Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Desa Tanon, Desa Menari yang Berkembang dengan Program KBA

PT Astra International Tbk yang telah berumur 61 tahun mempunyai cita-cita mulia untuk Sejahtera Bersama Bangsa. Komitmen cita-cita itu diwujudkan dalam bentuk program tanggung jawab sosial (CSR) yang proaktif, terstruktur, dan berkesinambungan. Sedangkan program CSR Astra menekankan pada bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program kewirausahaan.

Salah satu program Astra dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan melalui percepatan pembangunan desa, yakni mencanangkan program Kampung Berseri Astra menuju Desa Sejahtera. Program tersebut fokus pada peningkatan ekonomi berbasis masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat desa melalui pengembangan Prukades (Produk Unggulan Kawasan Pedesaan) sesuai daerahnya masing-masing.


Dalam jangka panjang, desa-desa yang sudah dibina dalam pilar kewirausahaan ini dapat menunjukkan prestasi terbaiknya, sehingga desa ini akan diperkuat juga dengan program pendidikan, lingkungan dan kesehatan dalam skema Kampung Berseri Astra untuk mewujudkan masyarakat desa yang bersih, sehat, cerdas dan produktif.

Salah satu Kampung Berseri Astra atau KBA adalah Desa Wisata Tanon atau yang dijuluki "Desa Menari" di Semarang. Wisata Tanon merupakan sebuah desa yang diinisiasi dan dikembangkan oleh Trisno. Ia merupakan salah satu penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards 2015 untuk kategori Lingkungan.

Desa tersebut terletak di kaki lereng Gunung Telomoyo yang berada di ketinggian 1.100 km dari permukaan air laut dan berjarak 59 km dari kota Semarang. Desa yang dihuni oleh 43 kepala keluarga dan 143 jiwa itu sepi dan sulit dijangkau. Tapi karena dinilai mencakup empat aspek pilar CSR Astra, desa ini akhirnya dipilih untuk dibina menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) pertama di Jawa Tengah sekaligus menjadi KBA ke-27 di seluruh Indonesia.

Saat desa ini dijadikan KBA, Trisno menyatakan sangat senang dan bangga bisa menjadi binaan Astra. Bahkan ia berharap program tersebut bisa mempercepat proses kemandirian masyarakat dan menjadikannya lebih sejahtera. Begitu juga kualitas sumber daya manusianya juga lebih meningkat, sehingga bisa menjadi fondasi untuk perubahan ke arah yang lebih baik.

Sesuai konsep Desa Wisata Budaya, desa ini memiliki misi untuk menebar harmoni, merajut inspirasi, menuai memori, wisata nostalgia, budaya, dan pembelajaran. Sebagai permulaan diresmikan Astra memberikan paket outbond modern, seperti permainan flying fox, yang diharapkan dapat melengkapi wisata pendidikan di Desa Tanon.

Astra juga memberikan pelatihan, bantuan fasilitas dan pendampingan untuk mendukung kegiatan 4 Pilar desa yakni Tari Geculan Bocah dari Tanon dan Pertunjukan Tari Topeng Gecul yang memeriahkan Festival Lereng Telomoyo Kampung Berseri Astra.

Festival Lereng Telomoyo ini diharapkan dapat membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap permainan-permainan (dolanan) tradisional. Berbagai dolanan dapat dinikmati di Festival Lereng Telomoyo seperti, egrang, sudamanda (engklek), gobak sodor, lari estafet balok, bakiak dan pipa bocor.

Festival Lereng Telomoyo melibatkan banyak pekerja seni. Selain dua pembicara di acara Sarasehan Budaya, terdapat juga 17 kelompok kesenian rakyat dengan total pengisi acara 560 orang. Kemudian juga diikuti 2 kelompok pementasan teater yang masing-masing kelompok terdiri atas 30 orang, 12 kelompok dolanan tradisional dengan anggota masing-masing kelompok sebanyak 6 orang. Relawan dari komunitas Griya Pena Surakarta turut berpartisipasi sebagai juri Dolanan Tradisional yang sekaligus meramaikan festival Dolanan Tradisional.

Tidak hanya itu tapi sebanyak 35 anak-anak sekolah dasar, SMP, SMA, dan perguruan tinggi juga diberikan beasiswa senilai Rp 24 juta serta pelatihan bahasa inggris dan IT termasuk karawitan.

Sedangkan di bidang Kesehatan Astra memberikan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di posyandu. Di bidang lingkungan diberikan zona penghijauan dan taman toga. Di bidang kewirausahaan diberikan pelatihan kerajinan, fasilitas infrastruktur desa wisata (alat outbound, spot selfie, perapian homestay, signage, gapura dan gasebo).

Tidak cukup sampai di situ, juga dibuatkan pula zona tanaman untuk edukasi wisata ramah lingkungan. Bahkan warga juga diberikan pelatihan senam jantung rutin, penyuluhan, serta pelatihan bagi kader posyandu.

Bagaimana hasilnya ? Desa Tanon kini telah menjelma menjadi desa wisata berhawa sejuk dan banyak dikunjungi turis domestik dari dalam maupun luar Pulau Jawa. Berbagai paket kunjungan wisata disediakan, mulai dari pagelaran seni, outbound ndeso, hingga dolanan tradisional.

Tercatat, beberapa turis mancanegara seperti wisatawan asal Mesir, Singapura, Belanda, Rusia, Perancis, hingga Jerman penasaran akan keindahan budaya yang dihadirkan oleh Desa Menari. Dengan pertumbuhan positif yang diraih Desa Tanon atau Desa Menari turut berdampak kepada pendapatan masyarakat yang tentunya semakin bertambah.
Trisno mengklaim warga desa mendapatkan tambahan pendapatan berkisar Rp 100-150 ribu per event, karena dalam pemberdayaan masyarakat pihaknya menggunakan sistem bagi hasil, tergantung income yang masuk.
Meski program yang dijalankan berada dalam sektor wisata, namun Trisno tetap mendorong sektor UMKM, sejalan dengan 4 pilar corporate social responsibility (CSR) Astra, yakni kewirausahaan, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Dalam sektor kewirausahaan, Desa Menari memiliki usaha dalam memproduksi sabun susu, kripik pegagan, hingga kerajinan yang sangat menarik. Kedepan ia ingin membuat perusahaan sosial berbasis keluarga, yang mana sahamnya adalah kepala keluarga.
Dalam pengembangannya baik dalam penjualan dan distribusi, Trisno bersama masyarakat bahu membahu melakukan promosi baik melalui media sosial, konsep souvenir, dan masih banyak lagi.
Nah di tahun 2017 lalu Astra menggelontorkan dana sebesar Rp 150 juta untuk membantu Desa Menari dalam distribusi air. Proyek tersebut bertujuan untuk menaikan air ke titik tertinggi Desa Tanon dengan disupport oleh tenaga ahli dan support dari Astra. Bantuan yang dilakukan Astra sendiri hingga tahun 2017 telah mencapai Rp 285 juta guna pembangunan dan pemberdayaan desa.
Semoga Program pembinaan KBA Desa Wisata atau Desa Menari dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, sesuai dengan butir pertama filosofi Catur Dharma Astra, yaitu "Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara."




8 komentar untuk "Desa Tanon, Desa Menari yang Berkembang dengan Program KBA"

  1. Desa menari memang kreatif dan makin inovatif semoga makin sukses yaa

    BalasHapus
  2. Wuihhhh cakeppp nih, mantap PT Astra nih membantu membuat desa wisata gini menjadi kreatif dan inovatif

    BalasHapus
  3. aku yang kampungnya di semarang malah baru dengar soal desa menari ni kak. hehe. hebat ya program kampung berseri astra ini. sukses terooos..

    BalasHapus
  4. Ini bearti dari pengelolaan sana csr Astra ya mas ?

    BalasHapus
  5. Keren PT Astra... Desa Menari semoga semakin majuu yaa...

    BalasHapus
  6. Btw, programnya keren kak, saya sangat tertarik dengan kegiatan yang diselenggarakan...

    BalasHapus
  7. Keren ya Astra, berani menggelontorkan uang sebanyak itu untuk membantu masyarakat kampung.

    BalasHapus
  8. Mantap banget nih Astra, memajukan Desa dengan cara kreatif hingga menjadi salah satu destinasi wisata, seperti Desa Tanon ini. Sukses deh buat Astra.

    BalasHapus