Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

yang tersisa dari lebaran




Lebaran tahun ini terasa agak lain dari tahun lalu

mungkin karena libur bersama yang cuma seminggu ya

jadi acara silaturahmi juga sangat terbatas waktunya

karena tanggal 5 semua sudah sibuk mempersiapkan untuk masuk kerja

padahal untuk menyambut lebaran nyaris setiap orang sibuk mempersiapkannya

dari kue kering untuk lebaran, menata rumah,membeli pakaian baru dan tetek bengek lainnya

alhamdulillah saya tahun ini saya tidak terlalu berlebihan menyambut idul fitri

rumah tidak perlu ditata lagi karena memang kami keluarga kecil

rumah mungil kami alhamdulillah masih resik,nyaman dan rapi, karena belum ada si kecil yang mengubek-ubek dan mencoret-coret dinding rumah

ruang tamu yang alhamdulillah sudah ditata rapi, tidak perlu ditata ulang

lagian cuma "dipakai" sekali setahun

soalnya hari-hari biasa tamu lebih suka langsung ke ruang tengah

jadi ruang tamuku yang minimalis tetap sedap dipandang

kalau urusan kue, bikinnya cuma satu stopleas untuk setiap kue

itu juga karena dari kantor suami dapat jatah bahan untuk buat kue

Ruang tengah tempat ruang keluarga juga masih menjadi pavorit tamu yang datang

tak tau kenapa mereka lebih suka duduk di sana

kata mereka sih lebih santai

bisa nonton TV

padahal dari ruang tamupun tetap bisa nonton tv

karena tv nya udah diganti yang lumayan besar,36 inc

yang tersisa dari lebaran adalah sampah-sampah di depan rumah yang belum diangkut oleh petugas kebersihan, yang entah masih libur atau keteteran ngangkut sampah dari setiap rumah yang produksi sampah hingga 3 kali lipat

yang tersisa dari lebaran adalah kue-kue kering dalam stoples yang entah siapa yang akan menghabiskan

yang tersisa dari lebaran dari minuman kaleng pemberian dari kolega

yang tersisa dari lebaran adalah evaluasi untuk tahun depan

lebaran tidak perlu terlalu jor-joran

yang penting makna dari idul fitri

bukan bermewah-mewahan

tapi sucikan hati







Posting Komentar untuk "yang tersisa dari lebaran"