Buka Puasa dan Kue
Entah mengapa setiap bulan puasa, pola makan dan kebiasaan saya tetap sama.Tak neko-neko.Kalau buka saya biasanya cuma membuat teh hangat atau teh es, es kelapa muda atau jus buah-buahan. Kemudian dilanjutkan dengan makan nasi.CUKUP. Kalaupun saya membuat makanan pembuka seperti kolak, itu juga cuma sesekali, paling selama puasa ya dua kali.Tak ada selera aneh dan kebiasaan "maruk" membeli kue banyak-banyak dan kemudian mubazir.
Fenomena terakhirlah yang sering saya lihat ketika bulan puasa datang. Sore hari di tepi jalan para penjual kue dan lauk berjejer belasan hingga puluhan. Para pembeli tak kalah sesaknya.Mereka antri dan seakan berebut membeli anekaragam kue.
Ada yang membeli satu kantong kresek kecil bahkan ada yang satu kresek besar. Kalau diperkirakan isinya bisa mencapai 20 - 30 biji kue. Kadang saya ingin bertanya, itu kue mau dimakan sekeluarga atau dijual lagi ?
Tapi, itu bukan urusan saya. Cuma kadang penasaran saja dan ingin tahu setiap melihat aktifitas di sore hari itu. Saya akui kadang memang ada keinginan mau makanan tertentu. Seperti kemarin itu saya ingin makan lemang tape. Tapi saya cukup membeli dua potong lemang dan satu bungkus tape. Cukup.
Kemudian juga pernah ingin serabi. Ya saya beli satu, cukup. Ngapain harus bertanding-tanding dengan pembeli lain,atau karena malu cuma beli sedikit.Bagi saya itu tak penting. Yang penting saya membeli sesuai kebutuhan saya
Tak heran, saya sering dengar komentar sejumlah teman yang mengatakan pengeluaran mereka di bulan puasa memmbengkak dari hari biasanya. Ya ialah, secara menurutkan hawa nafsu, kemudian itu makanan tak habis dimakan.
Satu pertanyaan yang masih menggelayut di benak saya setiap bulan puasa adalah, APA SIH PENTINGNYA KUE-KUE ITU UNTUK BERBUKA ? mungkin karena sya buka tipe orang yang suka kue, jadi saya melihat membeli aneka jenis kue itu tidak penting. Kalau memang harus minum yang manis pas berbuka, kan bisa minum teh hangat dan kurma.
Kepada para pecinta kue mue, mohon maaf ya.Jika tulisan ini membuat anda kurang berkenan.
Fenomena terakhirlah yang sering saya lihat ketika bulan puasa datang. Sore hari di tepi jalan para penjual kue dan lauk berjejer belasan hingga puluhan. Para pembeli tak kalah sesaknya.Mereka antri dan seakan berebut membeli anekaragam kue.
Ada yang membeli satu kantong kresek kecil bahkan ada yang satu kresek besar. Kalau diperkirakan isinya bisa mencapai 20 - 30 biji kue. Kadang saya ingin bertanya, itu kue mau dimakan sekeluarga atau dijual lagi ?
Tapi, itu bukan urusan saya. Cuma kadang penasaran saja dan ingin tahu setiap melihat aktifitas di sore hari itu. Saya akui kadang memang ada keinginan mau makanan tertentu. Seperti kemarin itu saya ingin makan lemang tape. Tapi saya cukup membeli dua potong lemang dan satu bungkus tape. Cukup.
Kemudian juga pernah ingin serabi. Ya saya beli satu, cukup. Ngapain harus bertanding-tanding dengan pembeli lain,atau karena malu cuma beli sedikit.Bagi saya itu tak penting. Yang penting saya membeli sesuai kebutuhan saya
Tak heran, saya sering dengar komentar sejumlah teman yang mengatakan pengeluaran mereka di bulan puasa memmbengkak dari hari biasanya. Ya ialah, secara menurutkan hawa nafsu, kemudian itu makanan tak habis dimakan.
Satu pertanyaan yang masih menggelayut di benak saya setiap bulan puasa adalah, APA SIH PENTINGNYA KUE-KUE ITU UNTUK BERBUKA ? mungkin karena sya buka tipe orang yang suka kue, jadi saya melihat membeli aneka jenis kue itu tidak penting. Kalau memang harus minum yang manis pas berbuka, kan bisa minum teh hangat dan kurma.
Kepada para pecinta kue mue, mohon maaf ya.Jika tulisan ini membuat anda kurang berkenan.
Posting Komentar untuk "Buka Puasa dan Kue"
Terimakasih sudah berkunjung
Silahkan berkomentar .
Mohon maaf komentar dimoderasi