Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inspirasi Kuliner dari Opensnap

Profil saya di Opensnap

Melihat postingan sejumlah teman di social media tentang aplikasi Opensnap sebuah aplikasi Social Dining Guide lansiran dari OpenRice dimana penggunanya dapat rate makanan resto melalui foto, saya ikut penasaran karena sepertinya keren dan menarik.

Saya pun menginstal aplikasinya play store di android. Ternyata memang benar, aplikasi ini sangat menarik dan tentu saja keren. Karena para penggunannya bisa menjadikan aplikasi Opensnap sebagai referensi kuliner harian. Buktinya sudah jutaan yang mengunduh dan belasan ribu yang memberikan komentar, termasuk saya.

review saya di aplikasi Opensnap di playstore


Di aplikasi ini terdapat beberapa feature baru diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Personalized Your Food App by Bookmark : Penggunanya dapat bookmark restoran, jenis masakan atau makanan favorit. Selain itu  juga dapat filter restoran berdasarkan bookmark yang terbanyak oleh foodies. Semakin restoran / jenis masakan / makanan tersebut di bookmark, maka semakin banyak digemari.
2. Social Visited : Penggunanya dapat melihat teman atau yang difollow, pernah berkunjung di restoran mana saja. Jadi penggunanya dapat melihat restoran mana yang paling banyak atau digemari oleh Teman - Teman.
3. Map View : Penggunanya dapat melihat berbagai restoran yang terdekat dari lokasi mereka berada
4. Personalize your favorite location: Penggunanya dapat mengatur lokasi yang sering dikunjungi untuk menjadi laman terdepan.
5. Everyone Tab : Penggunananya akan diupdate dan terkoneksi oleh seluruh foodie yang berada di Kota tersebut (Misal: Jakarta) apa yang sedang mereka makan.

Kelima fitur baru itu ternyata sangat asyik diutak atik dan dan salah satu yang sering saya gunakan adalah fitur Personalized Your Food App by Bookmark. Di fitur ini saya bisa melihat restoran yang terdekat di kota saya atau melihat restoran di kota lain. Selain itu saya juga bisa melihat aneka makanan yang menggugah selera.

Saat menggunakan fitur ini yang mana kita bisa bookmark restoran atau jenis makanan favorit, saya melihat ada foto masakan khas Minang yakni Rendang di sejumlah restoran di Opensnap
foto ini yang menginspirasi untuk membuat rendang

Melihat fotonya membuat saya benar-benar ngiler dan rindu mencicipi masakan dengan rasa khas tersebut. Apalagi ketika melihat foto nasi dengan lauk rendang beserta sayur mayurnya membuat air liur saya menetes :D

Rendang merupakan kuliner mendunia yang jarang menjadi menu lauk sehari-hari di rumah saya, karena proses pembuatannya yang lumayan lama sementara sebagai wanita bekerja saya cenderung memasak yang praktis dan cepat atau membeli makanan di luar.

Awalnya saya ingin membeli lauk rendang di sejumlah Restoran Padang, tapi mengingat dua hari lagi kebetulan libur Idul Adha dan dapat jatah daging kurban, saya memutuskan untuk memasak sendiri. 
daging sapi segar untuk dimasak rendang

Memasak rendang memang perlu waktu yang lama apalagi untuk porsi daging yang banyak seperti 1-2 kg, minimal dibutuhkan waktu 2 jam. Sehingga memasak makanan ini harus meluangkan waktu khusus, seperti hari libur bagi wanita bekerja seperti saya. Proses memasak rendang tidak ada kesulitan, karena saya sudah terbiasa memasak sejak kecil. Resepnya pun turunan dari ibu saya yang asli Minang. 
cabe merah dan rawit segar serta bumbu rempah khas minang

Saya mendapat jatah daging kurban mertua dan mesjid komplek. Ada sekitar 1,5 kg daging sapi segar dan cocok untuk direndang. Untuk 1,5 kg daging sapi juga diperlukan 1,5 kg santan peras. Sedangkan bumbunya adalah :
- Cabe merah segar
- Cabe rawit segar
- Bawang merah
- Bawang putih
- Jahe
- Lengkuas
- Ketumbar
- Kemiri
Takaran bumbunya berdasarkan feeling aja. Semua bumbu tersebut diblender halus. Biasanya saya pakai minyak goreng dan ditambah air.
bumbu-bumbu segar salah satu kunci kelezatan rendang

Setelah halus, bagi dua bumbu dan sebagian ditumis hingga harum. Masukan daging yang sudah dipotong dadu tambahkan air dan ungkep. 

Cara memasak seperti ini biasanya saya lakukan jika memasak dengan wajan yang terbatas atau kecil. Sehingga dagingnya harus diungkep setengah matang supaya ketika santannya mengering dagingnya sudah empuk. 
bumbu halus ketika ditumis
Sesekali aduk daging dan pastikan sudah masak setengah matang. Masukan daun kunyit, daun jeruk, sereh yang digeprok, pala, cengkeh, bunga lawang, kulit manis dan sedikit garam.
daging yang sedang diungkep dengan bumbu
Kemudian masukan santan kental dan tambahkan bumbu yang tinggal setengah tadi. Aduk supaya tidak pecah santan ketika mendidih. Supaya lebih terasa kaldu dagingnya bisa ditambahkan maggi blok secukupnya. Selain itu saya juga biasanya menambahkan bumbu rempah racikan asli buatan dari Padang tapi sudah banyak dijual di luar daerah.
rendang mulai mengental dan sudah enak dicicipi
Saat santan atau kuahnya sudah makin mengental, sebaiknya kecilkan api sambil diaduk terus supaya tidak hangus dibagian bawahnya dan dagingnya masak merata. Cicipi rasanya dan sebaiknya jangan menambahkan garam jika terasa tawar, karena biasanya rasa garam akan terasa saat sudah kering. Sebaliknya jika sudah terasa asin, tambahkan gula untuk penetralisir.
rendang yang sudah jadi, hitam, mengkilat dan menggugah selera
Akhirnya setelah berkutat di dapur lebih kurang tiga jam, rendang daging khas Minang ala saya masak juga. Aromanya nan wangi membuat perut lapar dan langsung disantap dengan ketupat. Hmm...sedap nian dan tentu saja saya sudah posting di Opensnap foto masakan rendang saya. 
************************* *********

Terimakasih sudah membaca artikel saya. Silahkan berkomentar juga di Facebook dan Twitter saya









1 komentar untuk "Inspirasi Kuliner dari Opensnap"

  1. almarhumah ibu saya suka sekali masak rendang, tidak harus daging,kadang rendang ubi dipotong dadu atau rendang kentang favorit saya ☺️

    BalasHapus