Bermain Sepeda : Cara Bonding Time Hubby dengan Fitry
fitry lagi liburan |
Fitry, anak semata wayang saya yang sekarang berumur 5,5 tahun dekat banget dengan ayahnya. Kadang kedekatannya membuat saya cemburu hehehe. Namun, dibalik itu saya sangat bahagia melihat hubungan yang erat antara hubby dengan Fitry.
Jika menoleh ke belakang, khususnya saat Fitry masih bayi,
sebenarnya hubby atau suami saya tidak terlalu dekat dengan anaknya. Suami saya
seperti orang kebingungan jika disuruh menunggui Fitry sebentar, apalagi jika dia
mulai menangis. Dia mulai bingung dan kadang panik. Sehingga dia lebih memilih
menyuruh saya mengabaikan mengurus rumah dan yang penting mengurus Fitry lebih
utama.
Sehingga, suami saya rela menyuci dan bahkan memasak supaya
lebih fokus ke anak, daripada meminta dia menunggui anak sementara saya harus
mengurus rumah. Pernah suatu ketika saya belanja ke swalayan dekat rumah dan
ketika pulang Fitry sedang menangis dan suami tampak sangat bingung tidak tahu
bagaimana mendiamkannya.
Nah, kedekatan itu baru mulai terjalin saat Fitry genap
berumur satu tahun. Ayahnya menghadiahkan sepeda anak roda tiga dan ada pendorongnya di
belakang. Fitry sangat senang dan langsung antusias melihat sepeda berwarna
pink itu.
Mengingat ia belum bisa duduk di kursi depan, Fitry harus
duduk di belakang dan diikat supaya tidak jatuh. Kemudian ayahnya tiap pagi
sebelum berangkat kerja dan sepulang kerja mendorong sepeda keliling komplek.
Aktifitas ini nyaris rutin setiap hari dan berlangsung hingga Fitry berumur dua
tahun lebih dan bisa duduk di kursi depan dan mengayuh sepeda sendiri.
Ternyata aktifitas ini sangat bermanfaat dalam hubungan ayah
dan anak. Bonding time itu membuat
hubungan mereka makin erat. Pernah suatu hari ayahnya tugas ke luar kota, Fitry
menangis tiap malam karena rindu ayahnya.
Mengingat umur yang terus bertambah, sepeda roda tiga itu
tidak lagi digunakan. Kemudian pada ulang tahun yang ke tiga ayahnya kembali
membelikan sepeda roda dan ada dua roda bantunya. Fitry makin antusias bermain
sepeda. Ayahnya tidak perlu mendorong hanya mengawasi supaya aman dari
kendaraan lain yang lalu lalang di komplek.
Mengapa aktifitas bersepeda bisa membuat hubungan hubby
dengan dengan Fitry terjalin erat ? Ternyata saat aktifitas itu mereka saling
bicara, bercerita dan bercanda bahkan belajar tentang berbagai hal dilihat.
Saya sangat beruntung karena jika mengingat sikap hubby saat
Fitry bayi, sempat khawatir jika ia akan cuek dengan anaknya. Namun sekarang
malah sebaliknya dan saya yang merasa dicuekin...eh *dilarang curcol.
Di usianya yang 5,5 tahun, sepeda Fitry sudah berganti baru
meski masih pakai roda bantu. Meski aktifitas bersepeda tidak lagi serutin
dulu, namun bonding time sudah bervariasi. Seperti mengajak Fitry bermain di
taman kota pada sore hari atau bermain game bersama.
Aktifitas bersepeda tidak hanya mengeratkan hubungan ayah
dan anak, namun bagi anak banyak manfaatnya, diantaranya :
1.
Melatih fisik anak untuk kuat.
Karena kayuhan sepeda itu membuat otot anak
khususnya kaki terlatih untuk tumbuh dan kuat. Buktinya otot kaki Fitry
sekarang padat dan kuat.
2.
Melatih ketangkasan anak.
Anak yang terbiasa bersepeda sejak kecil
akan terlatih untuk tangkas. Gerakan berbelok kiri dan kanan akan membuatnya
berlatih untuk mengendalikan sepeda dengan baik. Mungkin banyak yang tidak
percaya selain mengayuh sepeda dengan baik, Fitry juga bisa membawa motor
listrik kakeknya di usia 3 tahun. Ia dengan lincah bisa membelokan motor itu
tanpa menyenggol barang dan perabotan di rumah. Memang motor ini roda empat dan
bisa distel kecepatannya sesuai kebutuhan yang memakai.
3.
Melatih rasa percaya diri.
Anak yang biasa main sepeda sejak kecil
akan punya rasa percaya yang tinggi. Fitry itu anaknya menyukai tantangan dan
mau mencoba serta percaya ia bisa. Ia tidak takut mencoba sesuatu yang baru.
Salah satu contohnya seperti yang disebutkan di atas bagaimana ia berani
mencoba motor electric kakeknya dan menjadikan mainan di rumah hehehe
4.
Mengajarkan anak bersosialisasi.
Dibandingkan saya yang bisa dikatakan
jarang jalan pagi keliling kompek, Fitry lebih dikenal oleh orang komplek
dibanding saya. Bahkan lucunya ketika bertemu dengan tetangga lain blok misal
di swalayan, mereka suka menyapa Fitry dan ia meresponnya dengan baik.
Semoga pengalaman saya ini bermanfaat bagi orang tua,
khususnya mereka yang merasa kurang dekat dengan anak. Ayo ajak anak bersepeda
dan rasakannya manfaatnya.
Posting Komentar untuk "Bermain Sepeda : Cara Bonding Time Hubby dengan Fitry "
Terimakasih sudah berkunjung
Silahkan berkomentar .
Mohon maaf komentar dimoderasi