Sosialisasi Museum Bahari Bintan Sebagai Wahana Edukasi Kepada Pelajar
Menjalankan visi sebagai sarana
edukasi dan rekreasi yang berkualitas, Museum Bahari Bintan mengadakan
sosialisasi kepada pelajar. Kali ini sosialisasi diadakan di MTS Miftahul Ulum,
Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kamis, 27 Juni 2019.
Kegiatan yang bertajuk
Sosialisasi Museum Sebagai Wahan Edukasi itu dibuka oleh Kepala Bidang
Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan, Ivan Goldar Riady,
S.Sos serta diikuti sekitar 50 orang pelajar di sekolah tersebut.
Sedangkan narasumber yang
dihadirkan adalah Marlina Novita dari Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah
Tanjungpinang, Ruziana dari Blogger Tanjungpinang serta Ivan Goldar Riady dari
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bintan.
Dalam paparannya, Marlina Novita
memberikan paparan pengetahuan tentang museum, mulai dari pengertian, fungsi
dan jenis-jenis museum. Sejak awal sesi pertama kegiatan sesi pertama sudah
berjalan seru karena setiap siswa yang aktif akan diberikan souvenir. Para
pelajar yang rata-rata sudah berkunjung ke Museum Bahari Bintan ini bisa
menjawab pertanyaan dari narasumber.
“ Jika sudah pernah berkunjung ke
museum, ayo diajak juga keluarga atau temannya. Ceritakan hal-hal yang dilihat,
supaya mereka tertarik berkunjung,” himbaunya.
Sedangkan Ivan Goldar Riady,
selalu Kasi Kebudayaan memaparkan tentang sejarah berdirinya Museum Bahari
Bintan, berbagai koleksi yang dipamerkan serta fasilitas yang disediakan di
museum tersebut. Sedangkan Ruziana dari Blogger dan GenPi Kepri memberikan
pemaparan tentang cara mempromosikan pariwisata di blog dan sosial media.
Menurutnya, banyak destinasi
wisata, kuliner bahkan atraksi yang bisa dipromosikan para pelajar itu melalui
laman sosial masing-masing. Hal-hal sederhana yang dianggap sudah biasa di
sekitar mereka namun bisa menjadi informasi bagus bagi orang lain yang berada
di luar Bintan.
Ia mencontohkan, pelajar yang
rata-rata tinggal di Kecamatan Gunung Kijang yang mana di sana terdapat banyak
tempat-tempat wisata dan kuliner, seperti Pantai Trikora, Danau Biru, Bukit
Kerang, Kampung Nelayan, Museum Bahari, otak-otak, tape dll, bisa dijadikan
bahan promosi.
“ Misalnya ketika berfoto dengan
latar belakang danau biru, kalian bisa memberikan teks cara mencapai lokasinya
karena masih banyak orang yang belum
tahu. Begitu juga dengan otak-otak bisa diinformasikan lokasi penjual otak-otak
yang enak, harganya dll. Intinya informatif,” jelasnya.
Ruziana menekankan tentang
pentingnya pelajar ikut berpartisipasi membantu pemerintah mempromosikan
pariwisata di Bintan, karena semakin banyak orang luar tahu tentang berbagai
hal tentang daerah ini tentu mereka akan semakin tertarik berkunjung dan akan
berpengaruh pada kemajuan daerah juga.
“ Tidak harus menunggu menjadi
pegawai dinas pariwisata, tour guide atau pemilik usaha pariwisata untuk
membantu pemerintah mempromosikan wisata. Kalian generasi millennial ini bisa
juga menjadi duta atau relawan yang ikut membantu pemerintah,” tegasnya.
Setelah mengikuti sosialisasi
tersebut, para peserta diajak mengunjungi Museum Bahari Bahari Bintan yang
terletak di Jl. Pantai Trikora tersebut. Di museum yang berbentuk kapal itu
para pelajar akan diminta memperhatikan semua koleksi dan bisa memposting di
halaman sosial medianya dengan informasi yang informatif.
Kasi Musem Dinas Kebudayan dan
Pariwista Bintan, Agus Supriyanto, SE menjelaskan, museum Bahari Bintan yang
berdiri pada Desember 2012
dan diresmikan pada tanggal 21
Januari 2016. Museum itu menceritakan
tentang sejarah kelautan yang ada di Kabupaten Bintan. Bentuk bangunannya
berupa sampan suku laut atau sampan
kajang.
Dipaparkannya, museum ini terdiri
dari dua lantai. Lantai satu berisi koleksi replika seperti miniatur kapal,
alat tangkap hewan laut, hewan laut,
sampan beserta alat yang digunakan, miniatur benda cagar budaya yang ada
di Kabupaten Bintan, diorama perkampungan nelayan dan keramik kuno peninggalan
zaman dinasti Ming. Sedangkan di lantai dua terdapat diorama tentang sejarah
orang suku laut seperti dari awal proses melahirkan di sampan, aktifitas
sehari-hari di sampan hingga upacara.
“ Bagi yang ingin berkunjung
silahkan, karena museum ini dibuka setiap hari, kecuali tanggal merah atau hari
libur nasional. Ayo ke Museum,” himbaunya
Posting Komentar untuk "Sosialisasi Museum Bahari Bintan Sebagai Wahana Edukasi Kepada Pelajar"
Terimakasih sudah berkunjung
Silahkan berkomentar .
Mohon maaf komentar dimoderasi