Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sensasi Berbeda Minum Kopi Luwak



Bagi penikmat minuman kopi, kopi menjadi ‘santapan’ yang tidak boleh dilupakan sebelum beraktivitas pagi. Selain kopi yang sudah banyak dijual dengan beragam citra rasa dengan tingkat kepahitannya berbeda-beda, kopi luwak telah menjadikan primadona menemani saat akan beraktivitas pagi.

Cikal bakal penamaan kopi jenis hewan luwak tersebut karena biji kopi sebelum diolah berasal dari sisa kotoran sejenis musang atau bagi masyarakat jawa menamakannya luwak. Dengan mengandalkan indera penciumannya diyakini luwak dapat memilih biji kopi berkualitas baik yang dapat dikatakan biji kopi tersebut berkulit keras dan tidak mudah dicerna bersama kotoran luwak. Hingga kini, kopi jenis ini lebih menjadi idola petani karena proses fermentasinya secara alami serta aroma dan rasa kopinya lebih khas daripada jenis kopi lainnya.


Seiring dengan daya beli penikmat kopi satu ini semakin meningkat namun tidak diimbangi dengan jumlah biji kopi yang didapatkan secara alami dari luwak liar akhirnya para petani atau pengusaha kopi membudidayakan luwak untuk menghasilkan sebuah kopi yang dapat memenuhi permintaan pasar. Produksi kopi dilakukan melalui dengan cara berikut:

  • Dimulai dengan penyeleksian buah kopi yang berkualitas sebelum diberikan kepada luwak. Kopi yang dipanen kemudian disortir dan dibedakan mana yang berkualitas baik dan mana berkualitas sedang.
  • Setelah dicuci sampai bersih, langkah selanjutnya yaitu biji kopi yang telah dipilih tadi diberikan kepada luwak. Dengan mengandalkan indera penciumannya, hewan ini akan memilih buah/biji kopi yang terbaik.
  • Proses pengambilan biji kopi dari luwak memerlukan waktu sampai luwak mengeluarkan kotorannya/feses. Feses yang mengeluarkan biji kopi tersebut biasanya diambil pada waktu pagi hari kemudian langsung dibersihkan menggunakan air yang mengalir.
  • Setelah dicuci, biji kopi dari kotoran luwak tersebut kemudian dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah kering, biji kopi siap diolah yang tujuan utamanya menghilangkan lapisan tanduk pada biji kopi. Setelah mengalami pengolahan akhirnya didapatkan hasil seperti yang dikonsumsi penikmat kopi jenis satu ini.

Agar dapat lebih dinikmati ada cara tersendiri untuk menimum kopi luwak. Mulai dari cara penyeduhannya dan bagaimana cara meminumnya. Untuk cara penyeduhannya maupun cara meminumnya dapat dilakukan dengan tiga cara:

  • Cara pertama ialah dengan menuang air mendidih dalam cangkir yang telah dimasukkan 1 sendok makan bubuk kopi. Namun, air mendidih yang akan dituang dalam cangkir harus didiamkan sekitar 1 - 2 menit setelah itu tinggal tuang ke dalam cangkir. Tutup segera dengan penutup selama 3 - 5 menit. Untuk mendapatkan sensasi dalam meminum kopi ini, buka perlahan penutup kopi kemudian hirup aromanya kemudian memulai meminumnya.

  • Lain halnya cara yang kedua. Cara ini dengan langsung merebus bubuk kopi di dalam milk pan. Letakkan milk pan, tuang air sebanyak jumlah minuman kopi yang akan dibuat. Rebus sampai mendidih sekitar 1 menit, kemudian tinggal masukkan bubuk kopi sebanyak 1 sendok makan, didihkan sejenak sambil aduk perlahan. Untuk penyajiannya pindahkan ke cangkir saji kemudian diminum.

  • Untuk cara yang terahkir adalah kopi yang dituang tidak perlu diaduk. Setelah air panas dituang di dalam cangkir, yang perlu dilakukan ialah menuang bubuk kopi, tunggu sejenak sampai bubuk kopi mengendap kemudian langsung dinikmati.

Nikmatnya meminum kopi adalah ketika mendapatkan sensasi yang berbeda dalam menyeduh dan menikmatinya. Tidak harus menggunakan cara yang sudah ada. Penikmat kopi luwak dapat melakukan cara yang lain yang lebih berbeda sehingga didapatkan sensasi minum kopi yang berbeda pula.

Posting Komentar untuk "Sensasi Berbeda Minum Kopi Luwak"