Wisuda adikku dan berkurangnya bebanku
Besok, Sabtu 8 November adiku rika diwisuda. Tapi bukan wisuda S1, dia cuma wisuda D1,pendidikan satu tahun program akuntasi komputer.
Meskipun tidak diwisuda menjadi sarjana, tapi aku tetap bangga.Karena setidaknya aku telah berhasil menjadi seorang kakak (yang nanti menjadi pengganti ibu bagi adikku), dalam membimbing adikku.
Sebagai tulang punggung keluarga khususnya untuk adik-adikku di padang, aku merasa ada sedikit beban yang berkurang di punggungku.
Setidaknya satu orang adikku sudah tidak lagi memerlukan biaya yang banyak untuk pendidikan.Tinggal 3 orang lagi tanggungjawabku menghantarkan mereka meraih bekal ilmu untuk mencapai cita-cita.
Aku hanya berharap Rika bisa mendapat kerja secepatnya dan bersama-sama denganku ikut membiayai tiga orang adikku yang sekarang duduk di bangku SMP dan SD.
Walaupun nanti ia belum bisa membantu sepenuhnya, setidaknya ia bisa mandiri dan tahu betapa beratnya mencari uang.Aku hanya berharap ia tahu jika untuk mendapat satu lembar ribuan ia harus meneteskan keringat. Aku ingin adikku bisa mandiri seperti aku dan punya perencanaan hidup yang jelas.
Mendalami apa yang kurasakan saat ini, setidaknya aku sudah bisa merasakan menjadi seorang ibu yang betapa bangganya ketika ia melihat anaknya berhasil.Tidak hanya menjadi sarjana tapi juga bisa bekerja.
Meksipun hanya seorang kakak, aku merasakan sebuah kebahagiaan seorang ibu ketika orang yang disayangi mencapai sesuatu yang membanggakan.
Aku sangat bahagia ketika adikku yang duduk di bangku SMP juara pertama membaca Asmahul Husna. Meskipun hadiah yang ia terima tidak seberapa, tapi aku bangga ia mampu membuatku bahagia.Setidaknya membalas cucuran keringatku dengan prestasi
Aku bangga ketika adikku yang masih duduk di kelas 4 SD sudah khatam quran dan di kelas enam ia khatam untuk kedua kalinya.
Aku bangga ketika adikku mengatakan ia sudah bisa membelikan bapak meski pun hanya sepasang sandal, hasil dari honor magangnya. Aku bangga ketika adikku tahu diri dengan keadaan orang tua kami. Mereka mampu berbuat untuk membuat orang tua bahagia dan bangga.
Sebagai seorang kakak aku hanya bisa berdoa, semoga Tuhan memberiku kesehatan yang baik sehingga bisa tetap bekerja, dan membiayai mereka hingga tuntas sekolah.Aku hanya ingin melihat mereka mandiri dan bekerja.
Aku hanya bisa berdoa, semoga adikku terus berada di jalan yang benar dan mencapai cita-cita di tengah keprihatinan hidup.
Semoga pengalamanku menjadi seorang yang mandiri,bisa menginspirasi adik-adikku
Semoga mereka tidak akan mengecewakan aku
Semoga Tuhan merahmati kamu semua
Aamiin YRA
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskeren kak. sudah seharusnya sebuah keluarga seperti ini. saling bantu-membantu mengurangi beban orang tua. saya banyak kenal seorang abang atau kakak lepas tangan terhadap keluarga setelah menikah
BalasHapusalhamdulillah...semoga selalu diberikan rezeki, kesehatan dan umur panjang...soalnya tanggungjawab masih ada sampe sekarang
Hapus