto yang disediakan di sekolah, namun karena sudah telat makan nyerinya tidak hilang malah bertambah. Sehingga saya terpaksa tidak ikut refleksi yang diadakan bersama seluruh relawan di Pantai Tanjung Siambang, Dompak.
Hari Inspirasi 3 Kelas Inspirasi Tanjungpinangi ini telah memberikan pengalaman baru bagi saya. Semua hal yang saya rasakan, lihat dan lakukan akan menjadi kenangan tersendiri dan membuat tersenyum jika mengingat kelucuan dan keluguan murid-murid tersebut. Semoga apa yang sudah saya berikan bermanfaat bagi mereka khususnya terinspirasi untuk menjadi penulis dan blogger.
Terimakasih kepada panitia lokal, fasilitator dan dokumentator, Semoga kegiatan ini bisa terus berkelanjutan dan kita terus bersinergi.
Semoga bisa kembali menjadi relawan pengajar di kesempatan lain. Kamu juga pengin kan ? Ayo bergabung di Kelas Inspirasi Tanjungpinang.
Dengan mengendarai sepeda motor saya menuju lokasi sekolah. Saya beruntung bertemu seorang ibu yang sedang mengantarkan anak sekolah dengan sepeda motor. Jadi bisa ikut di belakang karena sebelumnya sempat ragu karena ada jalan bercabang saat sudah dekat ke lokasi sekolah.
Sampai di lokasi sekolah, anak-anak belum masuk. Ada yang masih di luar pagar, di warung dan main di halaman. Di halaman sekolah terlihat relawan lainnya sudah datang dan saya bergabung dengan mereka.
Tak lama lonceng berbunyi dan murid berbaris di halaman. Ada pengantar dari salah seorang guru piket tentang kedatangan dan kegiatan yang akan kami lakukan. Kemudian acara di serahkan kepada kami dan dibuka oleh MC, Olive. Setelah sambutan singkat dari kepala sekolah, koordinator kelompok 1, Kakak Agus Santika dan perkenalan semua relawan.
pagi yang penuh semangat |
Sumpah, saya nervous banget awalnya ketika hendak masuk kelas. Hasil briefing dan apa yang saya lihat di sejumlah youtube dan baca tentang pengalaman mereka yang pernah jadi relawan pengajar seperti menguap. Namun setelah berdoa dan menarik nafas, saya pun siap. Apalagi melihat wajah wajah lugu dan lucu murid kelas 2 yang sudah duduk manis di bangku masing-masing .
keseruan di kelas dimulai |
Memang saya tidak menggunakan pakaian formal layaknya guru. Karena saat briefing diminta semua relawan menggunakan pakaian sesuai profesi. Mengingat saya blogger, jadilah saya pakaian santai. Celana jeans, kaos dan sepatu.
candid banget nih hehehe |
Nah..ketika saya menuliskan pekerjaan saya sebagai blogger, mereka tampak kebingungan. Wajah wajah lugu mereka makin lucu ketika mengeja tulisan blogger hehehe. Biar mereka tidak lama kebingungan, saya lalu menuliskan kata lain yakni penulis. Mereka mulai ngeh.
" Ooo...saya tahu. Penulis itu yang menulis cerita...puisi dan pantun," kata seorang murid yang duduk di depan.
Terus ada yang bertanya mengapa harus memanggil kakak kepada saya, karena harusnya ibu. Saya menjawab " karena kakak masih muda dan imut," dengan gaya sok alay dan mereka heboh tertawa.
Serius tapi santai dan seru |
Suasana "rusuh" pun dimulai. Ada yang minta izin keluar untuk ke kamar mandi. Ada yang bilang haus dan ada yang ngobrol dan tertawa tawa bercanda. Akhirnya saya mengeluarkan jurus tepuk diam. Mereka semangat melakukan yel yel tepuk diam dan kemudian duduk manis. Legaaa.
Saya melanjutkan perkenalan tentang profesi blogger. Saya mencontohkan blogger itu dengan menunjukan gambar laptop dari kertas yang sudah saya persiapkan. Mereka serentak menjawab itu adalah laptop. Jadi biar mereka paham, saya menyebutkan jika blogger adalah penulis yang menuliskan berbagai hal di laptop atau komputer dan bisa dibaca dengan akses internet. Tentu saya harus menjelaskan dengan bahasa yang gampang dicerna daripada bahasa ilmiah yang membuat mereka bosan.
Ketika menyebut internet mereka antusias mengatakan jika tahu internet. Namun rata-rata mengatakan internet untuk main games..hiks hiks hiks dan saya hanya bisa tertawa. Akhirnya saya menjelaskan tentang hal yang positif bisa dilakukan dengan media internet salah satunya membaca tulisan yang bermanfaat, seperti cerita dan ilmu pengetahuan.
kelas dua heboh tapi seru |
Oh ya, sebelumnya saya juga menanyakan cita-cita mereka. Rata-rata mau menjadi tentara, polisi, guru dan ada yang mau jadi pemain bola. Ketika ditanya alasannya, rata-rata mengatakan pokoknya mau jadi itu aja hehehe.
Selain tepuk diam, tepuk semangat juga adalah jurus ketika suasana mulai " rusuh". Nah, sesuai dengan nilai nilai dalam kelas inspirasi yang harus disebarkan, yakni kejujuran, kerja keras, kemandirian dan pantang menyerah, saya lalu menceritakan bagaimana proses saya dalam mencapai cita-cita.
Tentu dengan gaya bahasa yang mereka mengerti dan memberikan contoh contoh yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari. Seperti jika nilai rapor belum bagus, harus kerja keras belajar dan tidak pantang menyerah. Begitu juga jika ujian, tidak boleh mencontek karena itu tidak jujur. Serta contoh contoh lainnya.
Selama proses ini saya menikmatinya meski kerongkongan saya mulai terasa sakit. Entah karena saya terlalu bersemangat atau kurang minum. Untung saya membawa air mineral dan meminta izin untuk meminumnya di kelas.
Dikunjungi Pak Dadang |
Saat asyik berinteraksi dengan mereka, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Bapak Dadang HZ besera sejumlah staf masuk ke kelas saya. Sebelum memperkenalkan diri, ternyata murid-murid lugu penasaran.
" Bapak siapa dan darimana ?" tanya seorang murid dengan lugu.
Pak Dadang beserta staf dan relawan yang hadiri tertawa mendengar pertanyaan itu. Pak Dadang tidak menyebutkan namanya namun menyuruh mereka untuk menerka. Akhirnya ada satu murid yang tahu dan mendapatkan pujian.
Setelah rombongan Pak Dadang keluar, saya kembali melanjutkan namun sudah dikode oleh fasilitator jika waktunya sudah mau habis. Sesi terakhir ini saya manfaatkan dengan menunjukan buku kumpulan cerita anak karya saya. Saya memotivasi mereka untuk terus membaca karena dengan membaca akan terinspirasi untuk menulis juga. Sehingga nantinya mereka juga bisa menulis buku.
Bersama murid yang langsung baca buku saya |
Nah, ternyata langsung lanjut jam kedua di kelas 5. Saya pikir sempat istirahat sebentar untuk sarapan karena perut mulai perih tidak sempat sarapan hehehe. Mengajar di kelas 5 ini lebih tenang dibandingkan kelas 2 bahkan murid muridnya terkesan jaim hehehe.
Metodenya tetap seperti yang saya lakukan di kelas dua, perkenalan nama dan profesi serta menanyakan cita-cita mereka serta menjelaskan tentang profesi saya melalui alat-alat peraga. Namun mengingat mereka yang sepertinya jauh lebih paham tentang penggunaan internet, saya lebih menekankan tentang penggunaan internet positif serta mengkaitkan dengan nilai nilai dari kelas inspirasi, yakni kejujuran.
Saya menekankan mereka untuk menjauhi situs situs negatif yang bisa merusak pikiran bahkan berdosa karena meski orang tua atau guru tidak melihat, namun Tuhan melihat apa yang mereka lakukan. .
Kelas lima yang jaim hehehe |
Di akhir sesi, saya juga memberikan buku kepada salah seorang murid yang ternyata punya hobi menulis buku harian. Saya senang banget karena ada bibit penulis dan mensupportnya untuk terus menulis.
Jam kedua selesai dan semua kelas berakhir dan istirahat 15 menit yang berbarengan dengan jam istirahat murid. Usai istirahat dilanjutkan dengan penutupan di halaman sekolah. Namun ada ice breaking dulu dengan senam pinguin yang dipimpin Kakak Setra yang heboh. Ada juga games menggambar dan pantun yang disambut heboh murid murid.
Acara diakhiri dengan penutup dari pihak ketua kelompok dan pemberian simbolis piagam hari inspirasi ke sekolah dan perwakilan murid.
Acara penutupan yang seru dan bertabur hadiah |
Semua gembira dan semoga terinspirasi |
Terimakasih kepada panitia lokal, fasilitator dan dokumentator, Semoga kegiatan ini bisa terus berkelanjutan dan kita terus bersinergi.
Semoga bisa kembali menjadi relawan pengajar di kesempatan lain. Kamu juga pengin kan ? Ayo bergabung di Kelas Inspirasi Tanjungpinang.
Kelas Inspirasi itu candu. Bikin nagih.. Biar capek, deg2an, suara habis, tapi hati gembiraaa...
BalasHapusKayaknya menyenangkan ya mbak, salut buat panitia lokal dan para relawannya. Jarang ada kelas inspirasi kaya gini..
BalasHapusBtw masih cocok dipanggil kakak kok :D
Cita-citamu mau jadi apa.... mau jadi dokter, polisi, tentara.... (jawaban umum anak TK) Lha ini kakak-kakaknya kok ada yang jadi blogger....... keren banget yach kelas inspirasinya.
BalasHapusKeren kak
BalasHapusSelalu pengen ikutan kelas inspirasi tapi selalu juga bentrok waktunya.
Ngadepin anak-anak gini jadi bikin belajar lagi ya, terutama biar audience ngerti sama penjelasan kita. Mantap kak :)
kapan punya kesempatan gabung di kelas inspirasi ya... sibuk terus dan momentnya gak pernah pas.. jadi jealous deh
BalasHapusBahagia banget rasanya bisa menularkan virus positif Dan menginspirasi anak kecil untuk tetap semangat Dan meraih cita-cita. Semoga semakin berkah hidupnya Uni.
BalasHapuswow blogger kece kita lagi berbagi ilmu dengan adik-adik sekolah nih, kerenn ah beruntungnya adik-adik itu mendapat ilmu dari blogger keceh kita satu ini
BalasHapusAyik juga berbagi gini,selain berlatih/belajar bicara didepan orang ramai atau bahasa jawanya: public speaking, juga nambah jaringan
BalasHapusLuar biasa ya atas semangat para relawan. Terus menginspirasi banyak anak-anak Indonesia
BalasHapusSaya juga punya beberapa teman yang menjadi relawan kelas inspirasi, mbak... Pengen banget gabung, tapi apa bisa sambil bawa 2 balita? Hehehe.
BalasHapuswah jadi pengen ikutan jadi relawan pengajar juga. pengen ngerasain langsung apa yang teman2 relawan pengajar lain rasakan.
BalasHapusUdah lama banget nggak ikut Kelas Inspirasi lagi. padahal kangen. Bulan lalu mau ikutan yang ke pulau eh malah ada acara sepedaan ke Lingga.
BalasHapusJado blogger mngkn bs jadi alternatif cita2 mereka ya
BalasHapusSama kayak kids jaman now yg di kota2 besar yg skrg cita2nya menjadi youtuber
Ngomongnya harus kencang-kencang ya! Kalau gak menarik perhatian bisa tenggelam, apalagi sama anak SD. Tertarik juga pengen berpartisipasi tapi takut suaranya gak kedengaran!
BalasHapusprogram ini terinspirasi dari Indonesia Mengajar yaa...Uni?
BalasHapusSaya juga salut dengan profesi guru.
Meskipun gajinya tak besar, namun jasanya sungguh tiada tara.
Amal jariyyah yang in syaa Allah mengalir terus...
Aku iri :(
BalasHapusWaktu itu ku daftar bekasi. Sudah panggilan tapi ku menolak karena tanggalnya bentrok :(
Inspiring. Berbagi ilmu. Senang banget jadi relawan pengajar, jd keinget zaman2 kuliah dulu.
BalasHapusPenasaran kalau jadi relawan ibuk2 apa bisa ya? Dan bagaimana cara bergabungnya? TFS
Kalau baca di beberapa blog teman blogger..
BalasHapusBanyak juga daerah yg punya relawan untuk kelas inspirasi..
Keren buat mereka yg peduli dan ikut aktif dalam memberikan inspirasi keanak2
Gak cuma omongan doank..tapi ada actionnya..
Ikut kelas inspirasi itu seru, jd banyak teman. Aku pernah ikut. Tapi sayang di pengalaman pertama ada kendala dr kotanya. Jd deh krg krasa greget. Skrg blm ikutan lagi, bahkan di kota sendiri. Kemarin tglnya bareng sama acara keluarga
BalasHapussaya dulu juga pernah jadi relawan pengajar untuk anak-anak pasca gempa mba.. rasanya seru, bangga dan haru apalagi ketika anak-anak bercerita tentang kehidupannya mba.. duh miris..
BalasHapusKelas Inspirasi itu hanya ada di tanjung pinang atau ada di kota lainnya ya mba? Pengen juga jadi relawan pengajar hehe
Sepertinya uni perlu bawa biskuit atau roti gitu deh di tas untuk menyelamatkan lambung yang kosong melompong dan aktivitas pun bisa tetap dilanjutkan...
BalasHapusWaah...seru ya, ikutan berpartisipasi di kelas inspirasi. Kebayang aja, anak-anak yang tadinya duduk manis saat wali kelasnya berbicara, jadi beraksi ketika relawan berbicara. Kalau saya, barangkali udah panas dingin, Mbak hihihi...
BalasHapusSalut, Mbak, bisa mengalihkan perhatian mereka dengan tepuk diam. Saya jadi penasaran, gimana tepuk diam, itu?
keren sekali kak, semoga dapat terus berlanjut dan tentu saja dapat memotivasi yang lain untuk ikutan kelas inspirasi dan berbagi kebaikan bagi sesama. Keren!
BalasHapusya ampun aku udah berapa purnama nggak ikutan acara kaya gini , pengen banget tapi sayang cuti
BalasHapusSudah lama ingin ikut kelas inspirasi tapi belum ketemu jodohnya..
BalasHapusSenang ya mba bisa berbagi ilmu pengalaman dengan anak-anak. Apalagi kalau bisa meracuni mereka untuk menjadi penulisss dan malahan blogger. Krik krik krikk.
Unizara semoga makin terus memginspirasi ya. Dan bukunya makin banyak...
Ikut kelas inspirasi itu bener2 seru, jadi kaya giving knowledge pun bisa ya tanpa jadi guru. Seru banget dan yang terpenting memberikan inspirasi buat anak2 di masa depan.
BalasHapusAduh kerennya Kamu Mbak, bisa berbagi dengan anak2 tentang profesi blogger dan penulis. Semoga mereka terinspirasi. Saya juga sebetulnya ingin ikut kelas inspirasi, pernah satu kali diadakan di kota saya. Namun, saya masih kurang pede dengan status profesi saya. Baca cerita ini jadi mulai terinspirasi untuk mulai pede.
BalasHapusYg kemarin gagal ikut seleksi KI kota Batam Uni krn bentrok sama kegiatan lain, yg seleksi kali ini jg sama. Padahal pengen ikutan jg
BalasHapus