Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rindu Nan Terbelenggu

Sumpah, aku benar benar jatuh cinta.
Apalagi saat dia memanggil diriku dengan panggilan sayangnya.
Dunia terasa hanya milik diriku dan aku melayang ke angkasa saking bahagianya.
Setiap panggilan itu dia ucapkan, luluh jantung ini.
Kalau sudah begitu, apa saja yang dia minta pasti aku kabulkan
Materi bukanlah suatu yang kuperhitungkan, karena kebahagiaan yang kuperoleh dari dia
itu melebihi nilai materi yang sudah kukeluarkan...

Ah...
Tapi, dia hanya bisa kumiliki sesaat..
Dia datang dan pergi..
Saat dia datang, dia milikku sepenuhnya..
Kuhabiskan hari-hariku bersamanya..
Kuhabiskan hari-hariku menciumnya...
Memeluknya..membelainya dan bercanda dengannya

Di saat dia pergi
Ada rasa sepi, sedih dan rindu yang menggelora di saat aku ingin dia cepat kembali
Rindu yang mengiris-iris hati
Rindu yang membuai buai dalam mimpi
Rindu itu begitu membelenggu

Ah..
Kadang aku ingin merebut dia
Menjadi milikku sepenuhnya
Tapi..mungkinkah ?
Apakah semudah itu ?
Tidakkk...

Lantas..
Haruskah aku selalu bermain dengan perasaan ini ?
Haruskah aku selalu menyimpan rindu ini ?
Haruskah aku begini..tanpa suatu kejelasan ?

Jeje yang bukan milikku seutuhnya

Tuhan...
Aku ingin mendapatkan penggantinya
Aku ingin tempat melampiaskan rasa sayang, rindu dan cinta yang lain
Aku ingin bahagia ini seutuhnya
Aku ingin sesuatu yang menjadi milikku seutuhnya
Tuhan...
dengarlah doaku
kabulkanlah Tuhan
Hanya Engkaulah tempatku mengadu
Jangan Kau biarkan rindu ini membelenggu tak menentu

*catatan rindu yang terbelenggu*

Posting Komentar untuk "Rindu Nan Terbelenggu"