Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sukses Memberi ASI dengan Dukungan Suami


Kehadiran buah hati adalah hal yang paling dinanti oleh pasangan suami istri. Termasuk saya dan suami yang menantikan kehadiran buah hati hingga lima tahun usia pernikahan kami. Ada haru luar biasa ketika melihat bayi mungil nan lucu baru hadir dalam kehidupan kami.  Apalagi bagi saya sebagai seorang wanita yang sudah resmi menjadi ibu, beragam rasa campur aduk tidak bisa diungkapkan.

Selain rasa bahagia dan syukur, jujur waktu itu ada rasa kekhawatiran. Khawatir apakah saya bisa menjadi ibu yang baik. Bisa menjaga dan merawat bayi dengan benar dan tumbuh dengan sehat. Kekhawatiran jika dia sakit atau tidak tumbuh sesuai yang saya harapkan.

Apalagi saya dan suami tinggal di rumah sendiri, tidak ada keluarga lain yang mendampingi. Semua diurus oleh kami berdua. Semua kekhawatiran itu saya simpan dalam hati tanpa membicarakan dengan suami atau keluarga terdekat.

Ternyata, rasa khawatir dan kecapekan mengurus bayi sendiri membuat produksi ASI (air susu ibu ) saya tidak lancar. Saya mencoba mencari info melalui internet, ternyata penyebab ASI yang tidak lancar salah satunya adalah disebabkan oleh stress dan perasaan khawatir serta kecapekan. Selain itu ditambah suami yang kurang mendukung untuk membuat saya harus bertahan untuk memberikan ASI ekslusif ke anak.

Suami saya malah membelikan susu formula untuk bayi karena dia khawatir anaknya kehausan dan kelaparan. Padahal saya berusaha agar ASI tetap keluar dengan lancar, salah satunya dengan minta dipijat oleh suami tapi dia menolak dengan alasan tidak bisa.

Bahkan ketika saya meminta agar dibelikan obat pelancar ASI suami menolak, karena dia khawatir malah nanti berpengaruh tidak baik terhadap anak termasuk saya yang mengalami masalah lambung.

Tidak adanya dukungan suami dan dorongan dari keluarga dekat membuat saya akhirnya menyerah, meski hati ini ingin anak ASI hingga dua tahun. Akhirnya anak saya mengkonsumsi susu formula hingga dia berusia 2,5 tahun.

Ada rasa bersalah tapi saya pasrah karena saya hanya berjuang sendiri tanpa dukungan suami dan keluarga. Akhirnya saya mencoba berdamai dengan fokus merawat anak hingga dia terus tumbuh sehat, lucu dan menghibur hati.

Saya adalah contoh yang gagal memberi ASI. Semoga menjadi pelajaran bagi wanita dan calon ibu serta pasangan suami istri. Melalui sejumlah tulisan yang saya baca, ternyata peran suami sangat penting bagi seorang istri atau ibu memberikan ASI pada bayi.

Sejumlah hal sederhana yang bisa dilakukan suami atau ayah untuk mendukung keberhasilan istri sukses memberikan ASI.
  • ·       Memahami pentingnya ASI untuk bayi melalui berbagai bahan bacaan, seperti membaca artikel di internet. Sehingga ketika ASI istri tidak lancar, sang suami mendukung agar istri berjuang untuk terus memberikan ASI dengan berbagai cara.
  • ·    Menyediakan kebutuhan istri dan bayi, seperti menyediakan air minum atau jus ketika istri kehausan. Sebab ibu menyusui perlu banyak asupan air minum.
  • ·    Membantu pekerjaan rumah tangga. Ibu menyusui tentu sangat kecapekan dan kurang tidur. Sang suami harus membantu meringankan supaya istri tidak kecapekan dan stress karena akan berpengaruh pada produksi ASI
  • ·       Menghibur istri. Seharian di rumah mengurus bayi tanpa adanya orang lain tentu membuat istri capek dan stress. Suami harus bisa menghibur istri dan tidak hanya focus pada bayi
  • ·      Memuji istri. Ketika istri terus berusaha memberikan ASI pada bayi, sang suami harus memuji dengan memberikan kalimat-kalimat dukungan .
  • ·    Memberikan waktu kepada istri untuk sendiri. Istri juga perlu waktu sendiri selain jam tidur. Seperti mungkin ingin sebentar merawat tubuh. Beri kesempatan pada istri untuk menikmati itu karena sangat berpengaruh besar pada psikologis dan produksi ASInya.
  • ·  Mendukung istri jika ingin mengkonsumsi produk pelancar ASI tapi tetap memperhatikan kandungannya.
Andai saja dulu suami mau mengizinkan saya mengkonsumsi pelancar ASI tentu anak saya tidak akan mengkonsumi susu formula. Andai saja saya dulu tahu produk ASI Booster Tea yang dikonsumsi oleh teman saya,  tentu anak saya akan ASI hingga dua tahun.

ASI Booster Tea merupakan minuman teh pelancar ASI alami pertama di Indonesia yang bisa meningkatkan jumlah ASI hingga 900% hanya dalam waktu 24 Jam.

Keunggulan ASI Booster Tea  antara lain :

• Melancarkan ASI hingga 900% dalam waktu 24 Jam – 72 jam
• 100% herbal yang aman untuk ibu & bayi
• Lebih ekonomis, tanpa konsumsi susu formula
• Sudah dikonsumsi jutaan ibu menyusui

Mengapa Asi Booster Tea bisa lebih unggul dari pelancar asi lainnya? karena Asi Booster Tea diracik dengan komposisi takaran bahan yang benar-benar tepat dan presisi, sehingga begitu ampuh melimpahkan asi sekaligus benar-benar aman bagi ibu dan bayi.

Komposisi Asi Booster Tea sebagai berikut :
ASI booster Tea walaupun tanpa kandungan daun teh adalah sebuah suplemen penambah ASI yang terbuat dari bahan alami (herbal) dengan komposisi Fenugreek seed, fenugreek powder, FENNEL SEEDS,Fennel powder, ANISE, cinnam venum, alpinia powder, dan habbatussauda.


Teman saya yang mengkonsumsi ASI Booster Tea ini mengaku sangat terbantu. Karena ASInya tidak lancar. Ia sempat strees yang malah makin membuat ASInya makin sulit keluar. Kasusnya mirip dengan saya, yang mana suami tidak mendukung dan cenderung ke susu formula. Tapi teman saya ini kukuh dan berkat rekomendasi seorang sahabatnya disuruh mengkonsumsi ASI Booster Tea ini. 

Hasilnya 24 jam usia mengkonsumsi ASI Booster Tea ini, ASInya lancar dan ia pun makin semangat untuk terus memberikan ASI kepada bayinya. Hingga sekarang ASInya sangat produktif bahkan bisa dikatakan banjir. 

Nah, bagi anda pasangan suami istri yang calon ayah dan ibu, mari komitmen untuk memberikan ASI pada bayi. Karena tiada yang lebih sehat, bagus dan bernilai selain ASI. Yuk para suami dukung istri untuk sukses ASI.













2 komentar untuk "Sukses Memberi ASI dengan Dukungan Suami"

  1. Alhamdulillah aku juga berhasil ASI dengan dukungan suami mba :)

    BalasHapus
  2. betul mba dukungan suami dlm pemberian ASIX sangat2 diperlukan. Apalah saya dulu waktu menyusui tanpa dukungan suami, mungkin saya akan menyerah, untungnya suami adl pemberi support nomer wahid :)

    BalasHapus