Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Tobat Seorang Transgender


Lagi heboh berita tentang transgender cantik internasional asal, Padang, Solena Chaniago di media cetak, televisi dan internet, membuat saya tergelitik untuk menceritakan kisah tobatnya transgender, yang kebetulan teman saya.

Sebelumnya saya minta maaf karena tulisan ini bukan bermaksud untuk menyudutkan para transgender, apalagi membuka masa lalu teman saya itu. Namun lebih kepada menunjukan kepada pembaca, jika mereka yang memilih jalan yang "salah" masih punya kesempatan untuk memperbaiki diri dengan kembali ke jalan yang benar. Kita yang berada di sekitarnya tentu harus bisa bijak memahami kondisi yang mereka alami bahkan harus mendukung tobat mereka.*bukan menggurui*

Sebenarnya kisah tentang teman ini, pernah saya tulis beberapa tahun lalu saat dia masih berstatus transgender dan itu memang seizin dia. Sebab artikel itu juga dimuat di majalah tempat saya bekerja dulu. Namun itu kisahnya saat melakoni hidup sebagai transgender dan komunitas yang dibentuknya.

Sekarang sejak sekitar enam bulan terakhir, teman yang saya sebut saja nama Penny mulai menjaga jarak dengan kami. Kebetulan dia satu organisasi dengan saya, yang mana setiap bulan berkumpul dalam bentuk arisan.

Selama ini Penny hadir di tengah kami kaum ibu-ibu sepertinya halnya juga wanita lain. Berdandan cantik dengan rambut sebahunya, memakai perhiasan emas kadang berlian, tas dan sandal cantik plus mobil mengkilapnya.

Penny menjalani kehidupan sebagai transgender sudah lebih 20 tahun. Bahkan sifat keibuannya sangat menonjol, yang dibuktikan ia mengangkat dua orang anak asuh yang saat ini sudah duduk di bangku SMP. 

Sebagai seorang ibu, orang tua tunggal, Penny sangat menyayangi anak-anaknya. Bahkan ia sangat mendukung bakat anak-anaknya khususnya yang perempuan. Ia memasukan si adek,-begitu ia memanggil anak perempuannya- ke kursus berenang dan model. Bahkan tiap hari ia juga rajin antar jemput anak-anaknya les pelajaran sekolah.

Tidak hanya itu, Penny juga sangat memikirkan masa depan dan kenyamanan anak-anaknya. Tahun lalu ia membeli sebuah rumah yang tergolong mewah untuk ditempatinya bersama anak-anaknya. Saya yang menghadiri syukuran menempati rumah itu berdecak kagum dengan seleranya dalam hal interior dan ekterior rumah tersebut.

Kembali kepada sikapnya yang tiba-tiba menjaga jarak, suatu hari dalam arisan, Penny menceritakan jika ia akan kembali ke fitrahnya saat ia dilahirkan, yakni menjadi laki-laki. Ia menceritakan bagaimana hatinya tersentuh ketika mengetahui seorang temannya sudah ada yang bertobat dan sekarang aktif di dunia dakwah. 

Kepada kami, penny mengharapkan untuk bisa mengerti posisi dia. "Saya menjaga jarak supaya proses saya kembali ke fitrah saya berjalan lancar. Jangan sampai karena masih bergaul dengan ibu-ibu, saya susah untuk berubah," harapnya.

Saya terharu mendengar ceritanya dan kami semua mendukung keinginannya tersebut. Penny juga menyebutkan, kalau ia akan segera membuang silikon di payudaranya ke luar negeri, tepatnya di Malaysia.

Pada saat itu Penny masih berambut lumayan panjang, setengkuk. Tapi ia sudah mengubah cara berpakainnya dengan celana panjang dan kemeja. Ia tidak lagi menggunakan sandal hak tinggi dan perhiasan.

Proses Penny kembali ke fitrah sebagai laki-laki dilakukan dengan cara berguru kepada ulama di sebuah pesantren. Di pesantren itu ia "dibersihkan" dan "diisi" dengan ilmu-ilmu agama. Setiap minggu ia akan mondok selama 2-3 hari dan begitu seterusnya.

Sejak bulan puasa lalu, penampilan Penny benar-benar berubah. Ia datang ke halal bihalal organisasi kami menggunakan pakaian koko pria pada umumnya plus rambut cepak dan songkok putih. Pada saat itu ia tidak banyak bicara. 

Baru pada arisan bulan lalu, Penny tetap datang karena ia punya kewajiban membayar iuran koperasi. Saat itulah saya kaget karena hidayah Allah yang datang kepadanya benar-benar merubahnya dengan cepat. Penny berdakwah di depan kami layaknya seorang ustadz. Saya merinding melihat perubahannya yang sangat cepat serta kemampuannya menyampaikan ilmu agama yang diperolehnya kepada orang lain dengan sangat baik.

"Mohon jangan marah kepada saya. Saya menyampaikan apa yang saya pelajari dan bukankah kewajiban kita menyampaikan meskipun satu ayat," tuturnya tentang kewajiban wanita untuk menutup aurat.

Saya menyatakan kekaguman padanya dan berharap ia bisa terus dan selamanya seperti itu. Bahkan kalau bisa menjadi sumber inspirasi dan motivator bagi transgender lain khususnya di komunitas yang pernah ia bentuk. 

Sebagai transgender yang bertobat, baik dari segi penampilan dan sikapnya, Penny mengakui jika ada yang pro dan kontra. Bahkan ia menyadari banyak juga yang mencibir namun banyak juga yang mendukung.

Dari Penny saya mendapatkan pelajaran, kita selalu punya kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Orang yang pernah menjalani kehidupan yang "salah" saja bisa dan mau merubah dirinya, apalagi saya sebagai manusia yang normal dan menjalani kehidupan yang normal, tentu harus bisa lebih baik lagi, baik dari penampilan sebagai wanita muslimah, sikap dan akhlak.Aamiin.



33 komentar untuk "Kisah Tobat Seorang Transgender"

  1. Subhanallah... masalah tobat memang masalah niat. Beruntung ya Penny tidak sampai berganti kelamin hingga tidak mengalami kesulitan secara "fisik" saat kembali ke hidayahnya...

    semoga pengalaman Penny akan jadi motivasi banyak orang yang bernasib serupa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia mba..alhamdulillah....semoga dia istiqomah..aamiin..makasih udah mampir

      Hapus
  2. Alhamdulillah. Semoga dengan pengalamannya penny bisa mengajak 'teman teman' nya yg lain untuk bertobat dan kembali lagi ke fitrah mereka. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin..semoga bisa..soalnya masih banyak yg seperti penny di sini

      Hapus
  3. pengin mewek aja nih mbak melihat terbukanya pintu hidayah pada seseorang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iaa..hidayah itu akhirnya datang meski terlambat...semoga istiqomah dia

      Hapus
  4. Terharu banget baca ini, Alhamdulillah hidayah Allah :)

    BalasHapus
  5. Membaca ini ikut ikut merinding saya mba. Allah membukakan pintu hidayah untuk Penny. Salam buat Penny ya mba

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah...ikut mendoakan tmnnya istiqomah mbak, dan Allah mengganjar taubatnya dgn kebaikan berlipat..aamiin

    BalasHapus
  7. SubahanAllah...hidayah Allah kalau Allah berikn pada siapapun jadilah.
    Duh sy smp terharu n merinding.
    Smoga konsisten dan dikuatkan dan bs menginspirasi banyak oarang...

    BalasHapus
  8. Masya Allah, Alhamdulillah, semoga Allah senantiasa menjaganya aamiin

    BalasHapus
  9. alhamdulillah, yg begini ini yg harus kita dukung ya mba... balik kembali ke jalan yg benar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia...kami sgt mendukung bahkan klu tidak datang arisan ato cuma sebentar kami ngerti..karena dia ingin menjauh dr kehidupan wanita.

      Hapus
  10. Allahu Akbar... Barokallah buat temannya Mbk bisa menjemput hidayah semoga kekal hingga ke surga, amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin....sekarang sdh janggutan dia.ramadhan lalu selama 40 hari keliling mesjid ikut safari ramadhan

      Hapus
  11. kadang peran kita diluar juga dibutuhkan. Mencaci maki mereka bukan membuat mereka tobat malah akan lebih menjauhi. Makanya aku sih suka kesel juga yg suka mencaci maki itu ya. Justru mereka itu lagi sakit, perlu dukungan banyak orang untuk kembali

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya...kita harus mendukung..jgn melemahkan...sehingga dia jd kuat dan yakin tuk kembali ke jalan yg benar

      Hapus
  12. Subhanallah wal hamdulillah. Hidayah Allah benar2 datangnya tak disangka ya Mak. Semoga temannya selalu istiqomah, aamiin

    BalasHapus
  13. Alhamdulillah. Semoga senantiasa di jalannya
    Kalau allah sudah menghendaki mendapat hidayah apapun jadi mungkin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iaa...hidayah itu akhirnya datang.berkat dr ibunya jg..krn beliau msih hidup

      Hapus
  14. Baru baca kisahnya saja, saya sudah merinding, Mbak.
    Membayangkan Penny kembali ke Jalan Allah. Subhanallah.
    Semoga penny selalu istiqomah. Aamiin.
    TFS, Mak ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ia..sy jg merinding melihat awal perubahannya..bersyukur jg

      Hapus
  15. alahmadulilah semoga makin bnyak yang mengikuti jejaknya

    BalasHapus
  16. Alhamdulillah. Semoga perjalanan Penny dimudahkan ya Mbak

    BalasHapus
  17. Semoga temennya istiqomah ya mbak, dan bisa mengajak temen2nya yang lain

    BalasHapus