Pesona Alam Parapat
Sumber
Gambar : visitsimalungun.com
|
Banyak wisatawan dari dalam dan luar
negeri mengenal daerah Parapat, karena keberadaan Danau toba yang cukup dikenal
hingga ke luar negeri. Para turis yang berkunjung berasal dari berbagai negara
seperti Malaysia, Belanda, Jerman, Jepang, bahkan Amerika sekalipun menjadikan
Parapat sebagai salah satu pilihan objek wisata paling favorit.
Parapat merupakan salah satu pilihan
alternatif dari beberapa pilihan jalan menuju Danau Toba yaitu sekitar 48 km
dari Kota Pematangsiantar. Parapat yang sering juga disebut Prapat merupakan
salah satu pemberhentian utama yang menghubungkan antara Padang dengan Medan
dengan adanya Jalan Raya Lintas Sumatera.
Masyarakat setempat percaya mengenai
sebuah legenda yang berkembang di dalam masyarakat mengenai asal mula kata
Parapat. Legenda yang menceritakan tentang suami istri yang telah memiliki anak
gadis bernama Seruni. Orangtuanya justru menjodohkannya dengan pria lain yang
tidak ia cintai.
Sumber
Gambar : visitsimalungun.com
|
Sumber
Gambar : visitsimalungun.com
|
Sumber
Gambar : visitsimalungun.com
|
Kemudian Seruni ingin menenggelamkan diri ke dalam Danau Toba.
Namun Seruni terperosok ke dalam lubang yang cukup dalam. Dan saat orangtua dan
masyarakat sekitar akan menolongnya, Seruni jutru menginginkan agar
dinding-dinding pada lubang tersebut merapat hingga tertutup.
Pada saat itu semua orang yang berada
disitu mendengar Seruni berteriak Parapat, parapet, parapet yang artinya
merapat, merapat, merapat. Akhirnya lubang tersebut pun tertutup rapat, pada
saat lubang tertutup rapat terjadilah gempa yang sangat dahsyat. Dan setela itu
di bagian atas lubang yang tertutup muncul batu yang berbentuk seorang gadis,
masyarakat meyakini bahwa batu tersebut adalah Seruni.
Sejak saat itu lah kawasan tersebut
dikenal dengan sebutan Parapat, yang bermakna merapat. Parapat ini merupakan salah satu kelurahan
yang tepatnya berada di Kecamatan Girsang Sipangan, Simalungun, Sumatera Utara.
Mengenai kuliner di daerah ini,
makanan khas Parapat yang sayang jika terlewatkan antara lain Lomok-lomok atau lemak, Ikan
naniura yaitu ikan mas yang dimasak dengan asam, Ikan naniarsik yaitu ikan mas
yang dimasak arsik, Lapet, Dali yaitu
susu sapi, Ikan bakar hopar, Sop ikan Nila Danau Toba asam pedas nila dan juga
Ikan pora-pora goring.
Di kawasan Prapat selalu diadakan
Festival Danau Toba setiap tahun yang dimulai sejak tahun 2013, sebelumnya
perayaan daerah ini di sebut Pesta Danau Toba. Tujuan di adakannya Festival
Danau Toba ini adalah untuk lebih memperkenalkan Danau toba kepada wisatawan
dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Wisatawan saat ini juga
dapat dengan mudah menginap di sekitar parapat menggunakan layanan dari aplikasi
Traveloka.
Di daerah Parapat terdapat banyak
obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi, beberapa obyek wisata tersebut
antara lain adalah :
Obyek Wisata Taman Eden 100
Taman Eden merupakan salah satu obyek
wisata yang menjadi alternative bagi wisatawan yang berkunjung ke Parapat. Di
taman eden anda bisa menikmati suasana yang masih hijau alami den udara yang
bersih dari polusi. Sungai yang mengalir di dalam taman Eden memiliki air yang
sangat bening dan jernih.
Bila anda terus menyusuri di dalam
Taman Eden ini, maka anda akan menemui Perkebunan Strawbery dan juga ladang
Labu. Keindahan dan pesona taman Eden semakin lengkap dengan adanya air terjun
yang bisa anda temui bila anda terus menyusuri taman hingga di ujung taman.
Suara air terjun dan kesejukannya memberikan kesan rileks dan nyaman bagi para
wisatawan yang berada di dalam Taman Eden.
Sumber Gambar : Blogspot.com
Tanjung Sipora-pora
Kawasan Tanjung Sipora-pora merupakan
wisata arsitektur yang berada di ujung barat dari wilayah Parapat. Namun akses
untuk menuju ke kawasan ini sangat berliku-liku dan naik-turun. Sepanjang jalan
dari kawasan Tanjung Sipora-pora berjejer bangunan tua khas arsitektur dari
kolonial Belanda. Selain itu kawasan ini juga termasuk daerah di mana adanya
bangunan bersejarah. Bangunan yang dijadikan tempat
pengasingan Ir. Soekarno
oleh Belanda.
Obyek Wisata Air terjun Binangalom
Air Terjun Binangalom sesungguhnya
memiliki arti air yang sejuk. Nama ini diberikan karena bila berada di dekat
air terjun yang airnya berasal dari 7 tingkat tebing dan memiliki ketinggian
sekitar 70 meter dan hal ini membuat air terjun ini memiliki arus yang deras
sekali di sekitarnya dan juga menimbulkan deburan yang cukup hebat sehingga
dilarang berenang disekitar air terjun.
Selain dikenal sebagai air terjun
Binangalom, masyarakat setempat juga menyebutnya air Terjun Situmurunini.
Uniknya dari air terjun ini adalah letaknya yang berada di pinggir danau Toba.
Air terjun yang dikenal juga dengan
nama Air terjun Situmurunini berada di pinggiran danau Toba, ini adalah Obyek
wisata yang menjadi alternatif lain bila mengunjungi Parapat. Keindahannya yang
menakjubkan membuat kagum para wisatawan yang berkunjung.
Sumber Gambar : Wisatatobasa.com
Bukit Simarjarunjuk
Bukit
Simarjarunjung merupakan sebagian dari gugusan perbukitan yang dikenal dengan
nama bukit Barisan, yang terbentang sepanjang kepulauan Sumatera. Dari bukit
Simarunjung anda akan melihat keindahan danau Toba tanpa tertutup atau
penghalang apapun, anda akan leluasa menyaksikan Danau yang berumur ratusa
tahun itu.
Udara
di atas perbukitan Simarunjung cukup dingin menusuk kulit, namun panorama yang
indah disertai dengan udara yang sejuk dingin menjadi pelengkap kesempurnaan
alam, terlebih saat matahari terbenam. Air danau yang terlihat membiru menjadi
tampak menakjubkan dengan pantulan semburat jingga matahari yang siap
tenggelam.
Sumber
Gambar : visitsimalungun.com
aku cuma sampai ke berastagi waktu itu
BalasHapusmoga nanti sampai di perapat :)
HapusParapat..jadi inget jaman kuliah dulu sering banget kesini
BalasHapusayo ke sini lagi mbak
HapusWih bagusnya, aku belum pernah
BalasHapusindonesia mmg indah alamnya ya..setiap daerah beda pesona alamnya
HapusTernyata banyak ya objek wisata yang menarik di Sumatera Utara.
BalasHapusia bang...banyak bingit :)
Hapusaku sudah kesimarjarunjung...memang bagus tempatnya diatas bukit..
BalasHapustumben mak sarah suka naik bukit...biasanya ke pantai terus ? hehehe
HapusAku belum sampai ke sini... pengeeen...
BalasHapusgambarnya kok gak bisa dibuka ya kak....kemaren ku pikir inet ku lelet,, tapi hari ini tetap gak bisa liat gambarnya :(
BalasHapusHwaaah aku jadi kangen Parapat. Dulu aku nginap di Inna Parapat, nyetir seharian dari Pekanbaru sama suami & anak2, trus nyebrang ke Tomok. Itu foto tahun berapa mbak? Foto2ku ilang krn laptopku dicuri orang. :((
BalasHapus