Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

NIKMATNYA MENIKAH

Sebuah pesan singkat masuk ke layar HP ku beberapa hari lalu
Isinya..singkat padat dan ringkas
Mohon Doa Restu Atas Pernikahannya.
Sahabatku di Padang, teman sekelas di SMP akhirnya menikah juga
Yang paling mengejutkan..dia menikah dengan teman sekelas kami juga
Memang kalau jodoh tidak akan kemana..



Mataku berkaca-kaca..
Ada rasa bahagia yang amat sangat di dada ini..
Akhirnya dia menikah juga..

Temanku..sebut saja namanya J...adalah wanita hebat..
karirnya bagus di birokrat dan bergelar S2..
Tapi..di usianya yang sudah 27 tahun dia belum juga menikah..

Dulu...sebagai sahabat, aku sering memberi dia motivasi dan dorongan
supaya jangan lupa dengan kewajibannya sebagai anak manusia....MENIKAH

Setinggi-tinggi gelar, sebagus-bagus karir dan secantik wajah...
tapi jika tidak menikah...alangkah malangnya kita sebagai seorang wanita
Akan lebih beruntung mereka yang tidak bergelar apa-apa dan berwajah biasa
tapi punya prediket sebagai seorang ISTRI...
Menikmati indahnya kehidupan berumah tangga



Dan...kini dia menikah...
Selamat untukmu temanku..
Semoga kalian menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan marrahmah..
Semoga dikarunai anak yang sehat dan soleh
Rukun selalu hingga akhir hayat..


Kuingat tiga tahun lalu...
saat itu usiaku 24 tahun, tapi aku belum punya calon pendamping
Betapa sibuknya orang tuaku dan keluargaku meminta aku untuk segera menikah
Akhirnya kutemukan calon pendamping yang menjadi suamiku sekarang

Kami menikah 15 Juli 2005 di Padang, kampung halamanku

Tak ada keraguan di hatiku saat mengucapkan niat dan bismillah untuk menikah dengan suamiku tercinta
Yang ada hanyalah keikhlasan hati menerima dia apa adanya
Segala kebaikan, keburukan, kelebihan dan kekurangannya..
Menikah memang tidak mencari kesempurnaan
tapi adalah keikhlasan ketika memutuskan untuk hidup bersama dengan pasangan
Tentu berbagai macam rintangan, hambatan, suka dan duka akan ada.
Ikhlas menerima semua yang terjadi di dalam rumah tangga, itulah kuncinya



Sederhana...tapi memang sulit diaplikasikan
Aku pun mengalami hal itu
Tapi...itulah nikmatnya pernikahan
Karena jika tidak ada riak...bukanlah sebuah keindahan

Tapi akan menjadi hampa..
Berbagai suka dan duka membuatku makin dewasa...

Berbagai pengalaman dalam mengarungi rumah tanggaku, kubagi dengan teman-teman yang akan dan belum menikah
Alhamdulillah...banyak diantara teman-temanku yang semula ragu untuk menikah
akhirnya mengucapkan ijab kabul..
Rasa syukur selalu kuucapkan ketika menerima kabar bahagia itu..



Tapi...
Masih ada teman-temanku yang belum menikah
meski usia mereka sudah menjelang KRITIS
Di Padang dan Tanjungpinang

Banyak alasan mereka...

Dari belum siap mental hingga materi
hingga takut dengan perceraian
Ah...seandainya saja mereka tahu
Semua itu kuncinya adalah dari sebuah keikhlasan tadi
Materi bukanlah segala..
Mental juga bukanlah kendala
Perceraian mustahil akan datang, jika kita menjalani rumah tangga sesuai ajaran-Nya

Toh usia mereka sudah dewasa
Mau tak mau mental sudah pasti akan siap juga

Sebagai sahabat yang selalu peduli dengan mereka
karena sesama wanita, aku selalu berusaha untuk mengingatkan mereka
bukan untuk mencampuri urusan pribadi..
tapi karena besarnya perhatianku dan kuingin mereka juga merasakan nikmatnya kehidupan berumah tangga..

Sekarang kuhanya bisa berdoa, semoga mereka yang belum menemukan jodoh akan bisa bertemu pendamping hidup. Bagi yang sudah punya calon, supaya cepat tergerak hatinya untuk menikah, sebelum pernikahan itu berhukum HARAM (Sesuai ajaran Islam Hukum ini berlaku bagi mereka yang sudah cukup usia, mampu secara materi, tapi belum juga mau menikah)

Posting Komentar untuk "NIKMATNYA MENIKAH"