Pengalaman Kursus Mengendarai Mobil Matic
Aktifitas yang tinggi
dan kesibukan pekerjaan dan rumah tangga, membuat wanita harus bisa mengendarai
kendaraan termasuk mobil, supaya bisa gampang berpindah dari suatu tempat ke
tempat lain tanpa harus repot kena panas dan hujan. Untuk wanita sangat
disarankan mengendaraimobil matic, karena lebih gampang dibanding mobil manual.
Karena alasan itu
jugalah saya memantapkan diri untuk kursus mengendarai mobil. Sebelumnya sih
pengin belajar dengan suami saja. Namun karena suami orangnya tidak sabaran,
saya memantapkan hati untuk kursus. Sebelum itu saya tetap browsing dan melihat
youtube tentang cara mengendarai mobil
matic.
Hmmm…melihat tayangan
di youtube kok sepertinya gampang ya. Apalagi itu mobil matic seperti mobil
mainan, tinggal pindahkan tuas transmisi dan putar kemudi trus tekan gas dan rem.
Secara visual gitu kok gampang banget ya kelihatannya.
Sempat saya berpikir,
mending saya belajar sendiri dari youtube aja. Tinggal bawa mobil ke lapangan,
lalu ikuti instruksi di youtube, gampang dan tidak perlu keluar biaya yang
lumayan. Begitu pikiran saya saat itu.
Namun, akhirnya saya
tetap memilih kursus dengan alasan bisa tidak ribet mengurus SIM karena tempat
kursus yang saya incar ini menyediakan pengurus SIM gratis. Dan akhirnya saya
mendaftar dengan 10 kali pertemuan. Saya memilih jam 1 siang karena itu
bertepatan dengan jam istirahat siang, jadi saya tidak perlu minta izin sebab
kursusnya hanya 1 jam setiap pertemuan.
Oh ya, meski memilih
untuk mengendarai mobil matic, tapi instruktur tetap menyarankan belajar mengendarai mobil manual. Karena biar
tahu dan paham mobil manual juga dan jika suatu saat kepepet meminjam mobil
orang dalam kondisi tertentu, jadi tidak bingung.
Kursus mobil manual
ini cuma 4 kali pertemuan, diawali dengan mengenal fitur mobil dan diajarkan
menggunakan fungsinya. Seperti menghidupkan mobil, memaju mundurkan kursi,
menghidupkan lampu, menggerakan wiper, membuka dan mengunci mobil dll.
Teorinya tidak ada di
dalam ruangan, semua di lapangan. Bahkan langsung ke jalan raya. Tapi jangan
takut karena mobil untuk latihan ini sudah dimodif berupa dua pijakan rem. Satu
untuk siswa yang belajar dan satu untuk pelatih.
Diawali dengan
menghidupkan mobil. Kemudian disuruh mempaskan posisi duduk yang nyaman menurut
kita. Jadi saya harus beberapa kali memaju mundurkan kursi. Kemudian disuruh
menstarter mobil. Awalnya tidak hidup, ternyata kuncinya belum pas dan diulang
lagi. Akhirnya bisa.
Selanjutnya disuruh
memposisikan kaki di gas. Tidak usah penuh tapi cukup ujung
kaki dan yang penting nyaman serta harus ditekan secara halus. Berulang kali
saya disuruh untuk mencoba menekan gas hingga pas tingkat tekanannya yang ditandai
dengan halusnya suara.
Oh ya, untuk mobil manual yang ada pijakan gas, rem dan
kopling hanya menggunakan satu kaki dan ditaruh direm. Hal ini untuk
mengantisipasi kejadian mendadak sehingga bisa mengijak rem. Jadi jangan pernah
menaruh dua kaki apalagi digas dan rem, karena hal ini bisa menyebabkan hal
yang fatal saat kondisi panik akibat salah injak gas yang seharusnya rem.
Setelah itu ditunjukan
tentang fungsi tuas kemudi. Disuruh mencoba untuk menggerakannya dan menghafal.
Misalnya untuk maju kondisi normal tuas harus dalam posisi bagaimana, mundur
bahkan saat mendaki.
Sempat stress juga
namun instruktur meminta saat fokus dan tenang karena semua nanti akan berproses
saat praktek. Kemudian juga diajarkan untuk cara memutar kemudi untuk posisi
mobil normal dan berbelok. Kemudian cara memainkan mata memperhatikan spion
kiri dan kanan.
Akhirnya praktekpun
dimulai. Sambil berdoa saya mengikuti arahan instruktur dan pelan mobil
berjalan di jalan raya yang untung waktu itu sepi. Kecepatannya cuma 20 km/jam.
Sesekali instruktur membantu saya mengarahkan kemudi yang sering mengarah ke
kanan atau malah ke kiri.
Tahapan paling sulit
saat harus berbelok melawan arah , harus ekstra hati hati memperhatikan kondisi
mobil dari dua arah dan kemudian memutar kemudi dan kembali meluruskannya.
Semua masih dibantu instruktur baik meluruskan kemudi maupun memindahkan tuas
kemudi.
Pokoknya hari pertama
itu saya benar-benar stress, apalagi saat belokan saya masih kurang pas memutar
dan membalikan kemudi. Kemudian memindahkan kopling dan menghafal memindahkan
tuas kemudi. Susah bangat membawa mobil manual ini ternyata.
Hari kedua dilanjutkan
masih dengan yang kemarin dan sedikit ada peningkatan meski tetap deg-degan.
Tak sabar agar segera belajar mobil matic aja. Akhirnya setelah empat hari
masuk juga praktek mobil matic dengan instrukstur beda dan mobil beda.
Dan ternyata sangat
mudah menggendarainya, tidak pusing menghafal gerakan tuas kemudi dan mengoper
kopling. Saya hanya perlu mendalami untuk meluruskan posisi kemudi supaya tidak
cenderung ke kanan dan ke kiri. Terus cara memutar berbelok arah atau di
tikungan serta parkir.
Ada untungnya juga
saya latihan di saat jam istirahat dan jam pulang sekolah sehingga sudah
terbiasa dengan jalanan yang ramai. Jadi saya harus belajar tenang dan tidak panic
dengan beragam tingkah pengemudi di jalan raya.
Untung instrukturnya
lebih muda dan santai sehingga saya juga lebih nyaman saat latihan. Tiga hari
terakhir dia membiarkan saya menyetir tanpa bantuan kakinya di rem tambahan. Mobil
benar-benar tanggungjawab saya dan Alhamdulillah saya bisa melewati tikungan
tajam bahkan berbelok arah.
Nah bagi Anda
khususnya wanita yang ingin belajar mengendari mobil, berikut tips dari saya :
1.
Mantapkan niat
Niat merupakan hal yang
paling penting. Niat yang bulat dan sungguh-sungguh akan membantu Anda supaya
bisa belajar mengendarai mobil matic. Karena jika ragu dan setengah hati,
niscaya selama proses belajar akan menjadi salah satu penghalang.
2.
Kenali kondisi mobil
Mengenali kondisi mobil
berarti harus paham tentang mobil dan fitur serta fungsinya.
3.
Mengikuti arahan instruktur
Jika belajar mengemudi di
tempat kursus, sebaiknya ikuti arahan instruktur dengan sungguh-sungguh. Jangan
sok tahu apalagi membantah. Jika ada yang kurang dipahami sebaiknya ditanyakan.
4.
Mengemudi dalam keadaan sehat dan
tidak mengantuk
5.
Mengendarai mobil dengan kecepatan
sedang. Untuk pemula disarankan 20 km -30 km/jam. Memang sih tergolong sangat
lambat tapi ini standar karena yang penting bisa mengendalikan mobil di jalan.
6.
Mematuhi aturan lalu lintas
Ini hal yang sangat penting.
Jadi tidak perlu mencoba mendahului kendaraan lain apalagi dari bahu kiri.
Mematuhi lampu merah
Menjaga jarak dengan
kendaraan lain
Memberikan ruang atau jalan
kepada kendaraan lain yang hendak menyeberang
7.
Menjaga emosi tetap stabil
8.
Setelah
lulus harus rajin latihan dengan mobil sendiri
Semoga bermanfaat ya.
Atau ada yang punya pengalaman yang sama. Share donk.
Semoga lancar mbak latihannya
BalasHapusSemangaat
Mereka menyarankan belajar manual ya. Kalau saya, saya yang minta belajar manual dulu, dan saya memilih lebih banyak jam belajar manual dari pada matic. padahal ujung-ujungnya pas sewa mobil selalu ambil yang matic wkwkw
BalasHapusBisa neh seseakalinsewa Mobil ina jadi drivernya haha.. pasti seru
BalasHapusAku kok masih belum berani! Niatnya belum mantap aku ini. Kayak trauma gitu, Hahaha
BalasHapusBanyak yang nilang enakan bawa manual dari pada matic uni, tapi apapun itu salut saya, Tanjung pinang kan di beberapa tempat jalannya agak sempit, belum lagi sekarang makin ramai.
BalasHapusKalo niat di mantap kan InsyaAllah semua akan mudah.
Wah, kalau saya dulu diajarin teman, lumayan hemat hihi. Ternyata seru juga ya pengalamannya
BalasHapuskalau aku karena sudah terbiasa dengan mobil manual jadi lebih nyaman dengan yang manual mbak, dulu waktu diminta bawa mobil teman yang metic agak gundah gulana haha..ga biasa soalnya
BalasHapusBaca ini aku jadi inget Mrs. Puff guru nyetirnya Spongebob. Hehe
BalasHapusKalo aku pengen sih kursus nyetir, tapi kayanya belum butuh. Tapi emang bener sih, kursus nyetir bisa mempermudah bikin SIM.
dulu waktubdijakarta ... aku belajar naik mobil dari kelas 6 sd, tapi pakai mobil manual, seru banget belajarnya, karena harus pakai kopling dan gas dilepaskan secara bersamaan. soalnya dulu dijakarta gak ada matic sih
BalasHapusdulu waktu dijakarta ... aku belajar naik mobil dari kelas 6 sd, tapi pakai mobil manual, seru banget belajarnya, karena harus pakai kopling dan gas dilepaskan secara bersamaan. soalnya dulu dijakarta gak ada matic sih
BalasHapuskok baca tulisan ini jadi inget teman yang selau gugup kalau disuruh bawa mobil matic , dia selalu pilih mobil manual aja karena matic nggak dapet feelnya
BalasHapusSencana saya tahun lalu yaitu belajar bawa mobil. Tapi belum terrealisasikan sampai sekarang, hehee...
BalasHapusSepertinya menyenangkan yah mba, kalau bisa bawa mobil sendiri, apalagi harga mobil sekarang sudah ada yang murah nya
Duh saya pun dulu pernah kursus mengemudi mobil manual, tapi kemudian nggak praktek dan lupa lagi, sekarang pengen kursus lagi karena ternyata butuh kalau nggak ada yang anter-anter
BalasHapusMakasi uni infonya.
BalasHapusAku juga cuma mampu mengendarai yg matic. Baik motor maupun mobil.
Wkwkkwkwkw
Aku dulu waktu kursus rencananya dalam 7x pertemuan, mau 5x bawa manual dan 2x matic. Eeh tp di pertemuan ketiga waktu praktek tiba-tiba mobilnya mundur sendiri (saat di lampu merah) terus panik, terus trauma. Habis itu ga prnh nyentuh mobil manual lg. Setelah Sekian lama coba belajar manual lg dari yutub terus beraniin diri bawa manual, ehh ternyata bisa 😂😂😂
BalasHapus*Maaf tcurcol 😂😂
Pengalaman yang seru ya, pada awal masih belajar timbul rasa cemas melakukan kesalahan. Syukurlah seterusnya sudah lancar hingga akhir. Beberapa teman lebih suka matic, tidak berani yang manual.
BalasHapusAku dulu les juga, tp les utk mobil manual, alasannya karena kata suami, mobil matic itu gampang, yg ptg bisa manual dulu. Tapi kenyataannya (mau nangis) pas ketemu mobil matic aku susah juga. Wakakaka.. Kayanya aku kudu les yg matic juga
BalasHapusAku mau belajar nyetir juga dan ya seperti yang mba alami, adikku bukan orang sabaran yg mampu mengajari kakaknya yangbkurang pemberani ini. Mungkin suatu hari saya jg akan ikut kursus menyetir baru memahirkannya dengan pengawasan si adik.
BalasHapusAku ya pengrn iseng kursus mobil walau blm punya, hahaha. Dari pada belajar sendiri lewat yutub atau org lain mending ya kursus. Lumayan kalau sekalian dibuatin SIM. Kaya tetanggaku itu, dia udah punya SIM buat naik mobil
BalasHapusJangan sampe salah injak pedal ama rem. Yang penting fokus dan semangat latihan pasti bisa
BalasHapusKalau yang ngajarin enak pasti latihannya jadi menyenangkan. Yang penting ngga salah nginjak rem ama gas. Semuanya aman
BalasHapusMobil bom bom car dulu kata mamaku soal mobil matic ini ahahaha. Di rumah kebetulan aku yang pertama punya mobil matic, sekian tahun yang lalu. Dari punya sim aku enggak pernah mau nyetir, akhirnya dikasih mobil matic biar mau. Hari pertama bawa ke kampus, kena tilang polisi ahahahahaha
BalasHapusBaru kemarin saya ngomongin soal nyetir mobil matic. Suami saya selama ini baru nyetir yg manual soalnya. Hehe. Lebih gampang ternyata ya, Mbak. Makasih Mbak sharingnya :)
BalasHapusMobil matic memang andalan banget.
BalasHapusApalagi era saat ini...uda gak ada mobil mahal yang menawarkan mode transisi manual.
Semangat latihan.
In syaa Allah semakin banyak jam terbangnya, semakin terlatih di medan manapun.
suamiku juga ga mau ngajarin aku nyetir, katanya suruh kursus aja. Akunya yang maju mundur hahaha
BalasHapusYa ampun mai pakai tutorial di youtube. Bisa sih, tapi takut beresiko hihi XD nyetir mobil rasanya berat2 gitu nggak sih ngahahaq
BalasHapusSaya dulu belajarnya pakai manual. Trus pas pindah ke Jakarta jadi bernyali kecut, jgnkan mobil (krn emang gak ada juga), motorpun tak berani wkwkwk. Trus SIM akhirnya mati krn pas itu harus urus ke Jkt (rumah di Depok waktu itu), sementara rempong ma baby. Ini knp jd curcol yaaa. Jd pengen jg belajar nyetir lg, sekalian dibikinin SIM #eeehh... ya punya SIM-nya dulu, moga2 ada rezeki kebeli mobil sendiri :D
BalasHapusAku, karena ter iasa make matic, pas dikasih manual suka gugup wkwkwkwk makanya #matikforlyfe deh, ya.
BalasHapusBaca sambil bayangin, karena belum pernah, hihihi....
BalasHapussemoga setelah baca ini jadi bisa belajar juga. tapi yg utama, brojoin debay ini dulu trus tunggu sampai agak gede dikit. hihihi
makasih sharingnya Mbak
I'm not a good driver either :). And I guess I have to go through the lesson again, this time with my hubby :)
BalasHapus